Menurut Rogers 2003, saluran komunikasi juga berhubungan dengan tingkat adopsi suatu inovasi, yang dapat dikategorikan menjadi dua yaitu:
1 Saluran media massa Mass Media Channel, media massa dapat berupa radio,
televisi, surat kabar, dan lain-lain. Kelebihan media massa adalah dapat menjangkau audiens yang banyak dengan cepat dari satu sumber.
2 Saluran antarpribadi Interpersonal Channel, saluran antarpribadi melibatkan
upaya pertukaran informasi tatap muka antara dua atau lebih individu.
2.3 Kerangka Pemikiran
Pertanian organik merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia ataupun pestisida kimia yang berlebihan
dan saat ini sebagian besar petani mulai beralih kepada pembudidayaan padi organik. Ada beberapa alasan sehingga mereka mengembangkannya, diantaranya
rasanya yang lebih enak, harganya yang lebih mahal dan dari segi kesehatan lebih sehat karena bebas dari bahan kimia. Namun demikian, karena padi organik
merupakan inovasi, maka tentu tidak langsung diterima atau diadopsi oleh masyarakat, karena adopsi memiliki proses yang panjang mulai dari tahap
pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi, kemudian akhirnya menerimanya dan menerapkannya pada lahan mereka.
Sebagian besar petani sudah ada yang berpikir ke arah usahatani secara organik dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kimia dengan dosis yang lebih
rendah dibandingkan yang konvensional. Kelompok ini mulai sudah berpikir untuk menyuburkan tanah dengan menggunakan bahan-bahan organik sedangkan
Universitas Sumatera Utara
penggunaan pupuk kimia tujuannya adalah agar produksinya tidak drastic menurun. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk peningkatan produksi pada
padi organik. Kelompok ini dikatakan sebagai kelompok yang menerapkan usahatani padi secara semiorganik.
Tingkat adopsi petani yang berbeda-beda di setiap daerah. Perbedaan ini berhubungan dengan kondisi dari petani dilihat dari berbagai faktor-faktor seperti
faktor sosial dan ekonomi petani umur, tingkat pendidikan, lamanya berusahatani, frekuensi mengikuti penyuluhan, tingkat kosmopolitan, jumlah
tanggungan keluarga, luas lahan. Selain itu diperlukan media untuk menyebarkan informasi mengenai pertanian organik baik secara langsung maupun tidak
langsung. Desa Lubuk Bayas merupakan salah satu daerah yang menerapkan sistem
pertanian padi secara organik. Di daerah tersebut terdapat petani yang menerapkan usahatani padi secara organik. Selain petani yang menerapkan
organik, terdapat juga petani yang menerapkan usahatani padi secara konvensional dan secara semiorganik. Terdapat perbedaan persepsi dalam ketiga
kelompok yang melakukan usahatani padi ini. Oleh karena itu perlu dikaji, bagaimana tingkat adopsi petani terhadap usahatani padi secara organik di daerah
tersebut dan juga faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat adopsi petani tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat Adopsi terhadap sistem pertanian padi organik adalah keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, kemungkinan
untuk dicoba, kemungkinan untuk diamati, umur, pendidikan, pengalaman bertani, pendapatan, luas lahan, jumlah tanggungan, tingkat kosmopolitan, tingkat
partisipasi, saluran media dan saluran antarpribadi. Faktor-faktor tersebut memiliki hubungan sehingga menjadi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan untuk menerapkan usahatani secara organik. Ilustrasi kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Gambar 1. Skema Pemikiran
Keterangan :
: Hubungan
Tingkat Adopsi Faktor-Faktor yang Berhubungan
Dengan Tingkat Adopsi Petani Terhadap Sistem Pertanian Padi
Organik
1 Keuntungan Relatif
2 Kesesuaian
3 Kerumitan
4 Kemungkinan Dicoba
5 Kemungkinan Diamati
6 Umur
7 Pendidikan
8 Pengalaman Bertani
9 Luas Lahan
10 Jumlah Tanggungan
11 Tingkat Kosmopolitan
12 Tingkat Partisipasi
13 Saluran Media Massa
14 Saluran Antarpribadi
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis Penelitian