Layanan Perantaraan dan atau Penghantaran Pre
98
kembali, anak sudah tidak kembali kejalan dan anak juga memiliki kegitan yang positif. Proses pendampingan juga memerlukan
pendekatan, pendekatan yang dilakukan oleh RSBD juga diungkapkan oleh Mba “MK” selaku Pendamping bahwa:
“karena mereka kurang akses pendidikan, transportasi, fasilitas dan beserta dukungan lingkungan dan keluarganya,
dengan melakukan pendekatan psikologis terhadap anak dan keluarganya.”
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa
pelaksanaan pendampingan bertujuan agar dapat mengentaskan anak dari aktivitas dijalanan, anak memperoleh pendidikan,
memiliki keterampilan juga dapat meningkatkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang positif.
Pendampingan terhadap anak tidak akan efektif jika pendampingan terhadap keluarga anak yang bersangkutan tidak
dilakukan. Keluarga harus diberdayakan agar keluarga mampu memberikan pengasuhan dan pemenuhan hak-hak dasar anak
khususnya akses pendidikan, sehingga keluarga menjadi tempat yang aman untuk tumbuh kembang anak, diantaranya keluarga
mampu memanfaatkan bantuan itu untuk kebutuhan dasar anak. RSBD memiliki Titik area dampingan yang menjadi
garapan, Titik pendampingan belajar yang dilakukan oleh RSB Diponegoro yaitu:
a Pendampingan Di Titik UIN
Pendampingan di titik UIN tepatnya di daerah
99
bantaran sungai Gajah Wong, belakang Toko buku sosial Agensi Baru. Dan dekat dengan pusat keramaian Jl. Adi
Sucipto. Daerah tersebut adalah salah satu titik garapan dari program pendampingan belajar yang dilakukan oleh Rumah
Singgah dan Belajar Diponegoro Yogyakarta. Sasaran dari program tersebut adalah anak-anak usia
6 tahun sampai 18 tahun yang pada usianya berada di bangku sekolah, berbeda dengan titik dampingan yang lain
yang mayoritas anak-anak putus sekolah. Di Titik dampingan UIN adalah Anak-anak yang masih duduk di
bangku sekolah serta beraktivitas di jalan yang juga sebagai penerima manfaat dari Kementrian Sosial dalam Program
Kesejahteraan Sosial Anak PKSA. Kegiatan pendampingan dilakukan di salah satu rumah anak binaan
di wilayah tersebut. Dalam Satu minggu, pendampingan belajar dilaksanakan Dua kali, yaitu hari Senin dan Rabu
pada pukul 16:30-18:30 WIB. kegiatan pendampingan belajar sangat diperlukan sebagai bentuk fasilitator Anak-
anak untuk memberikan ilmu pengetahuan baik di bidang ilmu pengetahuan umum maupun Agama. Sehingga anak
memperoleh wawasan dan mampu menyelesaikan tugas serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi di
sekolah maupun di lingkungan.
100
b Pendampingan Di Titik Badran
Pendampimgan di Titik Badran, tepatnya di sebelah selatan Universitas Jana Badra Yogyakarta.
Daerah tersebut adalah salah satu titik garapan dari program pendampingan belajar yang dilakukan oleh RSB
Diponegoro. Sasaran dari program tersebut adalah anak-anak
usia sekolah SD-SMA yang putus sekolah kemudian menjadi anak jalanan yang tinggal di daerah tersebut yang
mendapat bantuan dari kementrian sosial dalam program kesejahteraan sosial anak PKSA. Pembelajarannya
dilakukan di salah satu rumah warga didaerah tersebut. Dalam seminggu, pendampingan belajar dilakukan satu
kali, hari Sabtu dari jam 14.00-16.00. Program pendampingan belajar dirasa perlu untuk memfasilitasi
anak-anak agar tetap bisa mengenyam pendidikan di luar sekolah. Salah satu tujuan dari program pendampingan
belajar tersebut adalah mengentaskan pendidikan dasar untuk anak-anak melalui kesetaraan. Sebenarnya anak-
anak sudah didaftarkan disalah satu lembaga penyelenggara kesetaraan dengan menggunakan dana dari
program PKSA, akan tetapi lembaga tersebut sudah
101
angkat tangan dalam melaksanakan pembelajaran untuk anak-anak jalanan di Badran.
c Pendampingan Di Titik Monjali
Pendampingan di titik monjali menjadi garapan RSB karena di titik inilah banyak terdapat anak-anak
jalanan mangkal ngamen disana dan banyak komunitas anak jalanan di titik monjali. Pendampingan dilaksanakan
seminggu sekali setiap hari jum’at. Pola pendampingan di titik monjali bebas karena murni anak-anak jalanan yang
tidak bersekolah, maksudnya yaitu menyesuaikan dengan kebutuhan anak jalanan dengan memberikan keterampilan
dan juga wawasan umum dan agama. d
Pendampinan Di titik Demak Ijo, Congdong catur, dan Kadirojo.
