46
dakwahnya. Maka dapat disimpulkan dari hasil diatas bahwa berawal dari keprihatiannnya terhadap remaja masa kini Ustadz Riza sangat ingin
mengupas permasalahan remaja dengan pendekatan dakwah yang mudah diterima dan dipahami.
4. Asas Psikologi Dakwah
Secara sederhana psikologi disebut sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang merupakan gejala dari jiwanya. Dakwah adalah
mengajak manusia kejalan Allah agar mereka berbahagia didunia dan akhirat. Jadi psikologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia merupakan gejala dari jiwanya untuk diajak kejalan Allah agar berbahagia didunia dan akhirat.
Dalam hal ini manusia adalah mahluk yang berbeda-beda baik dalam sifat, dan sikap. Dalam mengatasi hal tersebut Ustadz Riza memilih
dan menerapkan konsep asas psikologi dakwah yang terdiri dari: yang pertama, seorang da’i harus memiliki sifat yang ikhlas ilmu yang sahih dan
akhlak serta adab Islami yang baik. Selain itu dia harus berupaya mengamalkan apa yang dia dakwahkan. Kedua, orang yang kita
dakwahkan mad’u, penting untuk kita ingat setiap manusia pasti punya marah dan emosi. Orang yang lebih berstatus baik dari segi ilmu, pangkat
dan usia pasti akan marah jika ada seorang yang lebih kurang statusnya dibawahnya menegur yang lebih tua. Begitu juga jika emosi seseorang itu
tidak stabil, maka menegur mereka pada saat itu sukar untuk mendapatkan hasil yang baik seperti yang Ustadz Riza katakana bahwa terkadang
47
membuat suatu kebenaran dimasyarakat itu butuh waktu dan tidak mudah dan memang butuh kehati-hatian dan jangan dipaksakan. Ketiga, memberi
mad’u kebebasan untuk menerima teguran kita atau tidak dan begitu sebaliknya artinya ucapan da’i kepada mad’u bebas untuk disetujui atau
tidak, sebab seorang da’i pun tidak lepas dari kehilapan dan kita sama-
sama berdoa agar semakin bertaqwa kepada Allah Maka dapat disimpulkan bahwa dalam asas psikologi dakwah
Ustadz Riza lebih menekankan terhadap da’i dan dan mad’unya seorang da’i harus mempunyai nilai yang tulus dan ridho karena Allah dalam
menyampaikan pesan dakwah seorang da’i harus bisa menyesuaikan kondisi mad’unya.
Maka dapat dianalisis dari data diatas bahwa tiga komponen tersebut tersebut sudah cukup tetapi ada hal yang harus juga diperhatikan
seperti dalam mengatasi atau menyesuaikan psikologi mad’u seorang da’i harus menyesuaikan dengan kondisi dan lingkungannya.
5. Asas Efektifitas dan Efesiensi Dakwah
Dalam setiap mengadakan kegiatan dakwahnya Ustadz Riza selalu mempertimbangkan antara
keadaan da’i dan mad’unya serta waktu yang tersedia, agar kegiatan dakwah yang dilakukan berjalan dengan lancer dan
sesuai dengan yang diinginkan panitia pelaksana. Hal ini sesuai dengan efektifitas dan efisiensi, yaitu asas yang dalam aktifitas dakwahnya harus
dapat menyeimbangkan antara kondisi mad’u dan waktu yang dilaksanakan.