Jenis Penelitian Definisi Operasional

24

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain crossectional. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun dengan pertimbangan belum pernah di lakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Pre-hipertensi di Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2014 sampai Januari 2015. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah semua masyarakat usia 17-45 tahun yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian masyarakat usia 17-45 tahun yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun. Universitas Sumatera Utara a. Besar Sampel Besar sampel dihitung dengan rumus penghitungan besar sampel minimal di bawah ini : 2 n = 1,96 2 .0,51-0,5 0,1 2 n = 96 Hasil : Dibutuhkan paling sedikit 96 orang dari seluruh populasi. Untuk mengantisipasi adanya kekurangan sampel maka besar sampel minimal ditambah 10 dari minimal sampel, sehingga besar sampel n = 96 + 9,6 = 106 0rang. Keterangan : n = Besar sampel = Nilai Z pada derajat kemaknaan biasanya 95 = 1,96 P = Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, bila tidak diketahui proporsinya, ditetapkan 50 0,50 d = Besar penyimpangan absolut yang bisa di terima 0,1. b. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan memilih salah seorang anggota keluarga yang paling muda, berumur antara 17-45 tahun.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara

3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan cara wawancara terpimpin berdasarkan kuesioner yang telah disusun, juga dengan mengukur langsung tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan responden.

3.4.2. Data sekunder

Data sekunder di peroleh dari profil Puskesmas Kerasaan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun. 3.5. Tehnik Analisa Data 3.5.1. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk melihat karakteristik dan distribusi frekuensi setiap variabel yang meliputi, umur, jenis kelamin, genetik, asupan garam, stress, obesitas, konsumsi alkohol, merokok, dan penggunaan alat kontrasepsi hormonal.

3.5.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, genetik, asupan garam, stress, obesitas, konsumsi alkohol, merokok, dan penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan kejadian pre- hipertensi. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square pada tingkat kepercayaan 95 = 0,05, sehingga apabila ditemukan hasil analisis statistik p 0,05 maka variabel tersebut dinyatakan berhubungan secara signifikan.

3.6. Definisi Operasional

Universitas Sumatera Utara 3.6.1. Pre-hipertensi Seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang di tunjukkan oleh angka sistolik 120-139 mmHg dan diastolik 80-89 mmHg pada pemeriksaan darah menggunakan alat tensimeter dengan kategori: 1. Pre-hipertensi: Sistole 120-139 mmHg dan Diastole 80-89 mmHg. 2. Tekanan darah normal : Sistole 120 mmHg dan Diastole 80 mmHg. 3.6.2. Umur Usia responden penelitian sesuai yang tercatat pada kartu status ketika pengambilan data untuk analisa statistik, dikategorikan atas: 1. 17-25 tahun 2. 26-45 tahun 3.6.3. Jenis Kelamin Ciri khas organ reproduksi yang di miliki individu yang membedakan dengan individu lain, dibedakan atas: 1. Laki-laki 2. Perempuan Universitas Sumatera Utara 3.6.4. Keluarga memiliki riwayat hipertensi Riwayat keluarga responden, diukur dengan menentukan ada tidaknya riwayat hipertensi pada generasi sebelumnya ayah, ibu, kakek, nenek, pa man, bibi’ dengan mengisi kuesioner. Hasil ukur dikelompokkan menjadi: 1. Ya, jika ada riwayat hipertensi 2. Tidak, jika tidak ada riwayat hipertensi 3.6.5. Asupan garam Asupan garam: yaitu tingkat asupan garam responden yang selanjutnya dimasukkan dalam skala pengukuran, dikategorikan atas: 1. Asupan garam tinggi, jika asupan ≥400 mg natrium dalam ᦫ 4 kali minggu memiliki faktor risiko. 2. Asupan garam normal, jika asupan ᦪ 400 mg dalam ≤4 kaliminggu tidak memiliki faktor risiko. 3.6.6. Stress Respon nonspesifik tubuh terhadap berbagai perintah terhadapnya. Pengkajian dengan menggunakan angket yang mengkaji tingkat stress responden, dikategorikan : 1. Stress : nilai hasil nominal pengkajian 14 2. Tidak stress : nilai hasil pengkajian ≤14 Universitas Sumatera Utara 3.6.7. Obesitas Kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak dimana Body mass index BMII ndex masa tubuh IMT ≥25. IMT adalah suatu angka yang di dapat dari hasil berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat. 1. Obesitas, jika IMT ≥25. 2. Tidak obesitas, jika IMT 25. 3.6.8. Konsumsi Alkohol Kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol, dikategorikan atas : 1. Ya, jika memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol. 2. Tidak, jika tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol. 3.6.9. Merokok Kebiasaan merokok responden, dikategorikan atas : 1. Ya, jika responden memiliki kebiasaan merokok. 2. Tidak, jika responden tidak memiliki kebiasaan merokok. 3.6.10. Kontrasepsi hormonal Kontrasepsi hormonal adalah alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan, bagi responden dengan jenis kelamin perempuan yang sedang menggunakan alat kontrasepsi hormonal pil KB, suntikan KB, implansusuk, dikategorikan atas : 1. Ya, jika menggunakan alat kontrasepsi hormonal. 2. Tidak, jika tidak menggunakan alat kontrasepsi hormonal. Universitas Sumatera Utara 30

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 4.1.1. Geografis Puskesmas Kerasaan mempunyai wilayah kerja dengan jumlah 7 desa, dengan luas wilayah 13.296 Ha dan terletak 800-1000 m diatas permukaan laut. Secara geografis batas-batas wilayah kerja Puskesmas Kerasaan adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bandar - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Gunung Malela - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Nagori Purwosari - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanah Jawa

4.1.2. Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun sebanyak 22.642 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 11.227 49,62 dan perempuan 11.415 50,38.

4.2. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel-variabel independen yang berhubungan dengan kejadian Pre-hipertensi. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka variabel yang dianalisis secara univariat adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Muda Di Wilayah Puskesmas Sibela Surakarta.

0 4 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 14

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Defenisi - Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre-hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 17

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre-hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 15