Pengertian Remaja Remaja Masjid

31 dewasa yang kenyataannya merupakan cirri khas yang umum dari periode perkembangan ini. Masa remaja adalah masa peralihan, seorang remaja bukan anak- anak lagi, tetapi ia belum bisa dikatakan sudah dewasa secara jasmani, boleh jadi malah dewasa tetapi emosi serta cara berfikirnya belum mantap dan mapan sebagaimana layaknya orang dewasa. Dalam perkembangan kepribadian seseorang, masa remaja mempunyai arti yang khusus, adayang menyatakan masa remaja adalah masa yang paling indah, sehingga tidaklah boleh dilewatkan begitu saja. Ada pula pendapat bahwa masa remaja adalah masa yang paling menentukan kelanjutan hidup seseorang, dimasa tuanya. Remaja juga dikatakan generasi penerus perjuangan bangsa, baik buruk masa depan bangsa tergantung pada baik buruk moral dan akhlak remajanya. 36 Pendapat lain juga dikatakan oleh Sarlito Wirawan Sarwono, karena ia mendefinisikan remaja sebagai “masa peralihan dari anak-anak kedewasa, bukan hanya dalam artian psikologi tetapi juga fisik. Bahkan perubahan-perubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala primer dalam perubahan remaja. Sedangkan perubahan-perubahan psikologi muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik itu. 37 36 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawali Press, 2000Cet.ke-5, h.9 37 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, h.51 32 Mengenai batas usia remaja, Prof. Dr. Hj. Zakiyah Derajat menetapkan batasan usia remaja mulai dari usia 13-21 tahun. 38 Akan tetapi para ahli menegaskan bahwa yang dapat ditentukan masa remaja itu adalah masa permulaannya, yaitu ditandai dengan mimpi pertama bagi laki-laki, sedangkan wanita ditandai dengan menstruasi pertama. Organisasi kesehatan dunia WHO mendefinisikan remaja adalah suatu masa dimana: a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda- tanda seksual sekunder sampai ia mencapai kematangan seksual. b. Individu mengalamai perkembangan psikologis dan perlu di identifikasi dari anak-anak sampai dewasa. c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada kesadaran yang relativ mandiri. 39

2. Masjid

a. Pengertian Masjid

Kata masjid terulang sebanyak dua puluh delapan kali di dalam Al- Quran. Dari segi bahasa, kata tersebut berasal dari kata sajada-sujud, yang berarti patuh, taat serta tunduk dengan penuh hormat dan takzim. Meletakan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi, yang kemudian dinamai sujud oleh syariat, adalah bentuk lahiriah yang paling nyata dari makna-makna di atas. Itulah sebabnya mengapa bangunan yang 38 Zakiyah Derajat, Problematika Remaja Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1978Cet.ke-3,h.114 39 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, h.9 33 dikhususkan untuk melaksanakan sholat dinamakan masjid, yang artinya “tempat bersujud”. Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan tempat kaum Muslim. Tetapi karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh, hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah SWT semata. Firman Allah SWT dalam Qs. Al-jin: 18

b. Fungsi Masjid