Ibu hamil yang belum pernah mendapat imunisasi TT pada kehamilan sebelumnya atau pada waktu akan menikah, maka perlu mendapat dua kali
suntikan TT dengan jarak empat minggu setelah penyuntikan TT pertama, imunisasi TT yang pertama diberikan pada kunjungan antenatal yang pertama.
Bila sudah pernah, maka cukup diberikan satu kali selama kehamilan Salmah, 2006.
5. Tablet Zat Besi
Zat besi ini sangat penting untuk mengkompensasi peningkatan volum darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan
perkembangan janin yang adekuat Pusdiknakes, 2003 dalam Pantikawati, 2010. Tablet zat besi ini mengandung 200 mg Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat
yang diikat laktosa. Cara pemberian tablet zat besi adalah satu tablet per hari, sesudah makan, selama masa kehamilan, diberikan minimal 90 tablet selama masa
kehamilan. Salah satu efek dari mengkonsumsi tablet zat besi adalah sembelit, tinja berubah menjadi hitam Pantikawati,2010.
Tanpa persediaan zat besi dalam tubuh ibu hamil yang cukup, ibu dapat mengalami anemia. Ibu yang mengalami anemia akan cenderung mengalami
kelahiran prematur, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, perdarahan pasca salin, sehingga bisa menyebabkan kematian kepada ibu. Jarak kehamilan
terlalu dekat, malaria, cacingan, dan infeksi kronis merupakan beberapa penyebab anemia Mochtar, 2004.
6. Tes PMS
Penyakit menular seksual PMS adalah infeksi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Apapun bentuk hubungan seksual
Universitas Sumatera Utara
tersebut bisa menyebabkan PMS. Kadang-kadang PMS juga bisa terjadi hanya karena saling menyentuh genitalia yang terinfeksi PMS. Terdapat beberapa jenis
tes pemeriksaan yang bisa memperlihatkan apakah seorang wanita terkena infeksi jenis PMS tertentu Hamidah, 2008.
7. Temu Wicara Konseling
a. Defenisi
Adalah suatu bentuk wawancara tatap muka untuk menolong orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk
memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya Pantikawati, 2010.
b. Prinsif Konseling
Dalam Pantikawati 2010 ada lima prinsip pendekatan kemanusiaan, yaitu 1
Keterbukaan 2
Empati 3
Dukungan 4
Sikap dan respon positif 5
Setingkat atau sama sederajat
c. Tujuan Konseling pada antenatal care
1 Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan sebagai upaya
preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan 2
Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan asuhan kehamilan, penolong persalinan yng bersih dan aman atau tindakan klinik yang
mungkin diperlikan Pantikawati, 2010.
Universitas Sumatera Utara
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4
Dalam penelitiannya Juliana 2009 yang dikutip dari Widodo 2001, mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal empat
kali antara lain : usia, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, sosial ekonomi, sikap, kualitas layanan, dan jarak layanan kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh
Amiruddin 2005, menjelaskan ada berbagai faktor yang sangat berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal diantaranya adalah pendidikan ibu,
pendapatan keluarga, sikap, dan juga kemudahan jarak pelayanan kesehatan. Masih banyak wanita hamil yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan
kehamilan hingga K-4 menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh ibu hamil maas, 2007.
Faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 :
1. Usia
Usia reproduktif bagi seorang ibu adalah 20-35 tahun, dibawah dan diatas usia tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan maupun persalinan.
Pertambahan umur diikuti oleh perubahan perkembangan organ-organ dalam rongga pelvik. Usia hamil pertama yang ideal bagi seorang wanita adalah 20
tahun sebab pada usia tersebut rahim wanita sudah siap menerima kehamilan Manuaba,2005.
Masalah yang masih banyak dijumpai pada kehamilan dan persalinan adalah status biologis wanita yang meliputi perkawinan usia muda kurang dari 20 tahun
dan banyaknya wanita hamil pada usia 35 tahun Manuaba, 2001. Sehubungan dengan kehamilan dini dan banyak yang memiliki pengetahuan yang terbatas
Universitas Sumatera Utara
maka kelompok ini memerlukan motivasi untuk melakukan pemeriksaan secara teratur atau sesuai standart yang ditetapkan Notoatmodjo, 2007.
2. Pendidikan