Model Pembelajaran Kooperatif TINJAUAN PUSTAKA

16 3 Model pembelajaran berdasarkan masalah Model pembelajaran berdasarkan masalah dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerjasama diantara siswa-siswa. Guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

2.4 Model Pembelajaran Kooperatif

Isjoni 2010 mengutip pendapat dari Slavin yang mengatakan, in cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material initially presented by the teacher . Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Roger dkk Huda, 2011 menyatakan pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. 17 Menurut Nurulhayati Rusman, 2011 pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam sistem belajar yang kooperatif, siswa belajar bekerja sama dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar. Siswa belajar bersama dalam sebuah kelompok kecil dan mereka dapat melakukannya seorang diri. Siahaan Rusman, 2011 mengutarakan lima unsur esensial yang ditekankan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu saling ketergantungan positif, interaksi berhadapan, tanggung jawab individu, keterampilan sosial, dan terjadi proses dalam kelompok. Menurut Rusman 2011 model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli pendidikan. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin yang menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain, pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasi pengetahuan dengan pemahaman. Ada dua komponen pembelajaran kooperatif Rusman, 2011, yakni tugas kerja sama dan struktur intensif kerja sama. Tugas kerja sama berkenaan dengan suatu hal yang menyebabkan anggota kelompok bekerja sama dalam 18 menyelesaikan tugas yang diberikan. Sedangkan struktur intensif kerja sama merupakan sesuatu hal yang membangkitkan motivasi siswa untuk melakukan kerja sama dalam rangka mencapai tujuan kelompok tersebut. Dalam pembelajaran kooperatif adanya upaya peningkatan hasil belajar siswa merupakan dampak penyerta dari sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain. Menurut Sanjaya dalam Rusman, 2011 pembelajaran kooperatif akan efektif digunakan apabila guru menekankan pentingnya usaha bersama di samping usaha secara individual, guru menghendaki pemerataan perolehan hasil dalam belajar, guru ingin menanamkan tutur sebaya atau belajar melalui teman sendiri, guru menghendaki adanya pemerataan partisipasi aktif siswa, dan guru menghendaki kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif cooperative leraning adalah model pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok kecil dimana siswa dalam satu kelompok saling bekerja sama memecahkan masalah untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share TPS