Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sudarti tentang hubungan antara tingkat pendidikan formal dan persepsi kerja dengan tingkah laku kewiraswastaan di kalangan pemuda Kosongan, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menerangkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan formal dengan tingkah laku kewiraswastaan di kalangan pemuda Kasongan, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Artinya : semakin tingggi tingkat pendidikan formal akan semakin tinggi pula tingkah laku kewiraswastaan, demikian pula sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan formal akan semakin rendah pula tingkah laku kewiraswastaan. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi kerja wiraswasta dengan tingkah laku kewiraswastaan di kalangan pemuda Kasongan, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Artinya : semakin tinggi persepsi kerja wiraswasta akan semakin tinggi pula tingkah laku kewiraswastaan, demikian pula sebaliknya semakin rendah persepsi kerja wiraswasta akan semakin rendah pula tingkah laku kewiraswastaan. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingakt pendidikan formal dan persepsi kerja wiraswasta secara bersama-sama dengan tingkah laku kewiraswastaan di kalangan pemuda Kasongan, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Artinya: tingkah laku kewiraswastaan dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel tingkat pendidikan formal dan persepsi kerja. Tingkah laku kewiraswastaan dapat diprediksikan oleh variabel tingkat pendidikan formal dan persepsi kerja sebasar 53,269 sedangkan sisanya 46,731 dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Adapun sumbangan tingkat pendidikan formal dangan tingkah laku kewiraswastaan sebesar 18,449 dan persepsi keja dengan tingkah laku kewiraswastaan sebesar 34,820 Sudarti, 1996 : 84-85.

C. Kerangka Berfikir

Gambar 6 Skema Pelatihan Tata Kecantikan Rambut dan Kulit dalam Pengembangan Wirausaha. Sumber daya manusia merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan Sumber Daya Manusia a Pengangguran b Kurangnya ketersediaan lapangan kerja c Minimnya bekal keterampilan yang dimiliki sebagian masyatakat d Kurangnya minat dan motivasi masyarakat dalam berwirausaha e Terbatasnya modal yang dimiliki LPK Lembaga Pendidikan dan Keterampilan Pelatihan Tata Kecantikan Rambut dan Kulit a Lulusan yang dapat diterima didunia kerja b Taraf hidup dan keterampilan masyarakat meningkat c Terciptanya wirausawan- wirausahawan baru transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan yang seimbang dan dan berkelanjutan. Model pendidikan kursus atau pelatihan seperti LPK Mahkota Bina Karya sudah dikenal masyarakat, dan memang telah banyak terbukti bahwa model pendidikan alternatif kursus telah mampu menciptakan kemandirian masyarakat serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan di pasar kerja. Model ini sekarang banyak diminati peserta yang ingin cepat kerja dan cepat dapat mengatasi persoalan yang dihadapi. Dalam pengembangan wirausaha di LPK Mahkota Bina Karya, diharapkan mampu meluluskan atau menghasilkan lulusan yang dapat diterima didunia kerja. Dan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya dan berusaha secara perlahan untuk menembus persaingan di dunia kerja melaui kegiatan kewirausahaan.

D. Pertanyaan Penelitian

Melalui kerangka berfikir tersebut, maka dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian yang diharapkan dapat menjawab permasalahan yang hendak diteliti. 1. Bagaimanakah penyusunan rancangan program pelatihan tata kecantikan rambut dan kulit di LPK Mahkota Bina Karya? a. Bagaimanakah LPK menyusun rencana pelaksanaan pelatihan tata kecantikan rambut dan kulit? b. Kurikulum apakah yang dipakai LPK Bina Mahkota Karya dalam memberikan pelatiahan tata kecantikan rambut dan kulit? 2. Bagaimanakah proses pelaksanaan program pelatihan tata kecantikan rambut dan kulit di LPK Mahkota Bina Karya? a. Bagaimanakah realisasi pelaksanaan program pelatihan tata kecantikan rambut dan kulit di Lembaga Pendidikan dan Keterampilan LPK Mahkota Bina Karya ? b. Metode apakah yang digunakan dalam pelatihan tata kecantikan rambut dan kulit di LPK Mahkota Bina Karya? c. Media apa saja yang digunakan dalam proses pelatihan dan keterampilan tata kecantikan rambut dan kulit di LPK Mahkota Bina Karya?