1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1 Bagaimana tingkat adopsi petani terhadap sistem pertanian padi organik di
daerah penelitian? 2
Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat adopsi petani terhadap sistem pertanian padi organik di daerah penelitian?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1
Untuk menganalisis tingkat adopsi petani terhadap sistem pertanian padi organik di daerah penelitian.
2 Untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan tingkat adopsi petani
terhadap sistem pertanian padi organik di daerah penelitian.
1.4 Kegunaan Penelitian
1 Sebagai bahan informasi bagi petani padi secara organik dalam mengambil
keputusan yang efektif dalam penerapan usahataninya, khususnya bagi petani padi organik di Kabupaten Serdang Bedagai.
2 Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan instansi-instansi terkait dalam
melaksanakan program untuk mengembangkan usahatani padi secara organik yang berkelanjutan.
3 Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan
dalam melakukan penelitian, khususnya penelitian mengenai agribisnis.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Perkembangan Pertanian Organik di Indonesia
Perkembangan pertanian organik diawali dengan lahirnya gerakan-gerakan yang mengajak untuk melakukan usahatani secara organik. Hal tersebut merupakan
salah satu bentuk perlawanan dari dampak yang ditimbulkan pada revolusi hijau. Pada era orde baru, beberapa petani melakukan upaya mempromosikan pertanian
organik sebagai bentuk perlawanan yang berisiko tinggi karena pada masa ini pemerintah melarang mempromosikan pertanian organik Eliyas, 2008.
Gerakan-gerakan pertanian organik seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
WALHI PAN Indonesia, Lembaga Swadaya Masayarakat LSM Internasional yang menjadi donor LSM Indonesia dan kalangan rohaniawan menjadi sumber
informasi bagi penggiat pertanian organik untuk mengembangkan pertanian organik. Pada tahun 1987, Pesticide Action Network Indonesia PAN Indonesia
melakukan kampanye tentang bahaya pestisida dan mempromosikan cara bertani alternatif yang dikenal sebagai pertanian organik Eliyas, 2008.
Ada beberapa pihak yang mendukung perkembangan produk-produk pertanian di Indonesia seperti Pemerintahan Jerman membuka pasar dalam negerinya bagi
produk pangan organik yang berasal dari Indonesia. Pada tahun 2012, pihak Jerman tertarik untuk mengimpor beras organik dari Indonesia. Mereka
Universitas Sumatera Utara