Pada penelitian ini metode yang digunakan dalam penarikan sampling adalah dengan cara membagi jumlah populasi setiap kelompok kemudian mengalikannya
dengan jumlah sampel berdasarkan perhitungan Kricjcie Morgan. Kelompok yang digunakan adalah petani yang menerapkan secara keseluruhan tahapan pertanian
padi organik dan petani yang menerapkan sebagian dari tahapan pertanian padi organik yang sering disebut petani padi semiorganik.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus rumus Krejcie dan Morgan
diperoleh besar sampel sebanyak 40 orang dengan pembagian secara proposional pada setiap jenis usahatani. Pada usahatani organik, sampel yang digunakan
sebanyak 24 orang dan usahatani semiorganik sebanyak 16 orang. Untuk lebih
jelasnya dapat di lihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Populasi dan Sampel Petani Berdasarkan Cara Usahatani di
Desa Lubuk Bayas, 2013
Sumber : Ketua Kelompok Desa Lubuk Bayas, 2013
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari petani melalui wawancara menggunakan
daftar pertanyaan kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, jenis data yang dikumpulkan seperti data mengenai penggunaan pupuk organik seperti
No Cara Usahatani
Populasi orang
Sampel orang
1 Organik 58
24
2
Semiorganik 40 16
Jumlah 98
40
Universitas Sumatera Utara
pupuk kandang dan pupuk organik cair, penggunaan pestisida nabati, penggunaan benihbibit, jumlah produksi dan biaya-biaya yang dikeluarkan, faktor-faktor
sosial ekonomi seperti umur, pendidikan, pengalaman bertani, luas lahan, jumlah tanggungan, tingkat partisipasi petani, tingkat kosmopolitan dan media yang
digunakan petani baik media massa maupaun media antarpribadi untuk meperoleh informasi mengenai padi organik. Data Sekunder yang berhubungan dengan
penelitian ini diperoleh dari instansi LSM BITRA Indonesia seperti data produksi padi organik dan luas lahan binaan BITRA di Sumatera Utara, laporan penelitian
yaitu laporan penelitian BITRA mengenai pertanian padi organik, buku mengenai pertanian padi organik, karya ilmiah yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Data maupun informasi juga diperoleh melalui website seperti
http:www.organicindonesia.org dan beberapa website lainnya. Ini dilakukan karena beberapa homepage merupakan pihak yang mampu menyediakan data bagi
keperluan penelitian.
3.4 Metode Analisis Data Untuk Tujuan 1 dianalisis dengan menggunakan metode deskriftif untuk
mengetahui tingkat adopsi petani terhadap usahatani padi secara organik dengan melakukan pengumpulan informasi dari kuisioner dan penyajian hasil dari
pengumpulan informasi tersebut dilakukan dengan cara pemberian skor pada setiap indikator berdasarkan tahapan yang dilakukan dan kemudian disusun skor
sesuai dengan indikator yang telah dibuat sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Skor diberikan sesuai dengan kegiatan pelaksanaan usahatani padi organik di Desa Lubuk Bayas yang sudah dilaksanakan. Adapun pemberian bobot
berdasarkan tahapan petani dalam mengelola usahataninya adalah sebagai berikut ini :
a. Tahap pengetahuan merupakan tahap dimana petani mengetahui tentang
usahatani padi organik. Parameter yang digunakan adalah petani mengetahui dosis yang digunakan untuk penggunaan pupuk dasar, pemilihan jenis
benihbibit, penggunaan pupuk susulan dan Pupuk Organik Cair sertaa penggunaan pestisida nabati dan pengaturan air serta penyiangan dalam
pemberantasan hama dan penyakit serta gulma. Pemberian skor sampai pada tahap ini bernilai 1.
b. Tahap persuasi merupakan tahap dimana petani sudah mengetahui tentang
usahatani padi organik dan membentuk sikap untuk menindaklanjuti pengetahuan tentang padi organik. Parameter yang digunakan pada tahap ini
adalah petani sudah mengetahui manfaat dari penggunaan pupuk dasar, penggunaan pupuk susulan dan pupuk organik cair serta penggunaan pestisida
nabati dan pengaturan air serta penyiangan dalam pemberantasan hama dan penyakit serta gulmayaitu untuk memperbaiki struktur tanah dan membantu
dalam proses penyuburan tanah dan menghindari bahan-bahan kimia sintetis. Pemberian skor pada sampai pada tahap ini bernilai 2.
