63
3 Tempat
pengumpulan sampah
dibangun diatas
permukaan. 64
100 64
100
4
Tempat pengumpulan
sampah tersebut
mudah dicapai
oleh masyarakat
maupun oleh
kendaraan pengangkut sampah
64 100
64 100
3. PemindahanSampah
Sampah yang sudah terkumpul di TPS kemudian akan dipindahkan oleh petugas kebersihan kedalam alat pengangkutan sampah untuk dibawa ke tempat
pembuangan akhir. Di Lingkungan IX Kelurahan tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area, pemindahan dilakukan langsung dari gerobak sampah menuju alat
pengangkut sampah yang selanjutnya akan di bawa ke tempat pembuangan akhir sampah. Pemindahan tersebut dilakukan oleh petugas kebersihan. Gerobak
sampah yang sudah dipenuhi oleh sampah akan dikumpulkan di TPS yang terletak di Lingkungan IX dan sampah yang berada di gerobak sampah tersebut akan di
pindahkan secara manual ke truk pengangkut sampah. TPS yang ada terlihat masih jauh dari yang seharusnya. TPS tersebut begitu dekat dengan rumah warga
dan sampah yang berada di TPS masih berserakan dan lokasi TPS yang terlalu sempit. Kondisi TPS masih jauh dari syarat kesehatan. Pemindahan sampah
dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pada pukul 07.00 Wib dan pada pukul 15.00 Wib.
4. Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah dilakukan dengan cara mengangkut sampah dari TPS menuju truk pengangkut sampah. Pengangkutan sampah ini dikerjakan oleh
Universitas Sumatera Utara
64 petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan Kota Medan. Frekuensi pengangkutan
sampah dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari. Setelah dilakukan pengumpulan sampah atau setelah truk pengangkutan sampah terisi penuh maka langsung
dilakukan pengangkutan sampah pada pukul 10.00 Wib dan pukul 17.00 Wib menuju TPA Terjun.
Di Lingkungan IX Kelurahan Tegal sari 1 Kecamatan Medan Area, pengangkutan sampah dilakukan langsung dari gerobak sampah langsung ke truk
pengangkutan sampah. Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area mengoperasikan truk pengangkut sampah rumah tangga1 unittruk typper dengan
volume sebesar 8 m
3
. Jika sampah sudah terisi penuh, maka truk tersebut akan di beri penutup berupa plastic tenda untuk mencegah berseraknya sampah.Truk
sampah yang beroperasi di Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area difasilitasi oleh Dinas Kebersihan Kota Medan. Pengangkutan sampah dilakukan
sebanyak 2 kali dalam sehari. Jumlah petugas operasional yang dikerahkan oleh Dinas kebersihan ialah sebanyak 8 orang. Satu truk pengangkut terdiri dari 4
orang. 1 orang bertugas sebagai supir dan 3 orang lainnya sebagai pengangkut sampah. Jumlah sampah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga yang ada di
Kelurahan Tegal Sari 1 berjumlah 16 m
3
.
5. Pembuangan Sampah
Sampah yang dihasilkan akan diangkut ke tempat penampungan akhir sampah TPA. Kota Medan mempunyai dua buah TPA yaitu TPA terjun dan
TPA Namo Bintang. Sampah yang dihasilkan di Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area selanjutnya akan dibuang ke TPA Terjun yang terletak di
Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.
Universitas Sumatera Utara
65 Teknologi sampah di TPA Terjun ialah masih menggunakan metode
Open Dumping dan saat ini sudah mencoba melakukan pengelolaan sampah menggunakan metode Controlled landfill penimbunan terkendali walaupun
masih sedikit lahan yang di TPA Terjun yang dilakukan metode Controlled Landfill.
Peralatan yang digunakan di TPA Terjun ialah 3 unit bulldozer, 2 unit excapator dan 1 unit geek loder, sapu, sapu lidi, sekop dan alat pembersih
peralatan. Petugas operasional yang bekerja di TPA Terjun berjumlah 14 orang yaitu 5 orang sebagai staff, 2 orang sebagai supir, 1 orang sebagai kenek, 5 orang
petugas bestari dan 1 orang petugas melati.
Universitas Sumatera Utara
66
4.3.2. Aspek Kelembagaan Pengelolaan Sampah
Menurut Peraturan Walikota Medan No. 14 tahun 2010 tentang rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Kebersihan Kota Medan, maka hirarki struktur
organisasi Dinas Kebersiha Kota Medan ialah sebagai berikut:
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Dinas Kebersihan Kota MedanPeraturan Walikota Medan No. 14 Tahun 2010
.
