BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kurva Serapan Bovine Serum Albumin
Terlebih dahulu dilakukan pembuatan kurva serapan untuk menentukan panjang gelombang maksimum baku protein Bovine Serum Albumin. Dari hasil
pengukuran diperoleh panjang gelombang maksimum Bovine Serum Albumin adalah 553,36 nm dengan absorbansi sebesar 0,421. Kurva absorpsi Bovine
Serum Albumin dapat dilihat pada Gambar 9 berikut ini.
Panjang gelombang nm
Gambar 9. Kurva absorpsi Bovine Serum Albumin
Menurut Gornall, dkk., 1948, pada pengukuran menggunakan pereaksi Biuret, panjang gelombang maksimum larutan standar akan diperoleh pada
rentang pengukuran 450 – 650 nm. Berdasarkan hal tersebut, hasil pengukuran yang diperoleh pada penelitian berada pada rentang teoritis.
A b
s o
r b
a n
s i
Universitas Sumatera Utara
4.2 Waktu Optimum
Setelah diketahui panjang gelombang maksimum baku Bovine Serum Albumin, maka selanjutnya adalah menentukan waktu optimum. Dari hasil
pengukuran diperoleh waktu stabil berkisar dari menit ke 17 sampai menit ke 22. Data pengukuran waktu optimum dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 57-58.
4.3 Kurva Kalibrasi Bovine Serum Albumin
Penentuan kurva kalibrasi digunakan untuk menentukan persamaan regresi yang selanjutnya digunakan untuk menentukan kadar protein sampel. Kurva
kalibrasi diperoleh dari rentang konsentrasi 0 mcgml sampai 4500 mcgml, hasilnya diperoleh hubungan yang linier antara absorbansi terhadap konsentrasi
dengan koefisien korelasi r = 0,9996, dimana koefisien korelasi ini memenuhi batas penerimaan nilai koefisien korelasi r = 0,999 Brennan, 2008. Perhitungan
koefisien korelasi dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 62. Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresinya adalah Y = 0,00020097 X + 0,00413.
Data perhitungan persamaan regresi dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 60- 61. Kurva kalibrasi Bovine Serum Albumin dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Kurva kalibrasi Bovine Serum Albumin
Y = 0,00020097 X + 0.00413
Universitas Sumatera Utara
4.4 Kadar Protein