23
Dari keenam fungsi keluarga diatas, maka dapat dilihat bahwa keluarga mempunyai fungsi yang vitas dalam pembentukan karakter individu
seseorang.Oleh karena itu keseluruhan fungsi tersebut harus terus menerus dipelihara. Jika salah satu fungsi keluarga tidak berjalan sebagaimana mestinya,
maka akan mengakibatkan ketidak harmonisan hubugan antara anggota keluarga.
E. Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah
Perkawinan merupakan awal dari kehidupan berkeluarga sebagai upaya membangun keluarga sakinah, perkawinan harus dilandasi dengan aturan Agama
yang benar dan sesuai dengan budaya setempat.Keluarga sakinah dapat dibangun jika setiap unsur keluarga, terutama suami dan istri, memahami tujuan perkawinan dan
mengerjakan hak dan kewajiban masing-masing. Persoalannya, jika setiap unsur dalam keluarga terutama suami dan istri
tidak memahami dan melaksanakan semua itu dengan baik, maka jadilah keluarga mereka sebagai keluarga yang bermasalah, penuh fitnah, penuh prasangka, tidak
harmonis, dan akhirmya keluarga itu tidak dapat dipertahankan kelangsungannya. Memang, tidak pernah ada keluarga yang sama sekali tidak pernah mengalami
perselisihan dan perbedaan. Itu sangat manusiawi. Islam memberikan tuntunan pada umatnya untuk menuntun menuju
keluarga sakinah, yaitu :
18
18
Ahmad Mubarok, Psikologi Keluarga Dari Keluarga Sakinah Hingga Keluarga Bangsa, Jakarta: Bina Reka Pariwara, 2005, h. 49.
24
1. Dilandasi oleh mawaddah dan rahmah. 2. Hubungan saling membutuhkan satu sama lain sebagaimana suami istri
disimbolkan dalam Al-Quran dengan pakaian, saling cinta. 3. Suami istri dalam bergaul memperhatikan yang secara wajar di anggap patut
ma’ruf. Selain hal-hal diatas untuk mewujudkan keluarga sakinah memerlukan
strategi yang disertai dengan kesungguhan, kesabaran, dan keuletan dari suami dan istri dimulai dari hal-hal yang menurut sebagian orang ringan tetapi besar
manfaatnya. Islam memberikan rambu-rambu dalam sejumlah ayat al-Quran sebagai legitimasi yang dapat digunakan untuk pegangan bagi suami istri dalam upaya
membangun dan melestarikannya antaran lain :
19
1. Selalu bersyukur saat mendapat nikmat Kalau kita mendapat karunia dari Allah SWT berupa harta, ilmu, anak, dan lain-
lain, bersyukurlah kepada-Nya atas segala nikmat yang telah diberikan tersebut supaya apa yang ada dalam genggaman kita itu berbarakah.
2. Senantiasa bersabar dan tawakal saat ditimpa kesulitan Semua orang pasti mengharapkan bahwa jalan kehidupannya selalu lancar dan
bahagia, namun kenyataannya tidaklah demikian.Sangat mungkin dalam kehidupan berkeluarga menghadapi sejumlah kesulitan dan ujian, pondasi yang
19
Mufidah Ch, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender,Malang: UIN Malang Press, 2008, Cet. 1, h. 211.
25
harus kita bangun agar keluarga tetap bahagia walaupun sedang ditimpa musibah, senantiasa bersabar.
3. Senantiasa memenuhi janji memenuhi janji merupakan bukti kemulian seseorang. Sedalam apapun ilmu yang
dimiliki seseorang, setinggi apapun kedudukannya, tetapi jika sering menyalahi janji tentu tidak akan lagi dipercaya.
4. Suami istri selalu berprasangka baik Suami istri hendaknya selalu berprasangka baik terhadap pasangannya.
Sesungguhnya prasangka baik akan lebih menentramkan hati, sehingga konflik dalam keluarga dapat diminimalisir.
5. Mencintai keluarga istri atau suami sebagaimana mencintai keluarga sendiri Berlaku adil atau tidak berat sebelah adalah hal yang harus dijalankan oleh
masing-masing pasangan agar tercipta suasana saling menghormati dalam rumah tangga.
Selain upaya-upaya yang telah disebutkan di atas, pasangan suami istri harus mengetahui hak dan kewajiban masing-masing, diantaranya yaitu :
Hak bersama suami istri :
20
1. Saling memegang amanah diantara kedua suami istri dan tidak boleh saling menghianati.
20
M. Ali Hasan, Pedoman Hidup Berumah Tangga Dalam Islam, Jakarta: Siraja, 2003, Cet-1, h. 153.
26
2. Saling mengikat menjalin kasih sayang diantara kedua pasangan suami istri untuk menjalin keluarga mawaddah warahmah.
3. Mendapatkan pergaulan dengan baik diantara kedua pasangan suami istri. 4. Mempunyai nasab anak keturunan yang baik dan jelas dari hubungan di
halalkan. Hak dan kewajiban itu pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga diantaranya :
21
1. Nafkah Salah satu dari kewajiban itu adalah masalah nafkah yang harus dipenuhi oleh
seorang suami kepada istrinya.Yang dimaksud dengan nafkah disini adalah mencukupkan kebutuhan istri berupa makana, tempat tinggal, pelayanan, dan
kebutuhan-kebutuhan yang lainnya.
22
Nafkah merupakan jaminan hidup bagi seorang istri setelah lepas dari tanggung jawab wali atau keluarganya. Dalam
bukunya Fiqh Perempuan Kontemporer, Huzaimah T. Yanggo menarik garis bahwa suami bertugas mencari dan memenuhi nafkah, sementara istri bertugas
untuk mengaturnya, agar penerimaan dan penggunaan nafkah dapat mengarah pada peningkatan ekonomi rumah tangga. Di samping itu istri harus bersikap
qana’ah atas apa yang diberikan oleh suaminya.
23
2. Menyusukan Anak
21
Kamal Mukhtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta: Bulan Bintang, 1993, h. 126.
22
Sayyid Sabiq, Fiqh Al-Sunnah, Dar al- Tsaqafah al-Islamiyyah,tt. Jilid II, h.109.
23
Huzaimah T. Yanggo, Fiqh Perempuan Kontemporer, Jakarta: al-Mawardi Prima, 2001, h. 59.