Asas Psikologi Dakwah Asas Strategi Dakwah Ustadz Riza

47 membuat suatu kebenaran dimasyarakat itu butuh waktu dan tidak mudah dan memang butuh kehati-hatian dan jangan dipaksakan. Ketiga, memberi mad’u kebebasan untuk menerima teguran kita atau tidak dan begitu sebaliknya artinya ucapan da’i kepada mad’u bebas untuk disetujui atau tidak, sebab seorang da’i pun tidak lepas dari kehilapan dan kita sama- sama berdoa agar semakin bertaqwa kepada Allah Maka dapat disimpulkan bahwa dalam asas psikologi dakwah Ustadz Riza lebih menekankan terhadap da’i dan dan mad’unya seorang da’i harus mempunyai nilai yang tulus dan ridho karena Allah dalam menyampaikan pesan dakwah seorang da’i harus bisa menyesuaikan kondisi mad’unya. Maka dapat dianalisis dari data diatas bahwa tiga komponen tersebut tersebut sudah cukup tetapi ada hal yang harus juga diperhatikan seperti dalam mengatasi atau menyesuaikan psikologi mad’u seorang da’i harus menyesuaikan dengan kondisi dan lingkungannya.

5. Asas Efektifitas dan Efesiensi Dakwah

Dalam setiap mengadakan kegiatan dakwahnya Ustadz Riza selalu mempertimbangkan antara keadaan da’i dan mad’unya serta waktu yang tersedia, agar kegiatan dakwah yang dilakukan berjalan dengan lancer dan sesuai dengan yang diinginkan panitia pelaksana. Hal ini sesuai dengan efektifitas dan efisiensi, yaitu asas yang dalam aktifitas dakwahnya harus dapat menyeimbangkan antara kondisi mad’u dan waktu yang dilaksanakan. 48

B. Strategi Dakwah Ustadz Riza Muhammad

Dakwah Islam adalah dakwah yang bersifat amaliyah yang mewujudkan sosok gerakan keteladanan yang menjanjikan satu jaminan kepercayaan kepada umat manusia tentang apa yang didambakan jiwa dan apa yang dipandang oleh akal dan rohani mereka sebagai ketentraman dan ketenangan batin, petujuk dan nilai kebenaran serta kebaikan dalam realita kehidupan. Menurut Ustadz Riza dakwah adalah bagian himar yang sifatnya itu mirip dengan multi level marketing. Jadi, “Dakwah adalah seseorang yang menyampaikan kepada orang, orang menyampaikan kepada orang lagi dan begitu seterusnya”. 1 Semua itu merupakan bagian dari komitmen ke islaman seorang muslim saling menyampaikan kebenaran. Sehingga, dakwah itu memiliki point di pilar keislaman. Dan itu masuk dengan bagian karakter rosulluloh disebut dengan “tabligh” yaitu “menyampaikan”. Dakwah memiliki urgensi yang luar biasa ketika tabligh itu masuk dalam bagian karakter atau sifat wajib bagi rosul yaitu sidik, amanah, tabligh, fatonah maka seseorang mukmin wajib mencontoh dari sifat rosul salah satunya tabligh. Banyak cara seorang da’i dalam menyampaikan dakwahnya, misalnya seorang da’i yang punya hobi bernyanyi dan bersuara bagus bisa memberikan lagu-lagu religious dalam setiap dakwahnya. Seperti yang beliau lakukan dalam menyampaikan ceramahnya dikolaborasikan dengan nyanyian Islam. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyampaikan dakwah, bukan hanya 1 Hasil wawancara pribadi dengan Ustadz Riza pada tanggal 16 oktober 2013