Kejadian Pre-hipertensi Deskripsi Karakteristik Deskripsi Faktor Risiko

4.2.1. Kejadian Pre-hipertensi

Penelitian yang dilakukan terhadap 106 pendudukberumur 17-45 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun tahun 2014 diperoleh distribusi proporsi responden berdasarkan kejadian pre-hipertensi. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Distribusi Prevalensi Penduduk Berdasarkan Kejadian Pre- hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014. Status Kejadian Pre-hipertensi f Pre-hipertensi Tidak Pre-hipertensi 55 51 51,9 48,1 Jumlah 106 100 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa prevalensi pre-hipertensi di wilayah kerja Puskesmas kerasaan tahun 2014 adalah 51,9.

4.2.2. Deskripsi Karakteristik

Distribusi proporsi responden berdasarkan Jenis kelamin, umur, dan keluarga mempunyai riwayat hipertensi. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Distribusi Proporsi Penduduk Berdasarkan Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014. Karekteristik f Umur tahun 17-25 26-45 83 23 78,3 21,7 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 53 53 50,0 50,0 Keluarga memiliki riwayat hipertensi Ya Tidak 70 36 66,0 34,0 Jumlah 106 100 Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa proporsi pada jenis kelamin laki-laki yaitu 50, dan perempuan 50. Proporsi yang berumur 17-25 tahun yaitu 78,3, berumur 26-45 tahun yaitu 21,7. Proporsi riwayat hipertensi pada keluarga sebelumnya yaitu 66,0, sedangkan yang tidak ada riwayat hipertensi pada keluarga sebelumnya 34,0.

4.2.3. Deskripsi Faktor Risiko

Distribusi proporsi responden berdasarkan asupan garam, status stress, obesitas, konsumsi alkohol, merokok dan penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Distribusi Proporsi Penduduk Berdasarkan Faktor Risiko di Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014. Faktor Risiko f Status Asupan Garam Asupan garam tinggi Asupan garam normal 51 55 48,1 51,9 Status Stress Stress Tidak stress 83 23 78,3 21,7 Status Obesitas Obesitas Tidak obesitas 27 79 25,5 74,5 Status Konsumsi Alkohol Ya Tidak 25 81 23,6 76,4 Status Merokok Ya Tidak 36 70 34,0 66,0 Kontrasepsi Hormonal n=53 Menggunakan Tidak menggunakan 17 36 32,1 67,9 Jumlah 53 100 Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa proporsi asupan garam tinggi yaitu sebanyak 48,1, sedangkan proporsi asupan garam normal 51,9. Proporsi stress yaitu 78,3, sedangkan yang tidak stress 21,7. Proporsi obesitas yaitu 25,5, sedangkan yang tidak obesitas 74,5. Proporsi konsumsi minuman beralkohol adalah 23,6, sedangkan yang tidak mengkonsumsi minuman Universitas Sumatera Utara beralkohol adalah 76,4. Proporsi merokok adalah 34,0, sedangkan yang tidak merokok adalah 66,0. Proporsi menggunakan kontrasepsi hormonal yaitu 32,1, sedangkan yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal 67,9.

4.3. Analisis Bivariat

Dokumen yang terkait

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Muda Di Wilayah Puskesmas Sibela Surakarta.

0 4 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 14

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Defenisi - Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre-hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 17

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre-hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 15