Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

6 sampah yang cukup tinggi dan masih banyak sampah-sampah yang belum terangkut dengan baik dan belum merata. Melalui penelitian ini diharapkan agar operasi armada pengangkutan sampah dapat dilakukan dengan optimal, sehingga seluruh produksi sampah yang dihasilkan dapat terangkut ke TPA setiap hari. Beberapa alternatif pengelolaan angkutan sampah juga diusulkan agar dapat dicapai pemerataan pelayanan persampahan bagi seluruh lapisan masyarakat di Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan area khususunya lingkungan IX. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian terhadap timbulan dan sistem pengelolaan sampah yang ada di Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area. Mengingat masalah sampah merupakan masalah yang dengan cepat dapat menimbulkan kerugian maka penulis perlu segera untuk meneliti sampah di daerah tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang menjadi perhatian penulis dalam penelitian ini adalahmasih banyaknya produksi sampah yang dihasilkan di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 kecamatan Medan Area yang belum terangkut dengan baik.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi sampah dan sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area pada tahun 2014. Universitas Sumatera Utara 7

1.3.2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah : 1. Untuk mengetahui karakteristik penduduk di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area. 2. Untuk mengetahui aspek teknis operasional pengelolaan sampah di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area. 3. Untuk mengetahui aspek kelembagaan pengelolaan sampah di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area. 4. Untuk mengetahui aspek pembiayaan pengelolaan sampah di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area. 5. Untuk mengetahui aspek peraturan pengelolaan sampah di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 kecamatan Medan Area. 6. Untuk mengetahui produksi sampah yang dihasilkan di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area. 7. Untuk mengetahui aspek teknis operasional sampah yang sesuai dilakukan di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran bagi instansi-instansi pemerintah yang terkait dengan sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area. 2. Untuk dapat member masukan kepada Dinas Kebersihan dalam penanggulangan sampah. 3. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat tentang sampah. Universitas Sumatera Utara 8 4. Sebagai informasi dan bahan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya pada bidang ilmu kesehatan lingkungan. Universitas Sumatera Utara 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Sampah Pengertian sampah telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Untuk lebih memahaminya, ditelaah beberapa pengertian sampah. Menurut American Public Health Association, sampah waste diartikan sebagai sesuatu yang tidsk digunakan, tidak perpakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Dalam pengertian lain sampah adalah segala sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat, ada yang mudah membusuk terutama terdiri dari zat-zat organik, seperti sisa sayuran, sisa daging, dan sebagainya. Sedangkan yang tidak membusuk dapat berupa kertas, plastik, karet, logam, kaca, dan sebagainya Slamet, 1994. FKM-UI mendefenisikan sampah adalah sesuatu bahanbenda padatyang terjadi karena berhubungan dengan aktifitas manusia yang tak dipakai lagi, tak disenangi dan dibuang dengan cara-cara saniter, kecuali buangan yang berasal dari tubuh manusia. Banyak lagi ahli-ahli yang mengajukan batasan-batasan lain, tapi pada umunya mengandung prinsip-prinsip yang sama yaitu:  Adanya sesuatu benda atau zat padat atau bahan.  Adanya hubungan langsung atau tak langsung dengan aktifitas manusia.  Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi, tak disenangi.  