Analisis Distribusi Karakteristik Kanker Ovarium

Pada Tabel 5.9. dapat dilihat bahwa pasien yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker berjumlah 8 orang 21 dan diperoleh pasien dengan keluarga tanpa riwayat kanker memiliki distribusi yang lebih banyak, yaitu berjumlah 30 orang 79. Tabel 5.10. Distribusi Faktor Risiko Berdasarkan Perbandingan masing-masing Jenis Kanker Jenis Kanker Frekuensi Persentase Kanker Ovarium Kanker Endometrium Kanker Serviks Kanker Payudara Tumor Otak 4 1 1 1 1 50 12,5 12,5 12,5 12,5 Total 8 100 Pada Tabel 5.10. bila dilihat perbandingan kejadian masing-masing jenis kanker terhadap keseluruhan pasien yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker, diperoleh hasil yang terbanyak adalah distribusi pasien yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker ovarium, yaitu berjumlah 4 orang 50.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Analisis Distribusi Karakteristik Kanker Ovarium

Pada penelitian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan selama 2 bulan, terhadap 38 pasien kanker ovarium, didapat hasil, dimana, karakteristik pasien kanker ovarium berdasarkan usia diperoleh distribusi tertinggi terdapat pada usia ≥ 40 tahun, yaitu sebanyak 73,7 2838. Hal demikian juga ditemukan pada penelitian, dimana rata-rata usia dari pasien kanker ovarium pada penelitiannya adalah 51,9 tahun Ferris, et al., 2013. Dengan kata lain, pada pasien kanker ovarium, dijumpai distribusi usia lanjut yang cukup banyak. Berbeda dengan hasil yang diperoleh pada penelitian lain, ditemukan usia dengan distribusi kanker ovarium di Taiwan terbanyak adalah pada usia 20 – 39 tahun, yaitu 33,7 2986 Yen, et al., 2003. Hal ini dikarenakan faktor usia dapat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti tingkat pengetahuan dan sosial ekonomi. Hasil penelitian mengenai karakteristik kanker ovarium berdasarkan tempat tinggal, diperoleh bahwa, yang terbanyak, pasien bertempat tinggal di luar kota Medan, yaitu sebanyak 65,8 2538. Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Johari Siregar 2012. Dimana, pasien yang bertempat tinggal di kota Medan berjumlah 27,3 92337 dan 63,7 lainnya bertempat tinggal di luar kota Medan. Hal ini terjadi karena banyak rumah sakit daerah luar kota Medan yang tidak memiliki fasilitas memadai untuk memberikan tatalaksana bagi pasien kanker ovarium, sehingga pasien harus dirujuk ke rumah sakit rujukan, dan RSUP Haji Adam Malik Medan merupakan salah satu rumah sakit rujukan di provinsi Sumatera Utara. Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa pasien lebih banyak bertempat tinggal di luar kota Medan. Mengenai tingkat pendidikan, hasil yang didapat pada penelitian ini yang terbanyak adalah pasien dengan tingkat pendidikan SD dan SMASMK yaitu keduanya sama-sama sebanyak 31,6 1238. Hal yang sama ditemukan pada penelitian lainnya, bahwa distribusi kanker ovarium terbanyak pada pasien dengan tingkat pendidikan dasar SD. Pertama, berdasarkan penelitian Yen et al 2003 ditemukan 38,4 3386, kedua, ditemukan 34,9 76175 Sihombing Sirait, 2007, dan ditemukan 41,0 202493 Su, et al., 2013. Dari hasil yang didapat, tingkat pengetahuan mempengaruhi risiko kanker ovarium, seperti tingkat pengetahuan yang mempengaruhi pola dari kehidupan, sehingga dengan pengetahuan yang rendah, dapat membawa pola hidup pasien menjadi kurang baik, yang memungkinkan terjadinya peningkatan risiko kanker ovarium. Mengenai karakteristik pekerjaan pasien kanker ovarium yang telah diteliti, ditemukan bahwa yang terbanyak adalah IRT tidak bekerja, yaitu 47,4 1838, kemudian diikuti dengan pekerjaan sebagai petani, yaitu sebanyak 31,6 1238. Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang didapat oleh Fachlevy et al 2012, dimana pasien yang paling banyak adalah IRT tidak bekerja yaitu 61,3. Pekerjaan IRT juga terbanyak ditemui pada penelitian lain, yaitu berjumlah 87 146218 Sihombing Sirait, 2007. Berbeda halnya dengan pasien kanker ovarium pada penelitian di China Selatan, ditemukan distribusi pasien yang bekerja lebih banyak dibandingkan pasien yang merupakan IRT tidak bekerja. Pasien yang bekerja adalah sebanyak 32,9 162493 sedangkan yang tidak bekerja didapat sebanyak 67,1 331493 Su, et al., 2013. Cukup tingginya pasien yang bekerja sebagai petani, mungkin dapat dijelaskan dengan terdapatnya paparan dari zat kimia seperti pestisida yang dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan risiko kanker ovarium. Ditemukan bahwa pestisida berhubungan dengan peningkatan kerusakan gen. Namun, paparan yang sedikit tidak memiliki dampak yang besar pada kerusakan gen Bolognesi, 2003.

5.2.2. Analisis Distribusi Faktor Risiko Kanker Ovarium