8
pasanganya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap penting oleh kelompok sebaya, yaitu sikap baik hati dan menyenangkan.
2. Sosialisasi
Kalau anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih ingin
menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial kelompok.
3. Status
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya, berkencan dalam kondisi
demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih tinggi dalam kelompok
sebaya
www.anakciremai.com200804makalah-psikologi-tentang-psikologi.html.
Tradisi pacaran memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan sangat dipengaruhi oleh tradisi dalam masyarakat individu-individu yang terlibat. Hubungan pacaran
dimulai dari proses pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya menjalani hubungan afeksi yang ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh
kebudayaan yang dianut oleh seseorang. Berdasarkan tradisi zaman kini, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai
dengan adanya aktivitas-aktivitas seksual atau percumbuan. Hubungan pacaran diartikan sebagai tahap untuk saling mengenal antara seorang pemuda dan pemudi yang saling
tertarik dan berniat untuk mengadakan hubungan yang eksklusif terpisah, sendiri, istimewa.
2.2. Dampak Positif dan Negatif Pacaran
Pacaran merupakan kecenderungan yang terjadi pada remaja maupun seseorang yang belum menikah. Setiap proses dalam pacaran pasti ada efeknya terhadap kehidupan
baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Efek dari pacaran tersebut sangat tergantung dari individu yang menjalaninya. Sehubungan dengan hal ini, Arifin 2002
mengatakan adanya dampak positif maupun negatif dari pacaran bagi remaja berkaitan dengan banyak hal antara lain
:
a. Prestasi Belajar di Sekolah.
9
Prestasi belajar di sekolah turut dipengaruhi oleh hubungan pacaran, yang ada kemungkinan menurun maupun meningkat. Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu
permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi belajar di sekolah. Tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa hubungan pacaran dapat mendorong siswa untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah.
b. Pergaulan Sosial.
Hubungan pacaran dapat mengakibatkan pergaulan bertambah meluas atau mungkin pula menjadi menyempit. Pergaulan bisa bertambah meluas, jika pola interaksi
dalam peran tidak hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya saudara, teman, keluarga, dan lain-lain. Pergaulan bisa pula bertambah
menyempit, jika masing-masing pihak yang berpacaran membatasi pergaulan dengan individu yang lain tidak boleh bergaul dengan individu lain selain dengan dirinya.
c. Pemanfaatan Waktu Luang.
Hubungan pacaran dapat membawa dampak terhadap pemanfaatan waktu luang, yang ada kemungkinan bertambah bervariasi atau justru malah terbatas. Umumnya,
aktivitas pacaran tidak produktif karena hanya diisi dengan kegiatan ngobrol, nonton, makan, dan sebagainya; sedangkan kegiatan pacaran akan dapat menjadi produktif
apabila kegiatan pacaran tersebut diisi dengan kegiatan seperti berolah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.
2.3. Keterkaitan Pacaran Dengan Seks.