a. Perubahan profil lipid Nikotin memiliki efek buruk terhadap kolesterol dengan cara
meningkatkan jumlah lemak jahat LDL, trigliserida dan kolesterol yang tersebar dalam pembuluh darah, dan menurunkan jumlah lemak
baik HDL yang tersedia.
20
b. Aterosklerosis Aterosklerosis adalah suatu pembentukan plak yang terbentuk
dari lemak dan kolesterol.
33
Zat-zat dari asap rokok yang tersebar diseluruh tubuh akan mampu merusak pembuluh darah, yang
memungkinkan terjadinya percepatan pembentukan plak, sehingga mengakibatkan terjadnya penyempitan aliran darah dan terjadi
hambatan darah
yang melewati
pembuluh darah
dengan aterosklerosis.
11
c. Trombosis Trombosis adalah keadaan terbentuknya bekuan darah dalam
pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan hambatan aliran darah.
32
Perokok mengalami peningkatan kadar trombin, yang merupakan enzim untuk
penggumpalan darah,
Proses tersebut
menyebabkan pembentukan trombus kecil yang akan berkembng menjadi trombus
yang lebih besar sehingga menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan dapat menghentikan aliran darah ke organ vital.
11,33
d. Vasokontriksi pembuluh darah Asap rokok dapat menurunkan nitrit okside NO yang berperan
dalam melebarkan pembuluh darah, dan meningkatkan endothelin-1 yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
11
e. Meningkatkan tekanan darah.
Perubahan pada profil lipid, pembentukan aterosklerosis, trombosis dan vasokontriksi pembuluh darah akan meningkatkan kerja
jantung untuk mengoptimalkan aliran darah keorgan-organ vital maupun perifer. Selain itu, Nikotin yang terkandung dalm rokok juga
dapat langsung memicu peningkatan tekanan darah.
11.33
5. Efek pada sistem gastrointestianal a. Gastro esophageal reflux diseases GERD
Merokok meningkatkan reflux isi lambung ke dalam kerongkongan dan faring, sehingga dapat menyebabkan ulserasi dari
eseofagus bagian bawah atau barrett esofagus, dan berkembang menjadi kanker tenggorokan.
b. Dispepsia karena tukak lambung Tukak lambung atau ulkus pada lambung, terjadi akibat
kegagalan penyembuhan luka karena faktor eksternal. Rokok merupakan salah satu penyebab produksi asam dan gas secara berlebih
dalam lambung. Serta rokok akan membuat perut terasa kembung dan terjadi perlukaan atau ulkus pada dinding lambung dan usus. Selain itu,
rokok menghambat terbentuknya lendir yang berguna sebagai pelindung sel-sel lambung dari asam lambung, Serta menurunkan aliran
darah ke lapisan dalam esofagus, dan lambung. Sehingga, merokok menghalangi penyembuhan luka pada gastrointestinal.
11
c. Penyakit gigi dan mulut Merokok menyebabkan perubahan vaskularisasi gingival, yaitu;
dilatasi pembuluh darah kapiler, yang disertai akumulasi mediator proinflamasi pada gingival, apabila terjadi berkelanjutan dengan
intensitas merokok yang sering, maka dapat memicu prosess inflamasi berlebih pada gingival gingivitis, ketika terjadi secara terus menerus
akan terjadi penipisan kolagen pada jaringan lunak gingival yang
terpapar sehingga menyebabkan periodonitis.
30
Efek panas yang diakibatkan merokok mengakibatkan kerusakan lokal pada mukosa
mulut, serta rongga mulut yang sering terpapar oleh asap rokok beserta kandungan yang ada didalamnya, hal tersebut akan menjadi toksik bagi
jaringan lunak dalam mulut sehingga mempengaruhi status kesehatan rongga mulut.
31
Selain itu infeksi dan penyakit pada gigi dan mulut juga disesabkan kelompok bakteri yang membentuk koloni.
11
Bahan karsinogenik yang terdapat dalam asap rokok yang dihisap, serta efek
panas dan infeksi kronis yang terus berlangsung akan dapat mengakibatkan kanker pada mulut dan kanker pada tenggorokan.
