Pembuatan larutan induk baku Pembuatan kurva serapan Bovine Serum Albumin Penentuan waktu optimum Pembuatan kurva kalibrasi Bovine Serum Albumin Preparasi sampel

dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil Nasution, 2003. Sampel yang digunakan adalah kacang polong Hosen, kacang tanah Ayam Brand, kacang buncis Daucy, kacang gingko Mili dan kacang merah SW yang seluruhnya merupakan kacang yang dikalengkan, masing-masing diambil satu kaleng dan diperoleh dari Brastagi Supermarket, Medan. Spesifikasi daftar sampel dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 51-53. 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Pembuatan pereaksi Pereaksi Biuret dibuat dengan mencampurkan 3 g CuSO 4 .5H 2 O dan 9 g Na K Tartrat ke dalam 500 ml NaOH 0,2 N kemudian ditambahkan 5 g KI dan diencerkan dengan NaOH 0,2 N hingga 1000 ml Estiasih, dkk., 2012. H 2 SO 4 0,02 N dibuat dengan mencampurkan 0,55 ml H 2 SO 4 pekat 98 dan aquadestilata ke dalam labu hingga 1000 ml. NaOH 0,02623 N dibuat dengan mencampurkan 0,8 g NaOH dan aquadestilata dalam labu hingga 1000 ml Vogel, 1985. Indikator Mengsel dibuat dengan mencampurkan 100 mg metilen merah dan 30 mg metilen biru dalam 60 ml alkohol 96 kemudian diencerkan dengan aquadestilata yang telah didihkan hingga 100 ml Sudarmadji, dkk., 1989.

3.4.2 Pembuatan larutan induk baku

Untuk larutan induk baku 1 LIB 1, ditimbang 250 mg baku Bovine Serum Albumin, dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan dicukupkan hingga garis batas dengan aquadestilata C= 5000 mcgml. Untuk larutan induk baku 2 LIB 2 ditimbang 1000 mg baku albumin, dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan dicukupkan hingga garis batas dengan aquadestilata C= 20000 mcgml. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Pembuatan kurva serapan Bovine Serum Albumin

Untuk pembuatan kurva serapan Bovine Serum Albumin, dipipet 3 ml dari LIB 1 kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml, ditambahkan 6 ml pereaksi Biuret, dicukupkan hingga garis batas dengan aquadestilata dan dihomogenkan. Didiamkan selama kurang lebih 30 menit dan diukur dengan spektrofotometer pada rentang panjang gelombang 400-800 nm.

3.4.4 Penentuan waktu optimum

Untuk penentuan waktu optimum operating time, dipipet 3 ml dari LIB 1 dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml. Kemudian ditambahkan 6 ml pereaksi Biuret, jalankan pengukur waktu dan dicukupkan hingga garis batas dengan aquadestilata dan dihomogenkan. Kemudian diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum 553.36 nm setelah satu menit. Penentuan waktu optimum dilakukan selama 60 menit.

3.4.5 Pembuatan kurva kalibrasi Bovine Serum Albumin

Untuk pembuatan kurva kalibrasi Bovine Serum Albumin, dipipet dari LIB 2 0,5 ml C= 1000 mcgml, 0,75 ml C= 1500 mcgml, 1 ml C= 2000 mcgml, 1,25 ml C= 2500 mcgml, 1,5 ml C= 3000 mcgml, 1,75 ml C= 3500 mcgml, 2 ml C= 4000 mcgml dan 2,25 ml C= 4500 mcgml ke dalam labu ukur 10 ml. Kemudian ditambahkan 6 ml pereaksi Biuret dan dicukupkan hingga garis tanda dengan aquadestilata dan dihomogenkan. Didiamkan selama kurang lebih 17-22 menit dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum 553.36 nm. Universitas Sumatera Utara

3.4.6 Preparasi sampel

Preparasi sampel dilakukan dengan cara sampel kurang lebih 30 g dibilas terlebih dahulu dengan aquadestilata dan ditiriskan pada suhu kamar. Kemudian ditimbang seksama kurang lebih 25 g, dihaluskan dengan menggunakan waring blender dan dicukupkan volumenya hingga 50 ml dalam labu ukur. Selanjutnya, larutan yang diperoleh disaring dengan kertas saring kemudian disentrifugasi pada kecepatan 11000 rpm selama 10 menit. Supernatan hasil sentrifugasi didekantasi untuk dipergunakan selanjutnya protein yang terdapat dalam supernatan adalah protein terlarut Estiasih, dkk., 2012.

3.4.7 Penetapan kadar protein