c. Tahap keputusan merupakan tahap dimana petani sudah mengetahui,
menindaklanjuti dan memutuskan menerapkan atau tidak usahatani padi organik pada usahataninya. Parameter yang digunakan pada tahap ini adalah
Universitas Sumatera Utara
petani sudah memutuskan menggunakan pupuk dasar organik, jenis bibit organik, pestisda nabati dan penyiangan serta pengaturan air untuk
mengurangi pertumbuhan gulma atau memutuskan tidak menggunakannya dan menggunakan bahan-bahan kimia seperti pupuk kimia dan pestisida
kimia. Pemberian skor pada sampai pada tahap ini bernilai 3.
d. Tahap implementasi merupakan tahap dimana petani sudah mengetahui,
menindaklanjuti, memutuskan dan menerapkan usahatani padi organik. Parameter yang digunakan pada tahap ini adalah petani sudah menerapkan
penggunaan pupuk, pemilihan jenis benihbibit, penggunaan pupuk susulan dan pupuk organik cair serta penggunaan pestisida nabati dan pengaturan air
serta penyiangan dalam pemberantasan hama dan penyakit serta gulma. Pemberian skor pada sampai pada tahap ini bernilai 4.
e. Tahap konfirmasi merupakan tahap dimana petani sudah mengetahui,
menindaklanjuti, memutuskan, menerapkan dan masih menerapkan usahatani padi organik sampai saat ini. Paramater yang digunakan pada tahap ini adalah
petani masih menerapkan sampai pada saat ini dalam hal penggunaan pupuk dasar, pemilihan jenis benihbibit, penggunaan pupuk susulan dan pupuk
organik cair serta penggunaan pestisida nabati dan pengaturan air serta penyiangan dalam pemberantasan hama dan penyakit serta gulma. Pemberian
skor pada sampai pada tahap ini bernilai 5.
Universitas Sumatera Utara
Dilakukan interpretasi tingkat adopsi petani terhadap usahatani padi secara organik setelah dijumlahkan keseluruhan jumlah skor dari indikator berdasarkan
tahapan yang dilakukan oleh penerima adopsi petani kemudian panjang kelas dapat dihitung dengan range dibagi jumlah kelas. Range merupakan selisih antara
data terbesar dan terkecil Subagyo,1992. Menurut Irianto 2004 mengukur range dari dua variable digunakan rumus :
Range = Data terbesar – Data terkecil
Jumlah Kriteria Jumlah skor tingkat adopsi Y antara nilai 1-20 dengan range 10 sehingga dapat
dikategorikan sebagai berikut ini : Rendah
: 1-10 Tinggi
: 11-20
Adapun indikator yang digunakan dalam usahatani Padi di Lubuk Bayas dapat dijelaskan pada Tabel 4.
Tabel 4. Indikator Tingkat Adopsi terhadap Sistem Pertanian Padi Organik di Desa Lubuk Bayas
No Indikator Tahapan
Skor 1.
Pengolahan lahan dengan pemberian pupuk dasar berupa
pupuk kandang sebanyak 2 tonha
a. Tahap Pengetahuan
b. Tahap Persuasi
c. Tahap Keputusan
d. Tahap Implementasi
e. Tahap Konfirmasi
1 2
3 4
5
Universitas Sumatera Utara
2
Benih yang digunakan benih alam benih hybrid
yang sudah disteril a.
Tahap Pengetahuan b.
Tahap Persuasi c.
Tahap Keputusan d.
Tahap Implementasi e.
Tahap Konfirmasi 1
2 3
4 5
3
Pemberian Pupuk Susulan berupa pupuk kandang 25 dari pupuk
dasar ± 500 kg dan pemberian pupuk organik cair .
a. Tahap Pengetahuan
b. Tahap Persuasi
c. Tahap Keputusan
d. Tahap Implementasi
e. Tahap Konfirmasi
1 2
3 4
5
4 Pengendalian hama dan penyakit
dengan menggunakan pestisida nabati dan pengaturan air serta
penyiangan a.
