Faktor Pendidikan Faktor Pekerjaan Faktor Sosial Ekonomi

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil a. Faktor Usia

Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas responden berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang 54,1 dan 9 orang 24,3 adalah responden yang berusia 35 tahun. Menurut manuaba 2005 yang mengatakan bahwa usia reproduksi optimal bagi seorang wanita berada pada usia 25-35 tahun. Hal ini terjadi, kemungkinan disebabkan karena ibu merasa bahwa perlunya merawat kehamilan pada usia reproduksi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Amiruddin 2005 di Puskesmas Uleweng Jawa Timur yang menyebutkan bahwa fasilitas antenatal lebih banyak dimanfaatkan oleh kelompok risiko tinggi, salah satunya usia diatas 35 tahun 39,2.

b. Faktor Pendidikan

Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 19 orang 51,4. Dengan jenjang pendidikan minimal SMA responden mengatakan mereka lebih mudah memahami informasi yang diberikan, termasuk informasi tentang pelayanan antenatal yang minimalnya dilakukan empat kali selama kehamilan. Namun responden yang berpendidikan SD dan SMP mengatakan bahwa pendidikan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi mereka melakukan kunjungan antenatal hingga K-4, disamping faktor lain. Responden mengemukakan hal ini karena setiap diberikan informasi mengenaik kunjungan antenatal, mereka mengatakan bahwa informasi itu tidak akan bertahan lama dalam ingatan mereka. Universitas Sumatera Utara Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor penting dalam usaha perlindungan obstetri. Semakin tinggi pendidikan seorang ibu, semakin meningkat kesadarannya terhadap timbulnya dorongan untuk melakukan pengawasan kehamilan secara berkala dan teratur baik melakukan pemeriksaan kepada bidan ataupun dokter Prichard, 1991. Menurut penelitian Wiludjeng 2005, dimana sebagian besar responden hanya berpendidikan SD 75 dan tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan 66,7.

c. Faktor Pekerjaan

Berdasarkan Tabel 5.1. mayoritas responden 21 orang 56,3 bekerja sebagai ibu rumah tangga. Responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga mereka mengatakan memiliki lebih banyak waktu untuk memeriksakan diri ke petugas kesehatan daripada ibu- ibu yang bekerja. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Chandra Suharmi 1995 menyatakan bahwa ibu yang bekerja mempunyai waktu yang lebih sedikit untuk memeriksakan kesehatan diri dan janinnya, karena disamping bekerja mereka juga adalah seorang ibu rumah tangga.

d. Faktor Sosial Ekonomi

Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas keluarga responden sebanyak 17 orang 45,9 memiliki penghasilan Rp. 1.000.000,-. – Rp. 2.000.000,-. Dan hampir semua responden tersebut melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar yang ditentukan, karena mereka merasa biaya yang harus dikeluarkan tidak terlalu berat. Sosial ekonomi mempunyai kegiatan atau aktifitas yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong hidupnya secara finansial Notoatmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara

e. Pengetahuan