Lembaga Pendidikan dan Keterampilan LPK Mahkota Bina Karya
minat mengikuti bimbingan agama tentang etos kerja agamis dan minat mengikuti pendidikan keterampilan secara bersama-sama menpunyai hubungan positif dan
signifikan kepada pembentukan sikap berwiraswasta para nara pidana di Rutan Kabupaten Gunungkidul. Sumbangan efektif kedua variabel secara bersama-sama
terhadap usaha pembentukan sikap berwiraswasta para nara pidana adalah sebesar 46.019. Dengan rincian minat mengikuti bimbingan agama tentang etos kerja
agamis menberikan sumbangan 18.622 dan minat mengikuti pendidikan keterampilan memberikan sumbangan sebesar 27.397 Ashari Effendi, 1996 : 127-
128. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Endang Bastuti mengenai
pelaksanaan program kelompok belajar usaha KBU dalam menumbuhkan sikap wiraswasta pada warga belajar di desa Caturharjo Pandak, Bantul diperoleh
kesimpulan bahwa peranan KBU dalam menumbuhkan sikap wiraswasta yaitu sebagai wadah pembinaan bagi warga belajar, membantu dalam pengadaan modal,
penyediaan fasilitas bagi kelancaran usaha dan membantu memperluas jaringan pemasaran. Selain itu peranan KBU adalah menumbuhkan dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampialan dalam rangka meningkatkan kesejahtaraan dan taraf hidup masyarakat. Sedangkan ukuran keberhasilan KBU itu sendiri adalah semakin
banyak warga yang mengusahakan mata pencaharian dalam rangka menunjang kebutuhan hidup dan hal itu menunjukkan bahwa pelaksanaan KBU sudah bisa
diterima oleh masyarakat Endang Bastuti, 2001: 72-73.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sudarti tentang hubungan antara tingkat pendidikan formal dan persepsi kerja dengan tingkah laku kewiraswastaan di
kalangan pemuda Kosongan, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menerangkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara
tingkat pendidikan formal dengan tingkah laku kewiraswastaan di kalangan pemuda Kasongan, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Artinya :
semakin tingggi tingkat pendidikan formal akan semakin tinggi pula tingkah laku kewiraswastaan, demikian pula sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan
formal akan semakin rendah pula tingkah laku kewiraswastaan. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi kerja wiraswasta dengan tingkah laku
kewiraswastaan di kalangan pemuda Kasongan, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Artinya : semakin tinggi persepsi kerja wiraswasta
akan semakin tinggi pula tingkah laku kewiraswastaan, demikian pula sebaliknya semakin rendah persepsi kerja wiraswasta akan semakin rendah pula tingkah laku
kewiraswastaan. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingakt pendidikan formal dan persepsi kerja wiraswasta secara bersama-sama dengan
tingkah laku kewiraswastaan di kalangan pemuda Kasongan, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Artinya: tingkah laku kewiraswastaan dapat
dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel tingkat pendidikan formal dan persepsi kerja.