c. Teori H-O Heckscher dan Ohlin
Teori Perdagangan Internasional modern terjadi ketika ekonom asal Swedia yaitu Eli Hecskher dan Bertil Ohlin mengemukakan pandangan mereka
mengenai perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan komparatif.
Teori H-O kemudian mencoba memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan produktivitas antar negara. Teori H-O menyatakan
penyebab perbedaaan produktivitas terjadi karena adanya jumlah faktor pendukung endowment factors oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya
menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan. Selanjutnya negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak
atau murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi untuk kemudian mengekspor barangnya. Sebaliknya, masing-masing negara akan
mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang
relatif langka atau mahal dalam memproduksinya. 2.4. Ekspor
2.4.1. Pengertian Ekspor
Ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan
tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersama dengan sruktur politik yang tidak stabil dan lembaga sosial yang fleksibel. Dengan kata lain ekspor
mencerminkan aktifitas perdagangan antar bangsa yang dapat memberikan
Universitas Sumatera Utara
dorongan dalam dinamika pertumbuhan perdagangan internasional, sehingga suatu negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan
perekonomian setara dengan negara-negara yang lebih maju Todaro, 2000. Pengertian ekspor menurut Amir M. S. 2004 adalah mengeluarkan
barang-barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan keluar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam bentuk valuta
asing. Ada beberapa faktor faktor yang mempengruhi ekspor, yaitu :
1. Harga Internasional Seakin tinggi harga suatu barang dipasar internasional dari pada harga
di dalam negeri akan menyebabkan jumlah komoditi yang akan di ekspor menjadi bertambah.
2. Nilai Tukar Uang Exchange Rate Makin tinggi nilai tukar uang suatu negara maka harga ekspor negara
itu dipasar internasional menjadi tinggi. Sebaliknya, makin rendah nilai mata uang suatu negara, maka harga ekspor negara itu di pasar
internasional menjadi lebih rendah. 3. Proteksi
Secara umum, hal ini dilakukan untuk melindungi produksi dalam negeri terhadap persaingan barang impor. Halwani 2002 menjabarkan
beberapa bentuk proteksi, yaitu : a. Kuota
Universitas Sumatera Utara
Kuota adalah hambatan kuantitatif, yang membatasi impor barang secara khusus dengan spesifikasi jumlah unit atau nilai total tertentu
per periode waktu. b. Perdagangan oleh pemerintah State Trading Practices
Hakikatnya pemerintah merupakan pelaku utama, hal ini merupakan pola yang sering dilakukan oleh negara-negara komunis atau sosialis,
dengan kata lain merupakan tindakan monopoli importir. c. Kontrol devisa Exchange Control
Kontrol devisa merupakan hambatan administrasi atau transaksi yang melibatkan mata uang asing. Kontrol devisa dikenakan pada
pembayaran impor dimana semua transaksi impor harus izin bank sentral terutama untuk membeli mata uang asing umtuk pembayaran
impor barang-barang oleh perusahaan. d. Larangan impor Import Prohibition
Adalah bentuk hambatan langsung dimana larangan ini merupakan bentuk yang paling ketat darri segala hambatan impor dengan
melakukan larangan impor untuk kategori tertentu, misalnya untuk barang mewah atau barang terlarang lainnya seperti obat terlarang,
senjata api dan lain-lain yang membahayakan keamanan negara.
2.4.2. Prosedur Ekspor