Pacaran Sehat. Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB II

11 menemukan kecocokan satu sama lain untuk melanjutkan hidup bersama dalam suatu hubungan resmi, baik pertunangan maupun perkawinan.

2.5. Pacaran Sehat.

Hubungan pacaran bukanlah hal yang tidak dikehendaki dalam masyarakat. Pacaran diperbolehkan akan tetapi harus di mengerti batasannya. Pacaran “sehat” harus diterapkan oleh para remaja agar tidak terkena dampak-dampak negatifnya. Bagaimana gaya pacaran yang bisa kita sebut dengan pacaran sehat? Di dalam http:www.wikipedia.orgwikiPacaran dijelaskan pacaran yang sehat seperti dikutip berikut ini: 1. Sehat Fisik Sehat secara fisik berarti tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun pria secara fisik memang lebih kuat, bukan berarti pria dapat seenaknya menindas kaum wanita. 2. Sehat Emosional Hubungan kita dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian, dan juga keterbukaan. Kita tidak hanya dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik. 3. Sehat Sosial Pacaran sebaiknya bersifat tidak mengikat, artinya hubungan sosial dengan yang lain tetap harus dijaga dan kita tidak selalu fokus hanya pada pacar saja. 4. Sehat Seksual Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka akan menimbulkan hal-hal yang sangat beresiko. Sesuai dengan pengertian pacaran sehat seperti dikutip di atas, dapat disimpulkan bahwa sehat tidaknya hubungan pacaran berkaitan dengan hal-hal seperti a kesehatan secara jasmaniah fisik, b kesehatan secara psikologis terutama kesehatan emosional, c kesehatan secara sosial, dan d kesehatan secara seksual. Dalam hubungan pacaran, fisik perlu dijaga kesehatannya agar terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan fisik seperti penyakit kelamin; misalnya, apabila salah seorang pasangan sedang menderita penyakit flu berciuman dengan pasangannya sudah tentu virus flu akan 12 menular kepada pasangannya. Kesehatan psikologis, terutama kesehatan emosional turut mempengaruhi hubungan pacaran. Ada individu yang secara emosional sangat temperamental sehingga emosinya kadang tidak terkendali; kondisi seperti ini akan mudah memicu pertengkaran di antara individu yang sedang dalam hubungan pacaran. Demikian juga halnya dengan kesehatan sosial turut mempengaruhi hubungan pacaran. Ada individu yang sedang pacaran memiliki sifat pencemburu sehingga melarang pasangannya untuk berkomunikasi dengan orang lain selain dengan dirinya sendiri. Hal ini tentunya akan menyebabkan hubungan pacaran menjadi tidak sehat secara sosial. Pada akhirnya kesehatan secara seksual perlu diperhatikan dalam pacaran yang sehat. Hal ini disebabkan alat seksual merupakan bagian tubuh manusia yang dapat pula terkena infeksi apabila tidak dijaga kebersihannya. Seringkali dalam hubungan pacaran, alat seksual ini menjadi sasaran dipegang-pegang atau bahkan dicium atau dikecup. Apabila, misalnya tangan yang meraba-raba alat kelamin tersebut dalam keadaan kotor maka ada kemungkinan akan menimbulkan iritasi atau infeksi karena kemasukan kuman. Oleh sebab itu, dalam hubungan pacaran, kesehatan alat seksual perlu dijaga dengan baik.

2.6. Remaja

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB IV

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh

0 0 24