Pendampingan di titik demak ijo tepatnya di perempatan demak ijo di salah satu rumah anak
dampingan, di titik demak ijo, congcat dan kadirojo adalah murni anak-anak jalanan yang tidak bersekolah,
pendampingan di demak ijo tidak terjadwal begitu juga dengan di condong catur dan kadirojo yaitu pendampingan
disesuaikan dengan kebutuhan saja karena dahulu dipegang oleh Mba “NV” selaku pekerja sosial tetapi
sekarang dipindahtugaskan ke kota kendal jadi belum ada
102
pendamping untuk menggantikannya dan letaknya yang cukup jauh di titik demak ijo sehingga kegiatan
pendampingan belajarnya tidak rutin sesuai kebutuhan saja semisal ada masalah pada anak-anak dampingan nanti
kita akan jangkau kesana. Anak-anak dampingan di tiga titik ini juga mendapat dana manfaat PKSA dan mengikuti
program kesetaraan di RSBD. 2
Esuk-Esuk Ojo Nonton Tv Esuk-esuk Ojo Nonton Tv merupakan Program
KBM Kesetaraan paket A yang dilaksanakan di rumah singgah, dengan jumlah anak yang mengikuti yaitu 3 anak
yang tinggal di RSBD, materi yang disampaikan yaitu materi-materi sekolah dasar seperti matematika, ipa, ips,
agama, pkn, dll. Program ini dilaksanakan seminggu tiga kali yaitu setiap hari senin, rabu, dan jum’at pukul 07.30-
09.00 WIB di rumah singgah dan belajar diponegoro. 3
Sore-Sore Ojo Turu Sore-Sore Ojo Turu yaitu sajian pendampingan
belajar yang berisi keagamaan, yang dilaksanakan seminggu 2 kali yaitu setiap hari selasa sore dan sabtu
sore pukul 16.45-17.25 WIB. dengan memberikan ilmu pengetahuan agama untuk kehidupan sehari-hari dengan
Referensi Kitab “Riyadusshalihin”. diharapkan dalam
103
program pendampingan ini Anak-anak dampingan memiliki pengetahuan baik umum maupun agama.
Sehingga anak dapat memiliki wawasan dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas dan masalah yang dihadapi
baik sekolah maupun lingkungannya. Anak-anak dampingan mempunyai motivasi untuk gemar belajar,
Anak-anak dampingan mampu menerapkan ilmu umum dan agama di lingkungan sehari-hari. Anak-anak
dampingan juga dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
4 Pelatihan Corel Draw
Pelatihan Coreldraw adalah program kegiatan yang diadakan oleh RSBD, kegiatan tersebut dilaksanakan
setiap hari kamis pagi pukul 09.00-09.40 WIB bertempat di rumah singgah, dengan tujuan agar anak memiliki
keterampilan dan keahlian mengoperasikan komputer sehingga bisa menjadi bekal anak dimasa mendatang.
5 Kelas Memasak Cooching Class
Kelas memasak adalah keterampilan mengolah makanan dengan membuat berbagai macam makanan
ringan, kue, puding dan makanan tradisional, yang dilaksanakan 1 bulan 2 kali yaitu setiap hari jum’at pukul
13.00-15.00 WIB di Rumah Singgah dan Belajar
104
Diponegoro. Pelaksanaaan kelas memasak terlebih dahulu anak-anak akan diberikan materi singkat cara pembuatan
makanan tersebut dan langsung praktek, karena anak-anak dampingan lebih senang langsung praktek daripada terlalu
banyak materi. 6
TPQ TPQ merupakan salah satu kegiatan yang diadakan
oleh RSBD untuk anak-anak sekitar rumah singgah, kegiatan TPQ adalah kegiatan belajar Al-Qur’an dengan
menggunakan IQRO jilid 1-6, Juz ‘Amma, dan Al-Qur’an yang dilaksanakan setiap hari kamis pukul 16.00-17.30
WIB di RSBD, dengan tujuan agar Rumah Singgah dan Belajar Diponegoro juga bermanfaat untuk masyarakat
sekitar lembaga. 7
Pelatihan Keterampilan Tangan Pelatihan keterampilan tangan adalah kegiatan
yang diadakan oleh RSBD dengan sasaran anak-anak dampingan perempuan di Desa Kadirojo, dilaksanakan
setiap hari minggu sore pukul 15.00-16.30 WIB bertempat di serambi Masjid At-Taqwa Kadirojo. pelatihan ini
bertujuan untuk memberikan keterampilan membuat berbagai kerajinan tangan, mengajarkan mereka agar
dapat melakukan kegiatan wirausaha, memberikan
105
motivasi kepada remaja perempuan agar dapat hidup mandiri dari kegiatan wirausahanya. Dan juga agar remaja
perempuan mampu memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan yang positif dan produktif.
Dengan pelatihan keterampilan yang diberikan anak dampingan merasa senang karena dapat mengoptimalkan
potensinya, membuat karya sesuka hati, dan memiliki keterampilan yang tidak mereka dapatkan di bangku
sekolah. Setelah pelatihan selesai, anak juga diberi bantuan alat untuk praktek sendiri di rumah. Sehingga lebih
maksimal dalam mendukung anak untuk berkarya. Hasil Pelatihan yang di hasilkan ialah Bros dari kain perca sisa
kain jahit, Bunga Cantik dari limbah plastik, Menghias Jilbab dengan benang Rajut, Bros dari Rajutan dan Lampu
Hias dari benang.