Pengertian Tindak Pidana dan Unsur Tindak Pidana

4. Dilakukan dengan kesalahan; 5. Orang yang mampu bertanggungjawab. Untuk menetapkan apakah suatu tindak pidana dapat di pidana atau tidak dipidana harus melihat terlebih dahulu tentang pertanggungjawaban pelaku atau membuat. Seseorang dapat dikatakan bertanggungjawab apabila dia tidak dalam keadaan terpaksa dan tidak dalam keadaan gila. Pertanggungjawaban dalam KUHP diatur dalam Pasal 44, dalam pertanggungjawaban pidana diisyaratkan adanya kesalahan. Dasar dari kesalahan adalah situasi dan kesadaran jiwa, dengan demikian schuld merupakan unsur yang pokok dalam hukum pidana. Apabila ada orang yang bodoh, gila atau orang yang dipaksakan melakukan pertanggung jawabannya tidak normal, orang tersebut bisa dibebaskan. Dalam hal ini juga telah dikenal suatu asas fundamental dalam mempertanggung jawabkan terdakwa, karena telah melakukan tinda k pidana yaitu asas “Geen Straf Zonder Schuld ” atau “keine strafe ohne schuld”. Yang artinya “tiada pidana tanpa kesalahan”. 21

C. Pengertian Prostitusi Anak

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, anak adalah keturunan kedua. Pada konsideran UU no.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dikatakan bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. 22 Orang tua memiliki tanggungjawab dalam membesarkan anak. Anak yang di besarkan 21 Roeslan saleh, Perbuatan pidana dan Pertanggungjawaban Pidana, Jakarta,Aksara baru, 1983. Hlm 10 22 M.Nasir Djamil. Anak Bukan Untuk Dihukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.hlm.8 dalam suasana konflik, cenderung mengalami keresahan jiwa yang dapat mendorong anak melakukan tindakan-tindakan negatif yang dapat dikategorikan kenakalan anak. Anak melakukan kenakalan dapat dipengaruhi oleh latar belakang kehidupannnya. Kenakalan anak bukan hanya merupakan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga mengancam masa depan bangsa dan negara. Pada dasar ini anak perlu dilindungi dari perbuatan-perbuatan yang merugikan, agar anak sebagai generasi penerus bangsa tetap terpelihara demi masa depan bangsa dan negara. Arif Gosita mengatakan bahwa anak wajib di lindungi agar mereka tidak menjadi korban tindakan siapa saja individu atau kelompok, organisasi, swasta maupun pemerintah baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Yang dimaksud dengan korban adalah mereka yang menderita kerugian mental, fisik dan sosial, karena tindakan yang pasif atau tindakan aktif orang lain atau kelompok swasta atau pemerintah baik langsung maupun tidak langsung. Angka tertinggi tindak kejahatan anak ada pada usia 15-19 tahun dan sesudah umur 22 tahun kasus kejahatan anak mengalami penurunan. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam masyarakat sering terjadi anak di bawah usia 16 tahun melakukan kejahatan dan pelanggaran, sehingga harus mempertanggungjawabkan secara hukum positif melalui proses sidang pengadilan. Dalam menghadapi perbuatan anak yang melacur di bawah usia 16 tahun, hakim harus menyelidiki dengan sangat teliti apakah anak tersebut sudah mampu membeda-bedakan secara hukum akibat dari perbuatannya atau belum. 23 Jika hakim berkeyakinan bahwa anak-anak yang bersangkutan tersebut sudah mampu membeda-bedakan, maka hakim dapat menjatuhkan pidana dengan dikurangi sepertiga dari hukuman pidana biasa. Kemungkinan lainnya adalah hakim dapat memerintahkan agar anak tersebut diserahkan kepada negara untuk dididik tanpa pidana apapun. Ada beberapa undang-undang lain yang memberikan batasan usia anak di bawah umur. Undang-undang tersebut telah memberikan batasan usia anak di bawah umur yang mesti harus mendapatkan perlindungan adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak Undang-Undang Tentang Pengadilan Anak Nomor 3 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan, bahwa Anak adalah orang dalam perkara anak nakal yang telah mencapai umur 8 delapan tahun, tetapi belum mencapai umur 18 delapan belas tahun dan belum pernah menikah. 2. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1948 Pokok Perburuhan Pasal 1 Ayat 1 merumuskan, bahwa anak adalah seorang laki-laki atau perempuan berumur 14 empat belas tahun ke bawah. 3. Berdasarkan Kitab Undang Undang Hukum Pidana KUHP Menurut Pasal 45 KUHP bahwa, anak yang belum dewasa apabila belum berumur 16 enam belas tahun. 23 Arif Gosita. Masalah Perlindungan Anak. Jakarta : Akademi Pressindo, 1989. hlm.35

Dokumen yang terkait

Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Hukuman Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Nomor : 06/Pid.Sus-Anak/2014/Pn.Mdn)

2 50 101

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan

20 276 107

Penuntutan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penyalahguna Narkotika Diluar Golongan yang Diatur dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

4 89 158

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

10 234 98

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Urgensi Pemberian Bantuan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Terorisme

2 46 132

Eksistensi Perdamaian Antara Korban dengan Pelaku Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas dalam Sistem Pemidanaan (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

1 81 147

SKRIPSISANKSI PIDANA BAGI ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN SANKSI PIDANA BAGI ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN PSIKIS TERHADAP ANAK MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM.

0 3 11

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KESUSILAAN Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Kesusilaan (Studi Kasus Proses Peradilan Pidana Terhadap Anak di Kabupaten Klaten).

0 3 12

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN A. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) - Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan

0 20 33