Dibuang dalam arti pembuangannya dengan cara-cara yang diterima oleh umum perlu pengelolaan yang baik. Universitas Sumatera Utara 10 Sebagaimana biasanya, lingkungan padat atau litosfir inipun digunakan orang untuk membuang sampah yang bersifat padat. Selain itu saat ini tanah juga digunakan untuk membuang sampah berbahaya yang cair maupun padat. Yang dimaksud dengan sampah adalah segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Sampah ini ada yang mudah membusuk dan adapula yang tidak mudah membusuk. Yang membusuk terutama terdiri atas zat- zat organik seperti sisa sayuran, sisa daging dan lain-lain sedangkan yang tidak mudah membusuk dapat berupa plastik, kertas, karet, logam ataupun abu, bahan bangunan bekas dan lain-lain. Kotoran manusia, sekalipun padat tidak termasuk dalam defenisi sampah ini, demikian pula bangkai hewan yang cukup besar. Atas dasar defenisi tersebut, maka sampah dapat dibedakan atas dasar sifat-sifat biloigis dan kimianya, sehingga mempermudah pengelolaannya, sebagai berikut Nurdin, 1981. 1. Sampah yang dapat membusuk seperti sisa makanan, daun, sampah kebun, pertanian dan lainnya. 2. Sampah yang tidak membusuk seperti kertas, plastik, karet, gelas, logam dan lainnya. 3. Sampah yang berupa debu atau abu. 4. Sampah yang berbahaya terhadap kesehatan, seperti sampah-sampah berasalkan industri yang mengandung zat-zat kimia maupun zat fisis berbahaya. Sampah-sampah yang terjadi di sekitar kita dikota-kota besar atau pedesaan dimana ada kegiatan manusia termasuk dalam pengertian sampah yang dimaksud. Yang tidak termasuk atau bukan sampah misalnya kebakaran hutan, Universitas Sumatera Utara 11 dimana abu sisa pembakaran tidak mengganggu hidup manusia. Contoh lain adalah bencana alam, misalnya meletusnya gunung berapi, banjir, gempa bumi dan lain-lain. Tapi bila bencana alam ini mempunyai hubungan dengan kehidupan manusia maka benda-benda yang dikelola manusia ini sajalah yang termasuk sampah. Untuk jelasnya, bila terjadi suatu bencana alam seperti tesebut diatas dan menghasilkan sejumlah sampah, maka bendabenda atau sampah yang ada hubungannya dengan aktifitas manusia sajalah yang termasuk sampah, tapi bila akibat bencana alam tesebut misal: banyak pohon-pohon yang tumbang dihutan- hutan belantara, maka pohon-pohondaun-daun ini tidak termasuk sampah dan karena hal ini tidak dikelola oleh manusia. Produksi sampah perorangan maupun sampah rumah tangga setiap harinya, tidak dapat dipisahkan dari setiap kegiatan manusia itu sendiri. Khususnya produksi sampah rumah tangga, berkaitan juga dengan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan besarnya keluarga. Pertumbuhan penduduk sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi sampah individu ataupun keluargarumah tangga. Demikian pula kenyataan bahwa, produksi sampah tidak lagi dibatasi waktu, tempat dan situasi. Ketidakterbatasan tersebut umunya disebabkan perilaku manusia yang memungkinkan peningkatan produksi sampah, sehingga menjadi demikian besarnya, mencapai suatu tahap di mana produksi lebih dominan dari pada kemampuan menghindarimemusnahkan sampah itu sendiri. Dari hasil pengamatan berbagai peneliti, ditemukan bahwa produksi sampah di Denpasar, Bali 1972 dan kotamadya Padang 1981, jumlahnya mencapai 2-3 liter per kapita per hari, sedang permasalahannya meliputi aspek- aspek pengelolaan dan penanggulangan sampah tersebut. Universitas Sumatera Utara 12 Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak dapat digunakan lagi, tidak dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang sedemikian rupa sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup Riyadi, 1986. Dalam ilmu kesehatan, keseluruhan dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang tersebut, disebut benda-benda sisa atau benda-benda bekas waste. Kecuali sampah kotoran manusia human waste, air limbah dan atau air bekas sewage serta sisa-sisa industri industrial waste termasuk pula kedalamnya. Dari sudut ini dijelaskan bahwa jika membicarakan tentang sampah refuse, maka pembicaraan tersebut bersifat terbatas. Karena kotoran dari manusia human waste serta air limbah sewage tidk termasuk kedalamnya. Tetapi industrial waste termasuk kedalamnya karena sisa-sisa atau sampah dari hasil industri ini umumnya bersifat sama dengan berbagai jenis sampah lainnya. Dari segi ini dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksudkan dengan sampah refuse adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia termasuk kegiatan industri, tetapi bukan yang biologis karena human waste tidak termasuk kedalamnya dan umumnya bersifat padat Aswar, 1990. 