Prosedur Pengumpulan Data Prosedur Pengumpulan Pengolahan Data

a. Editing Data yang diperoleh dari penelitian diperiksa dan diteliti kembali mengenai kelengkapannya, kejelasannya dan kebenarannya sehingga meminimalkan kesalahan untuk dapat diperbaiki kembali. b. Interpretasi Yaitu menghubungkan, membandingkan dan menguraikan data serta mendeskripsikan data dalam bentuk uraian yang kemudian ditarik kesimpulan. c. Sistematisasi data Penyusunan data secara sistematis sesuai dengan pokok permasalahan, sehingga memudahkan analisis data.

E. Analisa Data

Setelah semua data di peroleh, maka langkah selanjutnya dilakukan analisis data secara kualitatif, yaitu menguraikan data dalam bentuk kalimat-kalimat sehingga mudah di pahami dan memberi arti terhadap data. Yang akhirnya pembahasan itu akan menuju pada satu kesimpulan tentang masalah yang akan di teliti.

V. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis bahwa dapat ditarik kesimpulan : a. Penegakan hukum terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana prostitusi melalui alat komunikasi dapat ditempuh menggunakan tiga metode yaitu Formulasi, Aplikasi, Eksekusi. Mengenai pemidanaan aparat penegak hukum telah mengacu dan berupaya menggunakan metode diversi dan Double track system yang mempunyai dua jalur sistem tentang saksi pidana yaitu, disatu pihak dan jenis saksi tindakan dipihak lain. Dasar hukumnya Pasal 7 ayat 1 undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Anak bahwa pada tahap penyidikan, penuntutan, dan permeriksaan di persidangan wajib diupayakan diversi. Hal ini dilakukan guna memberikan yang terbaik bagi anak tersebut agar kondisi jiwanya tidak terganggu akibat proses persidangan, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal. b. Faktor-faktor penghambat dalam rangka penegakan hukum terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana prostitusi melalui alat komunikasi yaitu faktor undang-undang yang lebih menekankan untuk memberikan sanksi pidana, dan kurangnya pengetahuan aparat penegak hukum dalam bidang teknologi

Dokumen yang terkait

Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Hukuman Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Nomor : 06/Pid.Sus-Anak/2014/Pn.Mdn)

2 50 101

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan

20 276 107

Penuntutan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penyalahguna Narkotika Diluar Golongan yang Diatur dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

4 89 158

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

10 234 98

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Urgensi Pemberian Bantuan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Terorisme

2 46 132

Eksistensi Perdamaian Antara Korban dengan Pelaku Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas dalam Sistem Pemidanaan (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

1 81 147

SKRIPSISANKSI PIDANA BAGI ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN SANKSI PIDANA BAGI ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN PSIKIS TERHADAP ANAK MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM.

0 3 11

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KESUSILAAN Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Kesusilaan (Studi Kasus Proses Peradilan Pidana Terhadap Anak di Kabupaten Klaten).

0 3 12

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN A. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) - Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan

0 20 33