Hubungan Obesitas dengan Kejadian Pre-hipertensi Hubungan Konsumsi Alkohol dengan Kejadian Pre-hipertensi

5.2.6. Hubungan Obesitas dengan Kejadian Pre-hipertensi

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa proporsi Pre-hipertensi pada yang tidak obesitas yaitu 53,2, dan yang obesitas yaitu 48,1 Tabel 4.9. Gambar 5.7. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Obesitas Dengan Kejadian Pre-hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,652 p 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian pre-hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun tahun 2014. Ratio Prevalence sebesar 0,906 CI : 0,582-1,410 menunjukkan bahwa obesitas bukan merupakan faktor risiko terjadinya pre-hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun tahun 2014. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Syahrini dkk di Puskesmas Tlogosari Kota Semarang tahun 2012 dengan desain cross sectional didapatkan 48.1 53.2 51.9 46.8 42 44 46 48 50 52 54 Obesitas Tidak obesitas P rop or si Status Obesitas Obesitas dengan Pre-hipertensi Pre-hipertensi Tekanan darah normal Universitas Sumatera Utara bahwa ada hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian hipertensi, dengan nilai p = 0,003 p ᦪ 0,05 dan OR = 3,4. 28 Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya pre-hipertensi, tetapi dari hasil pengumpulan data di lapangan hal ini tidak terlihat, hal ini karena obesitas bukanlah satu-satunya penyebab dari kejadian pre-hipertensi, karena pre- hipertensi dapat juga terjadi karena asupan garam tinggi, konsumsi alkohol, dan kebiasaan merokok. Universitas Sumatera Utara

5.2.7. Hubungan Konsumsi Alkohol dengan Kejadian Pre-hipertensi

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa proporsi Pre-hipertensi yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol adalah 88,0, dan penduduk yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol adalah 40,7 Tabel 4.10. Gambar 5.8. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Konsumsi Alkohol Dengan Kejadian Pre-hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014. Hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,001 p 0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara konsumsi alkohol dengan kejadian pre-hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun tahun 2014. Ratio Prevalence sebesar 2,160 CI : 1,600-2,915 artinya, konsumsi alkohol merupakan faktor risiko terjadinya pre-hipertensi. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Syahrini dkk di Puskesmas Tlogosari Kota Semarang tahun 2012 dengan desain cross sectional didapatkan 88.0 40.7 12.0 59.3 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Ya Tidak P rop or si Konsumsi Alkohol Konsumsi Alkohol dengan Pre-hipertensi Pre-hipertensi Tekanan darah normal Universitas Sumatera Utara bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi, dengan nilai p = 0,383 p ᦫ 0,05 dan OR = 0,9. 28 Kebiasaan konsumsi alkohol dapat merusak fungsi saraf pusat maupun tepi, apabila saraf simpatis terganggu, maka pengaturan tekanan darah akan mengalami gangguan dan cenderung semakin meningkat. 16 Universitas Sumatera Utara

5.2.8. Hubungan Merokok dengan Kejadian Pre-hipertensi

Dokumen yang terkait

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Muda Di Wilayah Puskesmas Sibela Surakarta.

0 4 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 14

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Defenisi - Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre-hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 17

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre-hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 15