2.2.Sumber-sumber Sampah 1. Sampah yang berasal dari daerah pemukiman domestic wastes Sampah ini terdiri dari sampah-sampah hasil kegiatan rumah tangga dirumah seperti sampah-sampah hasil pengolahan makanan, dari halaman Universitas Sumatera Utara 13 dan dari dalam rumah sendiri, sisa-sisa minyak, kardus bekas, pakaian bekas, bahan bacaan, bekas lantaikarpet tua, perabotan rumah tangga. Pada sepuluh tahun terakhir ini sampah-sampah dari alat-alat rumah tangga, kulkas, mesin cuci, alat pemanas air cenderung meningkat jumlahnya. 2. Sampah yang berasal dari daerah perdagangan Sampah dari pusat perdagangan atau pasar biasanya terdiri dari : kardus- kardus yang besar, kotak-kotak pembungkus, kertas-kertas, karbon, pita mesin tik, pita-pita lainnya. Dalam hal ini termasuk sampah makanan dari kantin dan restauran. 3. Sampah yang berasal dari jalan raya Sampah yang berasal dari pembersihan jalan-jalan biasanya terdiri dari kertas-kertas, kardus-kardus kecil bercampur dengan bebatuan, debu, pasir, benda-benda yang jatuh dari trukkendaraan, sobekan-sobekan ban atau onderdil-onderdil yang jatuh, juga daun-daunan, sampah-sampah yang dibuang dari mobil, kantong-kantong plastik dan lain-lain. 4. Sampah-sampah industri industrial wastes Sampah-sampah yang berasal dari daerah industri termasuk sampah yang berasal dari pembangunan industri tersebut dan segala sampah dari proses- proses produksi yang terjadi dalam industri tersebut misalnya: sampah- sampah pengepakan barang, sampah bahan makanan, logam, plastik, kayu, potongan tekstil dan lain-lain. Termasuk juga disini sampah-sampah dari rumah jagal serta industri daging kaleng. Beberapa sampah industri dapat bersifat toksis dan berbahaya terhadap kesehatan manusia. Universitas Sumatera Utara 14 5. Sampah-sampah yang berasal dari daerah pertanian dan perkebunan agriculture wastes Sampah-sampah dari daerah inidapat berupa sampah dari hasil perkebunan atau pertanian misalnya jerami, sisa sayur mayur, batang jagung, pohon kacang-kacangan dan lain-lain yang umumnya jumlahnya cukup besar sewaktu musim panen. Umumnya sanpah-sampah ini dibakar dan dikembalikan pada tanah pertanian ataupun dijadikan pupuk untuk pertanian. 6. Sampah yang berasal dari daerah pertambangan Pertambangan dapat menghasilkan sejumlah sampah yang tergantung pada jenis usaha tambangnya. Pengumpulan sejumlah mineral yang diproses maupun yang tidak diproses, mengandung zat-zat kontaminan yang apabila ada hujan dapat merembes dan membawa zat-zat yang toksik dan berbahaya kesuatu sumber air serta mencemari sumber air tersebut. Sampah-sampahnya berupa bahan-bahan tambang disamping sampah- sampah dari aktivitas manusia pengelolanya. 7. Sampah-sampah yang berasal dari gedung-gedung atau perkantoran institutional wastes Terdiri dari kertas-kertas, karbon-karbon, pita-pita mesin tik, klip dan lain- lain, umumnya bersifat rubbish, kering dan mudah terbakar. 8. Sampah-sampah yang berasal dari daerah penghancuran gedung-gedung dan pembangunanpemugaran Terdiri dari puing-puing, pipa plastikbesi, paku, kayu-kayu, kaca, kaleng- kaleng, potongan-potongan besi dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 15 9. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum Contohnya sampah dari tempat-tempat hiburan, tempat-tempat olahraga, tempat-tempat ibadah dan lain-lain yang dapat berupa kertas, sisa buah- buahan, plastik dan lain-lain. 10. Sampah yang berasal dari daerah kehutanan Misalnya sampah hasil dari penebangan kayu ataupun kegiatan reboisasi hutan sebagian besar terdiri dari sampah daun dan ranting. 11. Sampah yang berasal dari pusat-pusat pengolahan air buangan Dengan adanya sampah-sampah yang terangkut oleh air maka sampah- sampah ini dapat diangkat dari air kotor pada sistem penyaluran atau pengolahan air kotor, misalnya pada saringan besi. Sampah-sampah dapat berupa plastik, kertas, kayu dan lain-lain. Disamping itu dihasilkan juga lumpur dari proses pengolahan air buangan ini. 12. Sampah dari daerah peternakan dan perikanan Sampah-sampah dari sini dapat berupa kotoran ternak atau sisa-sisa makanannya ataupun bangkai-bangkai binatang. Dari perikanan misalnya : bangkai-bangkai ikan, sisa-sisa makanan ikan atau lumpur. 2.3. Macam-macam Sampah 2.3.1.