WALIKOTA
KEPALA DINAS
SEKRETARIS DINAS
PEJABAT FUNGSIONAL
Kasubbag Keuangan
Kasubbag Peny.Program
Kasubbag Umum
Kabid.Operasio nal
Kasi Operasional Medan I
Kasi Operasional Medan II
Kasi Operasional Medan III
Kabid
Kasi Penagihan Medan I
Kasi Penagihan Medan II
Kasi Penagihan Medan III
Kabid Perawatan
Kasi perbengkelan
Kasi Pertukangan
Kasi Service Fool Kabid
Pengembangan
Kasi Peng. Sarana Prasarana
Kasi Pengawasan
Kasi Penyuluhan
KA UPTD TPA Terjun Sekretaris UPTD TPA Terjun
KA UPTD TPA Namo Bintang Sekretaris UPTD TPA Namo
bintang
Universitas Sumatera Utara
67
4.3.3. Aspek Peraturan Pengelolaan Sampah
Dasar hukum pengelolaan kebersihan yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Kota Medan baik dalam bentuk peraturan daerah maupun keputusan
walikota Medan ialah sebagai berikut: 1. Peraturan Daerah No.10 tahun 2012 tentang retribusi pelayanan kebersihan.
2. Peraturan Walikota Medan No. 45 Tahun 2012 tentang pelimpahan wewenang pemungutan retribusi dan sebagian pelayanan kebersihan kepada camat.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.
4. Peraturan Walikota Medan No. 14 Tahun 2010 tentang struktur organisasi Dinas Kebersihan Kota Medan.
4.3.4. Aspek Pembiayaan Pengelolaan Sampah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 tahun 2012 tentang retribusi pelayanan sampah maka dilakukan pemungutan retribusi sampah kepada
masyarakat. Adapun besaran biaya yang dibebankan kepada masyarakat Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area adalah sebesar
Rp 5.500,- yaitu tarif dasar sesuai untuk rumah tinggal. Sesuai dengan Peraturan Walikota Medan nomor 45 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Wewenang
Pemungutan Retribusi Dan Sebagian Pelayanan Kebersihan Kepada Camat maka di Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area, pemungutan retribusi sampah
di limpahkan kepada Camat dan Camat akan berkoordinasi kepada Lurah untuk menangani pemungutan retribusi sampah.
Universitas Sumatera Utara
68
4.3. Produksi Sampah
Produksi sampah ialah banyaknya sampah yang dihasilkan di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area. Di Lingkungan IX sampah
yang dihasilkan terdiri dari sampah organik dan anorganik, tetapi dalam pelaksanaannya belum terdapat pemilahan antara sampah organik dan anorganik.
Pengukuran sampah di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area dilakukan selama 8 hari berturut-turut di 64 rumah
tangga. Menurut Standard Nasional Indonesia, pengukuran dilakukan selama 8 hari agar pengukuran sampah tersebut bisa mewakili perhari. Data jumlah
pengukuran sampah di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area dapat dilihat pada lampiran 1.
Universitas Sumatera Utara
69
BAB V PEMBAHASAN
5.1.Karakteristik Penduduk di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area
Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area mempunyai penduduk sebesar 10.536 jiwa. Luasnya ialah 9,05 Km
2
dan kepadatan penduduknya adalah 20,005,80 jiwakm
2
. Jumlah penduduk di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area berjumlah 243 jiwa.
Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area di dominasi oleh masyarakat berjenis
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 53,9. Selain itu, masyarakat yang tinggal di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 kecamatan Medan Area rata-rata berumur
16-45 tahun yaitu sebesar 60,5. Bisa di katakan bahwa dalam suatu rumah tangga, kaum wanita Ibu adalah yang paling peduli terhadap kebersihan
lingkungannya. Kaum wanita Ibu dikatakn berperan penting dalam masalah kebersihan ialah karena yang paling sering berada di rumah ialah kaum Ibu, jadi
secara otomatis akan lebih sering melakukan kebersihan lingkungan dibandingkan kaum Pria Bapak. Masyarakat di Lingkungan IX Tegal Sari 1 Kecamatan Medan
Area di dominasi oleh masyarakat yang bersuku minang yaitu sebesar 73,3, terkait dengan kebiasaan suku minang yaitu masak-memasak maka akan
meningkatkan jumlah produksi sampah. Kebanyakan masyarakat di Lingkungan IX berpendapatan Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 sebanyak 70,3. Semakin tinggi
pendapatan seseorang maka akan semakin tinggi pula konsumsi kebutuhan hidup. Begitu juga dengan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan suatu rumah tangga
Universitas Sumatera Utara
70 maka akan semakin meningkat pula kebutuhannya dan pada akhirnya akan
semakin banyak produksi sampah yang dihasilkan. Masyarakat di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan
Area berdasarkan hasil penelitian memiliki tingkat pendidikan umumnya tamat SMP 31,3. Pendidikan masyarakat yang relative minim menunjukkan masih
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah dengan baik dalam kaitannya menjaga lingkungan dan kesehatan. Oleh sebab itu, orang
yang mempunyai pendidikan lebih tinggi biasanya akan lebih tahu menjaga lingkungan dan kesehatannya dibandingkan dengan orang yang tingkat
pendidikannya lebih rendah. Tingkat pendidikan yang rendah secara tidak langsung akan mempengaruhi tindakan yang buruk pula terhadap lingkungan
khususnya pengelolaan sampah.
5.2.Pengelolaan Sampah di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan
5.2.1. Jenis Sampah yang Dihasilkan Di Lingkungan IX Kelurahan Tegal
Sari 1 Kecamatan Medan Area
Sampah yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area dapat dikelompokkan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area jumlah sampah anorganik lebih banyak dihasilkan
dibandingkan dengan jumlah sampah organik. Hal ini terjadi karena kegiatan masyarakat kebanyakan merupakan kegiatan yang berada di rumah tangga.
Pengelolaan sampah dengan pemilahan antara sampah organik dan anorganik belum dilakukan oleh masyarakat di Lingkungan IX Kelurahan tegal Sari 1
Kecamatan Medan Area. Pengelolaan sampah yang baik harus sesuai dengan syarat kesehatan yaitu memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik
Universitas Sumatera Utara
71 dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk kompos dan makanan ternak, dan
sampah anorganik dapat dimanfaatkan kembali dengan melakukan proses daur ulang.
Menurut SNI 3242-2008 Pengelolaan sampah di TPS dapat dilakukan dengan memilah sampah organik dan anorganik, melakukan pengomposan
sampah organik skala lingkungan, memilah sampah anorganik sesuai jenisnya yaitu: sampah anorganik yang dapat di daur ulang, misalnya membuat barang
kerajinan dari sampah, membuat kertas daur ulang. Sampah lapak yang dapat dijual seperti kertas, kardus, plastic, gelaskaca, logam dan lainnya dikemas sesuai
jenisnya. Apabila masyarakat melakukan pengelolaan sampah organik dan
anorganik tersebut di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan area maka akan mengurangi volume sampah dan akan mendapatkan keuntungan
dari pemanfaatan kembali sampah-sampah yang dihasilkan di Kelurahan Tegal sari 1 Kecamatan Medan Area.
5.2.2. Operasional Pengelolaan Sampah Di Lingkungan IX KelurahanTegal
Sari 1 Kecamatan Medan Area 1.
Penampungan SampahPewadahan
Penampungan sampahpewadahan merupakan suatu cara penampungan sampah sementara di sumbernya baik individual maupun komunal. Ada beberapa
tujuan dilakukan pewadahan ini yaitu memudahkan pengumpulan dan pengangkutan, mengatasi timbulnya bau busuk dan menghindari perhatian dari
binatang. Penampungan.pewadahan sampah merupakan faktor yang sangat penting dalam kelancaran pelayanan dan merupakan tahap awal yang terkait
Universitas Sumatera Utara
72 langsung dengan sumber sampah. Pewadahan sampah menjadi tanggung jawab
dari masing-masing rumah tangga. Oleh sebab itu, setiap rumah tangga harus membangun atau mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah
tersebut. Bahan wadah yang dipersyaratkan sesuai Standard Nasional Indonesia
adalah tidak mudah rusak, ekonomis, mudah diperoleh dan dibuat oleh masyarakat dan mudah dikosongkan. Sedangkan menurut Syarifuddin dan
Priyambada 2001, persyaratan bahan wadah adalah awet dan tahan air, mudah diperbaiki, ringan dan mudah diangkat serta ekonomis.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan terlihat bahwa masyarakat diLingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area sebagian besar
belum memenuhi tempat penampunganpewadahansampah yang memenuhi syarat kesehatan. Rata-rata tempat penyimpanan sampah yang dimiliki oleh masyarakat
di Lingkungan IX Kelurahan tegal Sari 1 kecamatan Medan area ialah dari karung, kantong plastic, kaleng, tempat sampah yang terbuat dari ban dan yang
terbuat dari bambu. Wadah seperti ini masih belum sesuai dengan syarat kesehatan karena dapat mengganggu nilai estetika, sampah menjadi berserakan
dan menimbulkan bau, serta dapat memicu perkembangbiakan tikus. Dengan penggunaan wadah yang memenuhi syarat maka akan sangat membantu petugas
dalam proses dan waktu pengumpulan sampah. Pewadahan sampah yang digunakan oleh masyarakat di Lingkungan IX
dilakukan masih sebatas untuk memudahkan pengumpulan dan pengangkutan sampah. Hal ini dapat diindikasikan bahwa wadah yang tersedia belum dapat
Universitas Sumatera Utara
73 mengatasi timbulnya bau busuk dan menghindari perhatian binatang, belum dapat
menghindari percampuran sampah serta belum terhindar dari siraman air hujan karena wadah yang digunakan sebanyak 79,7 belum memiliki tutup.
