Pengertian dan Tujuan Kursus Calon Pengantin
41
d Ekonomi keluarga sebagai nara sumber Perguruan Tinggi atau MUI dengan materi halal haram, karunia dan barokah, usaha dan kreatif, semangat untuk
bekerja, home industri.
14
e Psikologi perkawinan sebagai nara sumber Psikologi dengan materi pengertian ilmu jiwa perkawinan, menuju perkawinan sakinah, memupuk kemesraan suami
istri. f Managemen rumah tangga sebagai nara sumber Ulama atau Kepala KUA dengan
materi kebutuhan vital biologis atau jasmani, kebutuhan rohani, dan kebutuhan sosial.
g Pembinaan keluarga sakinah sebagai nara sumber Seksi Urais atau Tim penggerak PKK dengan materi persiapan perkawinan, dasar-dasar pembentuk rumah tangga
sakinah, kriteria rumah tangga sakinah, kewajiban dan hak suami istri, perilaku yang harus dimiliki suami istri, perilaku yang harus di hindari suami dan istri.
h Pendidikan agama dalam rumah tangga sebagai nara sumber Seksi Penamas dengan materi tanggung jawab orang tua dalam pendidikan agama dalam
keluarga, pembentukan kepribadian, pola pendidikan keluarga, akhlakul karimah, iman dan islam.
15
Namun demikian, program yang sejatinya sangat penting ini tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena masih sangat banyak hambatan yang di
jumpai. Sifat peraturan yang tidak mengikat, kurangnya sosialisasi pada masyarakat
14
BP 4, Juklak Suscatin Malang: BP 4,2007, h. 1.
15
BP 4, Juklak Suscatin Malang: BP 4,2007, h. 4.
42
dan kurangnya kesadaran para calon pengantin merupakan problem utama kurang mulusnya pelaksanaan suscatin. Meskipun undangan untuk suscatin sudah mereka
terima hanya saja alasan kesibukan atau jarak yang jauh mereka tidak datang mengikuti suscatin.
Signifikasi pendidikan pra nikah atau kursus calon pengantin dalam pembinaan keluarga dan pembangunan bangsa di era globalisasi ini teramat dirasakan
kepentingannya. Keunggulan dan daya saing bangsa hanya akan terwujud jika pembinaan keluarga sejahtera mendapatkan perhatian yang semestinya.
16
16
Bahrul Hayat, Majalah Perkawinan dan Keluarga No.4462009