25 dengan adanya pemodelan pemilihan moda dalam penelitian ini dapat diketahui kecenderungan
dan besarnya permintaan penumpang angkutan kota terhadap monorel. Dalam hal ini perlu dilakukan pengumpulan data atau survei terhadap pelaku perjalanan dengan menggunakan
angkutan kota. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik Stated Preference. Penggunaan teknik stated preference dipilih dikarenakan hasil analisa yang didapat dari jawaban
responden merupakan suatu ukuran kuantitatif. Responden menyatakan pendapatnya pada setiap pilihan option dengan melakukan ranking, rating dan choice, dimana hal ini akan
mempermudah analisa dan identifikasi jawaban dari responden. Selanjutnya data stated preference digunakan sebagai data masukan dalam pemodelan pemilihan moda transportasi
antara angkutan kota dengan monorel studi kasus: rencana pembangunan monorel kota Medan. Model pemilihan moda yang digunakan adalah model pemilihan diskret yaitu model logit biner
binary choice model didasarkan pada pendekatan terhadap prilaku individu. Model ini menekankan pada analisis pilihan konsumen untuk memilih moda transportasi pilihan yang
memberikan nilai kepuasan tertinggi terhadap konsumen.
I.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana karakterisik perjalanan pengguna angkutan kota serta bagaimana potensi dan model perpindahannya ke monorel di
sepanjang rencana rute satu.
I.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan pengguna moda angkutan kota pada rencana rute satu monorel dan untuk mengevaluasi potensi permintaan
Universitas Sumatera Utara
26 pengguna moda angkutan kota tersebut akan rencana penggunaan moda monorel untuk rencana
rute satu di Kota Medan.
I.4 Manfaat Penelitian
1. Melihat persepsi konsumen yakni calon penumpang monorel tentang pemilihan moda angkutan kota terhadap rencana moda angkutan umum monorel.
2. Menganalisis probabilitas perpindahan moda dari moda angkutan kota menjadi moda monorel berdasarkan atribut biaya perjalanan, waktu tunggu dan waktu tempuh.
3. Memberikan informasi atau bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan dalam memprediksi potensi perpindahan pengguna moda angkutan kota menjadi moda
monorel dalam rencana pembangunan monorel di kota Medan.
I.5 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dan untuk menjaga perluasan topik yang melebar, maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Moda yang diteliti adalah angkutan kota yang melintasi rencana rute satu monorel.
Pada moda angkutan kota dikenakan atribut biaya perjalanan, waktu tempuh, waktu tunggu yang berupa selisih kondisi antara moda angkutan kota dengan rencana
monorel. 2.
Pengambilan data dilakukan dengan teknik stated preference. 3.
Survei dilakukan terhadap pengguna moda moda angkutan kota di sepanjang rencana rute yang akan dilintasi monorel.
Universitas Sumatera Utara
27 4.
Rute monorel yang diteliti dibatasi untuk rute satu yaitu melintasi: Jalan Balai Kota - Jalan Guru Patimpus
– Jalan Gatot Subroto – Jalan Gagak Hitam – Jalan Ngumban Surbakti
– Jalan A.H. Nasution – Jalan Sisingamaraja – Jalan Mesjid Raya
– Jalan Katamso – Jalan Pemuda – Jalan Ahmad Yani – Jalan Balai Kota. 5.
Sampel diambil secara acak atau probability sampling. 6.
Survei dilakukan pada hari kerja dan akhir pekan dalam waktu satu minggu. 7.
Teori pemilihan moda yang digunakan adalah model pemilihan diskret yaitu model logit binomial.
8. Penelitian hanya membahas model perpindahan pengguna moda angkutan kota ke
monorel.
I.6 Metodologi