31
6. Efek pada sistem imun sistem pertahanan tubuh Zat karsinogenik pada rokok dapat mempengaruhi secara langsung
terhadap kekebalan tubuh host, kerusakan matriks ekstraseluler, dan menghambat proses alamiah penyembuhan luka. Hal tersebut merupakan
peranan utama tubuh terhadap berbagai bahaya dari dunia luar.
11
7. Efek pada sistem metabolik Merokok menganggu penyerapan jumlah mikronutrien, terutama
vitamin C,E dan asam folat.
11
8. kerusakan oksidatif Pada perokok, terjadi peningkatan bahan oksidan yang masuk ke dalam
tubuh, dan meningkatkan proses oksidasi, sementara anti oksidan sebagai pelawan prsesoksidasi berlebih mengalami penurunan. Keadaan ini
mengakibatkan kerusakan langsung pada sel, gen, dan kerusakan pembuluh
darah.
11
9. Efek pada interaksi obat
Asap tembakau mempengaruhi banyak obat-obatan, dalam proses distribusi dan metabolisme dengan cara memperlambat metabolisme,
meningkatkan waktu distribusi dan mengganggu konsentrasi obat. Berbagai obat yang telah terbukti mengalami peningkatan distribusi dan
metabolisme obat yaitu : Anti depresan
Antikoagulan Anti kejang
Berikut obat yang distribusi serta metabolismenya mgalami penurunan, yaitu: Obat penghilang rasa sakit
Obat jantung Obat maag
Obat-obas asma.
11
2.1.5. Perilaku merokok
Perilaku merokok diawali dengan rasa ingin tahu, pengaruh teman sebaya, keluarga, serta lingkungan sosial lain yang merokok. Sebagian perokok
mulai merokok sejak usia remaja, pada saat belum mempunyai kemampuan untuk menilai dengan benar dampak merokok terhadap kesehatan dan kualitas
hidup, pada masa lebih dewasa. Merokok dianggap sebagai hal yang biasa dan normal. Mereka tidak menyadari efek adiktif nikotn yang sangat kuat dan
menyebabkan orang sulit untuk berhenti merokok. Perokok remaja berpendapat bahwa merokok adalah hal yang menarik, memudahkan pergaulan,
mudah berkonsentrasi dan membuat hidup lebih indah.
14
Perilaku merokok pada usia remaja, umumnya semakin meningkat sesuai tahap perkemabangan
yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas merokok, sehingga, mengakibatkan mereka memiliki ketergantungan terhadap nikotin.
34
2.1.6. Faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok
Berikut ini merupakan faktor- faktor yang memicu seorang anak muda memiliki kebiasaan merokok:
a. Orang tua Anak yang berkembang dari rumah tangga yang tidak harmonis, dimana
orangtua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya lebih mudah untuk menjadi perokok.
35
b. Pengaruh teman Kehidupan sehari-hari anak muda lebih dekat dengan teman sebaya dari
pada dengan orangtua. Karena dengan teman, anak muda dapat menyalurkan minat serta sikap yang sama, sehingga banyak melakukan
kegiatan bersama dalam mengisi waktu luangnya.
35
c. Faktor kepribadian
Seseorang mencoba untuk merokok, karna rasa ingn tahu atau melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa dan membebaskan diri dari
kebosanan.
35
d. Pengaruh iklan Iklan di media masa dan elektronik, menampilkan bahwa,menjadi
seorang perokok merupakan lambang kejantanan atau glamor. Sehingga membuat remaja, seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti iklan
tersebut. Penelitian yang dilakukan di UHAMKA dan Komnas Perlindungan Anak tahun 2007, menunjukan bahwa, 68 remaja memiliki
kesan positif terhadap iklan rokok, 52 dapat dapat menyebut lebih dari tiga slogan iklan rokok, dan separuh dari remaja merasa lebih percaya diri,
seperti dicitrakan oleh iklan rokok.
36
Selain itu Admajaya pada tahun 2004 mengatakan bahwa, penayangan iklan rokok di televisi terutama yang
menampilakn model anak muda, semakin membuat remaja tertarik untuk mencoba rokok.