Syarat tempat sampah yang baik harus memiliki konstruksi yang kuat, tidak mudah bocor sehingga sampah tidak berserakan, tempat sampah
mempunyai tutup yang mudah dibuka sehingga mudah untuk mengkosongkan isinya dan membersihkannya, ukuran tempat sampah mudah diangkat oleh satu
orang SNI-19-2454-2002.
2. Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah ialah aktivitas penanganan yang tidak hanya mengumpulkan sampah dari wadah individual dan atau dari wadah komunal
bersama melainkan juga mengangkut ke tempat pembuangan sementara, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan pengumpulan sampah
dilakukan oleh Dinas Kebersihan Kota Medan untuk sumber sampah yang terletak pada jalan-jalan yang dapat dilalui oleh truk pengangkut sampah. Sementara itu,
untuk daerah pemukiman yang tidak dapat dilalui oleh truk sampah, maka kegiatan pengumpulan sampah dilakukan oleh Dinas Kebersihan bekerjasama
dengan Kelurahaan setempat dengan menggunakan angkutan becakgerobak sampah.
Menurut SNI-19-2454-2002, pola pengumpulan sampah pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu pola individual dan pola komunal.
Pola individual merupakan proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber sampah kemudian diangkut ke tempat pembuangan sementaraTPS sebelum
Universitas Sumatera Utara
74 dibuang ke TPA. Pola komunal merupakan pengumpulan sampah dilakukan oleh
penghasil sampah ketempat penampungan sampah komunal yang telah disediakanke truk sampah yang menangani titik pengumpulan kemudian diangkut
ke TPA tanpa proses pemindahan. Proses pengumpulan sampah yang dilakukan di Kelurahan Tegal Sari 1
Kecamatan Medan Area menggunakan pola individual tak langsung. Dimana petugas kebersihan akan mengangkut sampah-sampah yang ada di sekitar rumah
warga menggunakan gerobak sampah yang selanjutnya akan dibawa ke TPS dan kemudian akan diangkut ke TPA. Petugas pengumpul sampah di Kelurahan Tegal
Sari 1 Kecamatan Medan Area berjumlah 18 orang yang terdiri dari 3 petugas Melati dan 15 petugas Bestari. Jumlah petugas Bestari yang berjumlah 15 orang
tersebut bertugas sebagai supir, kenek, mandor dan petugas pengangkut sampah. Dari hasil pengamatan, pengumpulan sampah yang dilakukan di
Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area belum sepenuhnya pengumpulan sampah dilakukan dari rumah warga, masih terdapat
beberapa lorong yang sampahnya tidak setiap hari diangkut oleh petugas kebersihan. Terdapat beberapa gang di Lingkungan IX Kelurahan Tegal Sari 1
Kecamatan Medan Area yang sampahnya di angkut sekali dalam dua hari. Jumlah petugas kebersihan sebanyak 18 orang dinilai masih kurang
mampu untuk mengumpulkan sampah yang ada di Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area karena wilayah ini memiliki cakupan wilayah sebesar
9,05 Km
2
dan juga karena produksi sampah di Kelurahan Tegal Sari 1 Kecamatan Medan Area cukup tinggi.
Universitas Sumatera Utara
75
3. Pemindahan Sampah