Tahap Pengetahuan b.
Tahap Persuasi c.
Tahap Keputusan d.
Tahap Implementasi e.
Tahap Konfirmasi 1
2 3
4 5
Sumber : Koordinator ICS Desa Lubuk Bayas, 2013
Untuk Tujuan 2 dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi dengan
melihat hubungan antara tingkat adopsi dengan setiap faktor. Data diambil dari data kuisioner yang telah dibuat sebelumnya. Hasil yang diperoleh menggunakan
rumus Korelasi Rank Spearman. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel dimana dua variabel itu tidak
mempunyai distribusi normal dan variansinya tidak sama terdapat perbedaan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung koefisien Korelasi Rank Spearmen rs dalam Supriana 2010 maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a Merangking nilai pengamatan dari dua variabel yang akan diukur
hubungannya. Bila ada nilai pengamatan yang sama, dihitung rangking rata- ratanya.
b Menghitung perbedaan setiap pasangan rangking
c Menghitung jumlah kuadrat perbedaan setiap pasang rangking
d Menghitung nilai rs dihitung dengan menggunakan rumus :
Rumus :
1 6
1
2 1
2
n n
d r
n i
i s
keterangan : rs = nilai koefisien Korelasi Rank Spearman
di = perbedaan setiap pasangan rangking perbedaan antara jumlah rangking satu variabel dengan tingkat adopsi
n = jumlah pengamatan Untuk melihat nyata tidaknya hubungan antara variabel digunakan uji t dengan
rumus :
t = r
s
Hipotesis yang diajukan adalah : H
1
: ρs = 0 tidak ada hubungan antara ranking variabel yang satu dengan ranking
dari variabel lainnya.
Universitas Sumatera Utara
H
1
: ρs ≠ 0 ada hubungan antara ranking variabel yang satu dengan ranking dari
variabel lainnya.
Kriteria pengambilan keputusan adalah : 1
Jika -t
α2
;
n-2
≤ t ≤ t
α2; n-2
atau sig 0,05 maka H diterima dan H
1
ditolak. Artinya tidak ada hubungan yang nyata antara variabel dengan tingkat adopsi
petani dalam menerapkan padi organik. 2
Jika t t
α2
;
n-2
atau t -t
α2
;
n-2
atau sig ≤ 0,05. H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya ada hubungan yang nyata antara variabel dengan tingkat adopsi petani
dalam menerapkan padi organik.
Keterangan : Y = Tingkat Adopsi
Y = 0 : Rendah Y = 1 : Tinggi
Dimana : Y - x
i
; x
i
= 1,2,3,4,5,6,........,14. x
1 =
Keuntungan relatif skor x
2 =
Kesesuaian skor x
3
= Kerumitan skor x
4
= Kemungkinan dicoba skor x
5 =
Kemungkinan diamati skor x
6 =
Umur tahun x
7 =
Pendidikan tahun x
8 =
Jumlah Tanggungan orang
Universitas Sumatera Utara
x
9 =
Luas Lahan ha x
10 =
Pengalaman Bertani tahun x
11 =
Tingkat Kosmopolitan skor x
12 =
Tingkat Partisipasi skor x
13 =
Saluran Media Massa skor x
14 =
Saluran Antarpribadi skor
Untuk melihat besarnya nilai dari derajat keeratan dapat menggunakan klasifikasi koefisien korelasi dua variabel menurut Guilford dalam Supriana 2009, adalah
sebagai berikut :
Tabel 5. Nilai Hubungan Korelasi Menurut Guilford Nilai Koefisien Korelasi
Keterangan
0,2 Tidak terdapat hubungan antara kedua variabel
Antara 0,2 sd 0,4 Hubungan kedua variabel lemah
Antara 0,4 sd 0,7 Hubungan kedua variabel sedang
Antara 0,7 sd 0,9 Hubungan kedua variabel kuat
Antara 0,9 sd 1 Hubungan kedua variabel sangat kuat
1.6 Definisi dan Batasan Operasional