Pemakaian Hormon Eksogen Analisis Distribusi Faktor Risiko Kanker Ovarium

2486 Yen, et al., 2003. Namun, hasil ini tidak sesuai dengan penelitian lain. Seperti, menurut Pieta et al 2012, menopause yang terlambat memiliki faktor risiko yang meningkat, yaitu peningkatan sebanyak 1,4 kali. Sehingga teori yang menyatakan bahwa paparan yang lama dari hormon eksogen dapat meningkatkan risiko kanker ovarium tidak terlihat pada penelitian ini.

5.2.2.2. Pemakaian Hormon Eksogen

Pada faktor risiko pemakaian hormon eksogen, didapat hasil bahwa yang memiliki distribusi terbanyak adalah pasien yang tidak menggunakan alat kontrasepsi oral, yaitu berjumlah 73,7 2838. Sedangkan, pasien yang menggunakan alat kontrasepsi oral berjumlah 26,3 1038. Hasil yang sama juga didapat pada penelitian Su et al 2014, pasien tanpa penggunaan alat kontraspsi oral yaitu 83,8, memiliki distribusi pasien yang lebih banyak dibandingkan dengan pasien yang menggunakan alat kontrasepsi oral yaitu 16,2. Sama halnya dengan penelitian Sihombing dan Sirait 2007, pasien yang tidak menggunakan alat kontrasepsi oral memiliki distribusi terbanyak yaitu sebanyak 44 96147. Sehingga teori yang menyampaikan bahwa alat kontrasepsi oral merupakan faktor protektif pada kanker ovarium, terlihat pada penelitian ini. Dimana faktor risiko kanker ovarium meningkat pada perempuan yang tidak memakai alat kontrasepsi oral. Selain itu, pada penelitian ini juga didapatkan distribusi pasien yang mengkonsumsi obat penyubur adalah berjumlah 2,6 138, dan pasien yang tidak mengkonsumsi obat penyubur diperoleh sebanyak 97,4 3738. Namun terdapat perbedaan pendapat, dimana pada suatu penelitian menyatakan bahwa penggunaan obat penyubur dapat menyebabkan terjadinya peningkatan ovaulasi, sehingga level gonadotropin FSHLH meningkat Ozols, et al., 2005. Sehingga, teori yang menyatakan bahwa obat penyubur memberikan pengaruh hormonal untuk peningkatan faktor risiko kanker ovarium, juga tidak terlihat pada hasil penelitian ini. Pada penelitian ini, hasil yang didapat berdasarkan terapi hormon pengganti, distribusi pasien terbanyak adalah tidak melakukan terapi, yaitu sebanyak 97,4 3738. Dan untuk distribusi yang sedikit adalah melakukan terapi, berjumlah 2,6 138. Hasil yang sama juga didapat pada penelitian Su et al 2014. Distribusi pasien yang tidak melakukan terapi hormon pengganti lebih banyak dibandingkan yang melakukan terapi, yaitu berjumlah 98,6 413493. Namun menurut Ozols, et al. 2005 penggunaan hormon pengganti ini dapat meningkatkan gonadotropin yang merupakan salah satu pemicu terbentukanya kanker ovarium. Sehingga teori ini tidak terlihat pada penelitian ini.

5.2.2.3. Kondisi Terkait Ginekologi