13
siswa dalam bidang studi matematika meliputi pola, bentuk, lambang, simbol, bahasa, operasi dan hubungan-hubungan yang tersusun sesuai dengan tahap
perkembangan intelektual siswa SMP pada suatu lingkungan belajar yang telah diatur dan direncanakan.
2.3 Model Pembelajaran
Suprijono 2010 mengungkapkan model merupakan interpretasi
terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem, dan model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial . Lebih lanjut, Suprijono 2010 mengutip pendapat dari beberapa ahli
sebagai berikut: Mills berpendapat bahwa model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok
orang mencoba bertindak berdasarkan model itu . Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas .
Disamping itu Isjoni 2010 mengutip pengertian model pembelajaran menurut Joice Weil, yaitu suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan
sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya .
Tim MKPBM 2001 menyatakan model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut
14
strategi, pendekatan, metode dan teknik. Istilah model pengajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur.
Menurut Rusman 2011 model pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1 Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
2 Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3 Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di
kelas. 4
Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan urutan langkah langkah pembelajaran, adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial, dan sistem
pendukung. 5
Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran yang meliputi dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur, dan dampak
pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang. 6
Membuaat persiapan mengajar dengann pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
Menurut Nieveen Trianto, 2010, suatu model pengajaran dikatakan baik jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
1 Valid. Aspek validitas dikaitkan dengan apakah model yang dikembangkan
didasarkan pada rasional teoritik yang kuat dan terdapat konsistensi internal. 2
Praktis. Aspek kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan.
15
3 Efektif. Parameter aspek efektifitas ini adalah apabila para ahli dan praktisi
berdasar pengalamannya menyatakan bahwa model tersebut efektif dan secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Menurut Arends Trianto, 2010 tidak ada satu model pembelajaran yang
paling baik diantara yang lainnya, karena masing-masing model pembelajaran dapat dirasakan baik, apabila telah diujicobakan untuk mengajarkan materi
pelajaran tertentu. Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan materi tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Menurut Trianto 2010 model pembelajaran dapat dibagi menjadi tiga:
1 Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung adalah salah satu model pembelajaran yang diklasifikasikan berdasarkan tujuan pengajarannya, sintaks dan sifat
lingkungan belajarnya. Model ini dirancang khusus untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar yang berkaitan dengan pengetahuan
deklaratif. 2
Model pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih
mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerjasama dalam
kelompok.
16
3 Model pembelajaran berdasarkan masalah
Model pembelajaran berdasarkan masalah dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerjasama
diantara siswa-siswa. Guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
2.4 Model Pembelajaran Kooperatif