daging, susu, telur sebesar 3,21, kesehatan 2,02 dan pendidikan sebesar 1,88.
15
-
Penerimaan sosial Merokok kurang dapat diterima pada sebagian besar lingkungan
terutama sekolah-sekolah tempat-tempat bekerja, bangunan umum, acara olahraga, beberapa restoran dan bar, tidak megizinkan merokok bebas
dalam ruangan. Perokok di tempat kerja ataupun di ruangan dapat meningkatkan biaya pemeliharaan dari bau rokok pada karpet, tirai, dan
kain lainnya karena residu dari asap rokok yang masuk.
17
2.1.9. Alasan umum tidak berhenti merokok
Beberapa penelitian yang telah dilakukan didapatkan beberapa pernyataan yang umumnya dijawab oleh seorang yang perokok, yaitu, Pernyataan bahwa:
1. Ayah saya seorang perokok dan masih hidup hingga usia 85 tahun. Faktanya disadari atau tidak 2 dari 5 perokok meninggal lebih awal
karena merokok dibandingkan yang tidak merokok.
18
2. Sudah terlanjur menjadi perokok sehingga sudah terjadi perburukan kesehtan.
Faktanya bahwa semakin cepat seseorang berhenti merokok maka semakin baiklah kualitas hidupnya, begitupun yang sudah lama menjadi
perokok akan jauh lebih baik jika dibandingkan tidak berhenti merokok sama sekali.
18
3. Banyak dokter merokok. Faktanya tidak banyak dokter yag merokok dan saat ini sudah banyak
dokter yang menyerah dan mencoba berhenti merokok.
18
Pada seseorang yang telah mencoba berhenti merokok, akan terjadi gejala-gejala putus nikotin berupa; pusing yang dapat berlangsung 1-2 hari
setelah berhenti merokok, tanda gejala depresi, yaitu perasaan frustasi, kecemasan, ketidak sabaran, cepat marah, gangguan tidur berupa sulit tidur atau
terlalu banyak tidur dan mengalami mimpi buruk. Masalah berkonsentrasi, gelisah, merasa bosan, rasa lelah, meningkat atau menurunnya nafsu makan,
peningkatan atau penurunan berat badan, konstipasi atau sembelit, batuk, mulut kering, sakit tenggorokan, sesak nafas, denyut jantung lambat. Dapat
berlangsung mulai dari beberapa jam, dan memuncak sekitar 2 – 3 hari
kemudian dari rokok terakhir yang dihisap hingga beberapa minggu.
17
2.1.10. Label rokok
Label rokok adalah setiap keterangan mengenai peringatan bahaya rokok yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain
yang disertakan pada bungkus rokok, dimasukkan ke dalam rokok atau merupakan bagian dari rokok, serta kemasan rokok.
Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2003 tentang, “pengamanan rokok bagi kesahatan, Pada bagian ketiga tentang
keterangan pada label” yaitu; Pada Pasal 6 disebutkan bahwa :
Setiap orang yang memproduksi rokok wajib mencantumkan informasi tentang kandungan kadar nikotin dan tar disetiap batang rokok pada label dengan
penempatan yang jelas dan mudah dibaca. Kemudian dalam pasal selanjutnya yaitu pasal 7 dan 8 disebutkan bahwa:
selain kadar nikotin dan tar harus dicantumkan pula tuisan peringatan kesehatan pada label dibagian kemasan yang mudah dilihat dan dibaca, dengan peringatan
berupa :
20
Gambar : 2.2 Label peringatan merokok tahun 2003