5.2.2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Pre-hipertensi
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa proporsi pre-hipertensi yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 60,4, sedangkan pada perempuan yaitu
43,4 Tabel 4.5.
Gambar 5.3. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin Dengan Kejadian Pre-hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014.
Berdasarkan hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,080 p 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara
jenis kelamin dengan kejadian Pre-hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kerasaan tahun 2014.
Ratio Prevalence sebesar 1,391 CI : 0,954-2,028 menunjukkan bahwa jenis kelamin bukan merupakan faktor risiko kejadian pre-hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Kerasaan tahun 2014.
60.4 43.4
39.6 56.6
10 20
30 40
50 60
70
Laki-laki Perempuan
P rop
or si
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin dengan Pre-hipertensi
Pre-hipertensi Tekanan darah normal
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Anggraini dkk di Puskesmas Bengkinang tahun 2008 dengan pendekatan case control study
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi dengan nilai p = 0,836 p 0,05 dan OR = 1,092.
25
Hal ini terjadi karena jenis kelamin laki-laki mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan perempuan oleh karena faktor kebudayaan seperti acara
berkumpul di malam hari rentan dengan kebiasaan merokok, berkumpul di
warung lapo tuak yang rentan dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Hubungan Keluarga Memiliki Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Pre-hipertensi
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa proporsi Pre-hipertensi keluarga tidak memiliki riwayat hipertensi yaitu 52,8, dan penduduk yang
keluarga memiliki riwayat hipertensi yaitu 51,4 Tabel 4.6.
Gambar 5.4. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Keluarga Memiliki Riwayat Hipertensi Dengan Kejadian Pre-hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun Tahun 2014.
Hasil analisis statistik dengan uju Chi Square diperoleh nilai p = 0,895 p 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara
faktor genetik dengan kejadian pre-hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun tahun 2014.
51.4 52.8
48.6 47.2
44 45
46 47
48 49
50 51
52 53
54
Ya Tidak
P rop
or si
Keluarga Memiliki Riwayat Hipertensi
Faktor Genetik dengan Pre-hipertensi
Pre-hipertensi Tekanan darah normal
Universitas Sumatera Utara
Ratio Prevalence sebesar 0,974 CI : 0,664-1,430 menunjukkan bahwa faktor genetik bukan merupakan faktor risiko kejadian pre-hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Kerasaan Kabupaten Simalungun tahun 2014. Hal ini sejalan dengan penelitian Rahayu di RW. 01 Srengseng Sawah
Jakarta Selatan tahun 2012 dengan desain cross sectional didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor genetik dengan kejadian hipertensi, dengan nilai p =
0,157 p ᦫ 0,05 dan OR = 2,067.
27
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Hubungan Asupan Garam dengan Kejadian Pre-hipertensi