Patofisiologi rokok Landasan Teori 1. Definisi merokok
Saluran pernapasan dimulai dari saluran pernapasan atas, hidung, beserta sinu-sinus paranasal yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid
dan sinus sfenoid kanan dan kiri, faring, laring atau pita suara, saluran pernapasan bawah, trakea, bronkus, bronkiolus hingga alveolus untuk
melakukan kerjanya sebagai pertukaran oksigen dari atmosfer dengan karbon dioksida dari darah.
12,13,14
Mekanisme fisiologis tersebut dapat terpengaruhi oleh asap rokok yang dihisap oleh perokok, sebagai perokok aktif maupun
perokok pasif, sehingga mengakibatkan ganggan –gangguan pada saluran
pernapasan yang sering terjadi sebagai berikut: a. Bronkospasme
Keadaan menyempitnya saluran-saluran bronkus sehingga menyebabkan sesak saat bernapas.
b. Meningkatkan produksi dahak Ketika terdapat zat-zat asing yang masuk kedalam paru, maka
rambut-rambut halus berupa siliar klirens yang terdapat disepanjang saluran pernapasan, akan bekerja dengan cara mengeluarkan lendir dan
menjebak zat asing bagi paru. Pada keadaan fisiologis, zat asing tersebut akan menstimulasi refleks batuk, untuk mengeluarkan zat asing yang
sudah dibalut lendir tersebut. Pada perokok, asap tembakau melumpuhkan silia ini, sehigga lendir berkumpul di paru, Selain itu juga
dipicu oleh pertumbuhan sel goblet oleh karena efek tembakau. Karena beberapa hal tersebut, semakin meningkatkan sekret lendir, sehingga
terjadilah penumpukan dahak yang kronik pada saluran pernapasan bawah.
11
c. Terjadi batuk yang persisten
Sebagai respon alami tubuh, untuk membersihkan lendir yang menumpuk dalam jumlah banyak dan kronik, serta zat asing yang tidak
seharusnya terdapat dalam saluran pernapasan. Maka rata-rata seorang perokok cenderung batuk lebih sering dibandingkan bukan perokok.
Sementara seorang perokok yang tidak batuk, mungkin tidak terjadi mekanisme pembersihan yang lebih baik, dari iritasi atau benda asing
pada saluran pernapasan.
11
Beberapa akibat yang disebabkan rokok pada sistem pernapasan tersebut, terjadi secara kronik dan terus menjadi semakin parah,
sehingga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, pada sepanjang saluran pernapasan. Penyakit tersebut yaitu: Kanker pada
paru dan Penyakit paru obstruktif kronik yang merupakan penyebab tertinggi untuk menyebabkan kematian akibat rokok.
38
d. Menurunkan aktifitas fisik Mekanisme kombinasi dari bronkospasme, serta peningkaatan
hasil produksi dahak, mengakibatkan terhambatnya aliran udara menuju paru. Difusi hingga perfusi oksigen terganggu sehingga terjadilah
peningkatan kebutuhan oksigen, pada saat tubuh bekerja aktif, oksigen yang dikirimkan ke otot yang aktif harus lebih banyak, sementara aliran
oksigen mengalami hambatan dan bercampur dengan radikal bebas. Dalam keadaan tubuh melakukan aktivitas fisik, terjadi peningkatan
kebutuhan energi, sehingga proses oksigenasi sel berubah menjadi glikolisis anaerob untuk mempertahankan oksigenasi sel yang adekuat.
Proses glikolisis anaerob yang berlangsung lama, akan menghasilkan asam laktat sehingga akan menyebabkan kelelahan dan terjadi penurun
aktifitas fisik.
11.13
4. Efek pada sistem kardiovaskular
a. Perubahan profil lipid Nikotin memiliki efek buruk terhadap kolesterol dengan cara
meningkatkan jumlah lemak jahat LDL, trigliserida dan kolesterol yang tersebar dalam pembuluh darah, dan menurunkan jumlah lemak
baik HDL yang tersedia.
20
b. Aterosklerosis Aterosklerosis adalah suatu pembentukan plak yang terbentuk
dari lemak dan kolesterol.
33
Zat-zat dari asap rokok yang tersebar diseluruh tubuh akan mampu merusak pembuluh darah, yang
memungkinkan terjadinya percepatan pembentukan plak, sehingga mengakibatkan terjadnya penyempitan aliran darah dan terjadi
hambatan darah
yang melewati
pembuluh darah
dengan aterosklerosis.
11
c. Trombosis Trombosis adalah keadaan terbentuknya bekuan darah dalam
pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan hambatan aliran darah.
32
Perokok mengalami peningkatan kadar trombin, yang merupakan enzim untuk
penggumpalan darah,
Proses tersebut
menyebabkan pembentukan trombus kecil yang akan berkembng menjadi trombus
yang lebih besar sehingga menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan dapat menghentikan aliran darah ke organ vital.
11,33
d. Vasokontriksi pembuluh darah Asap rokok dapat menurunkan nitrit okside NO yang berperan
dalam melebarkan pembuluh darah, dan meningkatkan endothelin-1 yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
11
e. Meningkatkan tekanan darah.