mengutamakan data langsung, melakukan triangulasi, menunjukkan rincian kontekstual, subyek yang diteliti dipandang berkedudukan sama
dengan peneliti, melakukan verifikasi, pengumpulan sampling yang purposif, malakukan audit trail, mengutamakan perspektif emic,
partisipasi tanpa mengganggu, melakukan analisis sejak awal penelitian dan desain penelitian tampil dalam proses penelitian,
Dengan demikian peneliti harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat penelitian dilakukan. Peneliti merupakan alat pengumpul
data yang utama, maka peneliti harus bisa memilih dan menentukan informan kunci key informan dengan menggunakan pengamatan dan wawancara
mendalam.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian mengenai Peranan Pondok Pesantren dalam Menggerakkan Partisipasi Santri untuk Pembangunan Masyarakat ini dilakukan pada:
Waktu : 29 Maret – 23 April 2010
Tempat : Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al Muhsin, Jalan Parantritis Km 3,5 Dusun Krapyak Wetan Desa Panggungharho Kecamatan
Sewon Kabupaten Bantul.
C. Seting Penelitian
Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al Muhsin. Adapun penetapan lokasi ini didasarkan atas
pertimbangan peneliti selama melakukan pengamatan awal. Pondok pesantren ini dianggap sesuai dengan permasalahan karena merupakan pondok pesantren
modern di mana para santri didukung dan diberi kesempatan untuk
mengenyam pendidikan seluas-luasnya baik ilmu agama maupun ilmu umum. Pertimbangan yang lain karena pondok pesantren ini mudah dijangkau oleh
peneliti.
D. Subyek Penelitian
Subyek penelitian pada penelitian ini adalah anggota pondok pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin, yang terdiri dari ustadz, santri dan masyarakat di
sekitar pondok pesantren Aji Mahasiswa Al Muhsin. Dari sejumlah subyek penelitian tersebut diambil untuk dijadikan informan pendukung dan informan
kunci key informan dengan menggunakan teknik purposive sampling sampel bertujuan. Jadi dalam penelitian ini pengambilan sampel bukan
merupakan pilihan jumlah yang mewakili populasi, akan tetapi pengambilan sampel lebih bersifat selektif, dimana peneliti lebih cenderung memilih
informan yang dianggap mengetahui masalahnya secara mendalam. Selanjutnya subyek penelitian terpilih akan ditentukan informan kunci
dan informan pendukungnya. Sebagai informan kunci dalam penelitian ini adalah ustadz, dan santri. Sedangkan informan pendukung adalah masyarakat
yang bertempat tinggal di sekitar pondok pesantren Aji Mahasiswa Al Muhsin.
Untuk penetapan jumlah subyek penelitian, menurut Lexy J. Moeleong 2005: 225 adalah :
Pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya
memperluas informasi, jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring, maka penarikan sampel pun sudah dapat di akhiri. Jadi, kuncinya di sini
adalah jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi, maka penarikan sampel sudah harus dihentikan.
Jadi penetapan jumlah sampel, dilaksanakan pada tingkat kejenuhan
informasi yang masuk, dalam arti jika sudah terjadi pengulangan informasi, maka penambahan jumlah informan dihentikan.
E. Instrumen Penelitian