35
2.1.7. Upaya berhenti merokok
Ketergantungan terhadap produk tembakau, sangat tepat dianggap sebagai penyakit kronis. Walaupun telah dilakukan intervensi baik minimal maupun
intensif, untuk berhenti merokok, tetapi umumnya, perokok yang mencoba untuk berhenti merokok akan mengalami kekambuhan dan membutuhkan
penangulangan intervensi, sebelum akhirnya benar-benar berhasil berhenti merokok.
15
Tidak perduli seberapa lama sudah menjadi seorang perokok, atau seberapa tua usia seseorang yang berhenti merokok, terbukti bahwa, tindakan
berhenti merokok tetap membawa dampak yang sangat baik terhadap kualitas kehidupan yang lebih baik. Berhenti merokok dapat meningkatkan kualitas hidup
yang lebih baik, dan lebih sedikit mengalami gejala flu, batuk dan berbagai penyakit seperti bronkitis serta pneumonia. Serta merasa lebih sehat
dibandingkan orang yang masih merokok.
17
2.1.8. Efek berhenti merokok terhadap kesehatan
Efek berhenti merokok terhadap kesehatan yaitu : Semakin cepat seseorang berhenti merokok, maka semakin lebih baik terhadap
perbaikan kesehatan. 1. Manfaat berhenti merokok berdasarkan lama berhenti merokok.
Pada saat 20 menit setelah berhenti, merokok tekanan darah serta denyut nadi kembali normal, 12 jam setelah berhenti, terjadi penurunan karbon
monoksida dalam darah dan kadar oksigen darah kembali normal, dalam 48 jam setelah berhenti, nikotin tidak lagi dideteksi dalam tubuh serta Kemampuan
pengecapan dan penciuman lebih baik. Dalam 72 jam setelah berhenti, bernapas terasa tidak ada hambatan karena bronkus lebih elastis, energi lebih meningkat.
Dalam 2 minggu sampai 3 bulan setelah berhenti, Sirkulasi darah diberbagai bagian tubuh membaik serta perbaikan fungsi paru. 3-9 bulan setelah berhenti
akan terjadi perbaikan gejala gangguan pernapasan seperti batuk, sesak napas membaik. Fungsi pembersihan oleh silia kembali normal, sehingga pada saat
ini kemampuan untuk proses pembersihan paru akan kembali membaik dan
menurunkan risiko infeksi, secara keseluruhan fungsi paru dapat meningkat hingga 5-10.
2. Berhenti merokok dalam jangka waktu lama Berbagai perbaikan kualitas kesehatan perokok akan terjadi seiring
waktu. Semakin lama berhenti merokok, perbaikan kualitas hidup akan menjadi lebih baik. Perbaikan berdasarkan jangka waktu dapat memberikan manfaat
sebagai berikut : - Setelah 1 tahun berhenti, terjadi 1 penurunan resiko penyakit jantung
coroner - Setelah 5 tahun risiko kematian karena kanker paru dan kanker mulut turun
50 - Setelah 10 tahun berhenti merokok risiko kematian karena kanker paru dan
stroke menurun sama dengan risiko bukan perokok. - Setelah 15 tahun Risiko penyakit jantung koroner sama seperti orang yang
tidak perokok. 3. Manfaat langsung dari berhenti merokok
-
Bau napas yang lebih baik
-
Gigi lebih dapat menjadi putih
-
Hilangnya bau di pakaian serta rambut
-
Yellow fingers and fingernails disappear
-
Rasa terhadap makanan lebih baik
-
Kegiatan sehari-hari lebih ringan tidak ada lagi rasa sesak napas
17
4. Biaya
-
Merokok mahal Pada tahun 2010, pengeluaran rumah tangga termiskin merokok sebesar
Rp. 864.600 sementara untuk membeli rokok sebesar Rp.102.900, atau setara dengan 11,9, pengeluaran untuk rokok ini, menempati urutan kedua
setelah pengeluaran untuk membeli beras, sebesar 18 dan hal tersebut mengalahkan jenis pengeluaran lainnya seperti pemenuhan gizi ikan,