Metode Dakwah Bil-Mauidzatil Hasanah
52
Yang kedua dalam Al-Quran yaitu penyampain harus dengan mauizhah Hasanah yakni memberikan contoh yang baik. Dalam diri
seorang pendakwah harus mempunyai dan wajib mempunyai karakter ini agar seorang pendakwah tidak dikatakan orang yang munafik,
artinya ketika berdakwh mengajak dan memerintahkan seperti ini, tetapi untuk realisasinya dalam kehidupannya tidak terapkan ini yang
ditakutkan oleh setiap pendakwah. Yang ketiga muzadalah bil lati hiya ahsan. Dalam penerapan
metode ini dengan cara yang lemah lembut dan juga baik. Bukan dengan cara saling menjatuhkan antara satu dengan yang lain.
Penyampaian materi harus mempunyai sikap bijaksana, tegas, sehingga dapat menarik simpati dari jamaah dan yang terpenting
materi yang diberikan berupa nasehat-nasehat serta dibarengi dengan mencontohkannya di dalam kehidupannya sehari-hari.
Metode beliau juga lebih mengarah kepada ilmiah, objektif dan selalu menjelaskan dengan logika. Dikatakan lebih ilmiah yakni diukur
dari beberapa segi ilmu baik ilmu umum maupun agama yang dihasilkandari penelitian, ataupun tentunya sesuai penjelasan dan tafsir
yang ada di al- qur’an dan al-hadist agar referensi yang diberikan jelas.
Obejktif dalam penyampaian serta tidak mengada-ngada dan memang terdapat sumbernya, artinya sesuai dengan apa yang ada dalam Al-
Quran dan Al-Hadist. Beliau selalu menjelaskan menggunakan dengan logika
tentunya sesuai penalaran manusia. Karena dalam Al-Qur ’an banyak
53
contoh yang mungkin tidak mudah dicerna manusia dengan logika tentunya bisa membuka fikiran manusia melalui penjelasan dan
diberikan contoh yang simple dan mudah dipahami. Contoh penjelasan beliau: dalam Al-Qur
’an bahwa yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas seperti daging ayam itu halal, dan aging babi itu haram maka
untuk memakannya haram dan di antara keduanya ada yang disebut subhat samar-samar dan dilarang kepada manusia untuk mendekati
sesuatu yang subhat karena sesuatu yang subhat mendekati keharaman. Oleh karena itu bagi masyrakat yang belum mengerti apa itu subhat
maka selaku da’i harus memberikan penjelasan dan pengarahan agar meraka mengetaui betul apa yang dimaksudkan dalam al quran. Oleh
karena itu bagi masyarakat yang awam ataupun yang kurang memahami maka harus memberikan satu contoh yang fleksibel dan
mudah di pamahi tentunya denga menggunakan logika yang logis. Di sisi lain, beliau mempunyai gaya bahasa yang khas gaya
bahasa ini muncul ketika beliau sedang berpidato dan ketika sedang menjelaskan suatu masalah. Gaya bahasa beliau tegas dan kadang
beliau juga sering mengutarakan hal-hal guyonan dan humor, inilah kunci sukses beliau ketika berdakwah.
Dalam menerapkan metode ceramah beliau sudah menerapkan metode ini. Metode ceramah Ini sangat sesuai dengan model
penyampaian informasi atau pesan agama yang bersifat pengetahuan yang sifatnya memberikan ilmu secara mendalam.
Dalam penyampaian metode ceramah ini beliau biasanya memberikan materi dalam bentuk uraian dan penjelasan secara lisan