pola pikir masyarakat. Dalam hal inilah pondok pesantren bisa banyak berkiprah terutama lewat media dakwah kepada masyarakat.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh: 1.
Qomari 1996, yang berjudul “Peranan karang taruna dalam menggerakan partisipasi pemuda untuk pembangunan masyarakat di desa Salam Patuk
Gunung Kidul”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peranan karang taruna dalam menggerakan partisipasi pemuda untuk pembangunan
masyarakat desa Salam Patuk Gunung Kidul. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa karang taruna dalam menggerakkan partisipasi pemuda
mempunyai peranan yang signifikan terhadap realisasi pembangunan desa, hal ini ditujukan dengan F hitung 104,640 lebih besar dan F tabel 6,690
pada taraf signifikan 1. Karang taruna dalam menggerakkan partisipasi pemuda menyumbangkan peran sekitar 50,6 dari faktor lain yang
mendorong keberhasilan pembangunan desa, hal ini ditunjukkan dengan harga r ² sebesar 0,506. Sedangkan dari analisis kualitatif menunjukkan
bahwa karang taruna dalam menggerakkan partisipasi pemuda berperan dalam realisasi pembnagunan desa di desa Salam Patuk Gunung Kidul .
Hal ini ditunjukkan dengan berjalannya kegiatan-kegiatan karang taruna yang banyak berkaitan dengan sasaran pembangunan desa.
2. Daryanto Widagdo 1996, yang berjudul “Peranan Pondok Pesantren
Baitussalam dalam Pembagunan Masyarakat Desa Bokoharjo Prambanan,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: a untuk mengetahui pemikiran para kyai dan pengaruh pondok
pesantren Baitussalam tentang peranan pondok pesantren sebagai agen pembangunan, b untuk mengetahui bentuk partisipasi dari pesantren
setempat dan keterlibatan mereka dalam kegiatan pembangunan di wilayahnya, c untuk mengetahui kiprah pesantren sebagai lembaga yang
mengutamakan pendidikan akhlak para santri dan usaha mereka dalam menanggulangi dampak negatif dari pengembangan prambanan sebagai
kawasan wisata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara
dengan nara sumber. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil yaitu: a kyai setempat sangat setuju bila pesantren mereka lebih dikembangkan
lagi perannya dalam pembangunan masyarakat. Dan usaha tersebut telah nyata dilakukan antara lain dengan pembudidayaan lele dumbo dan
penambahan pelajaran elektronika, b bentuk partisipasi pesantren setempat dalam kegiatan pembangunan masih tertumpu pada hal yang
bersifat pembinaan rohani, c bentuk partisipasi pesantren dalam mengantisipasi dari pengembangan Prambanan sebagai kawasan wisata
masih bersifat pembinaan rohani terhadap generasi muda. 3.
Yusuf 2001, yang berjudul “Partisipasi Penduduk dalam Kelompok Swadaya Masyarakat KSM”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui keberadaan KSM dan bentuk partisipasi penduduk dalam KSM, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan KSM, faktor yang
mempengaruhi partisipasi dalam KSM dan manfaat partisipasi penduduk dalam KSM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa keberadaan KSM yang memiliki jenis kegiatan ekonomi lebih berkembang dibandingkan dengan KSM yang
hanya memiliki kegiatan sosial saja. Bentuk partisipasi penduduk dalam KSM adalah adanya keaktifan dalam setiap tahapan partisipasi, yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pemanfaatan hasil. Ada beberapa faktor yang menghambat proses pertisipasi dalam mengikuti
kegiatan KSM, seperti tidak adanya waktu luang, tingkat pendidikan rendah, tidak ada biaya dan rendahnya pengalaman berorganisasi. Faktor
pendukungnya adalah adanya dukungan dari tokoh masyarakat, KSM memberikan usaha seluas-luasnya, dari dalam KSM terdapat pemupukan
modal melalui kegiatan simpan pinjam dan KSM merupakan media dalam memperoleh berbagai pengetahuan dan keterampilan yang inovatif.
Manfaat dari partisipasi anggota KSM adalah adanya kemudahan anggota dalam mengakses terhadap sumber daya, teknologi, jaringan pemasaran
dan sumber pembiayaan.
C. Kerangka Berfikir