Auto Korelasi Uji Normalitas

square, F-hitung, t-hitung, serta standart error. Adanya multikolineritas ditandai dengan Standart error tidak terhingga. a. Tidak ada satupun t- statistik yang signifikan pada α 5, α 10 b. Terjadi perubahan tanda yang tidak sesuai dengan teori c. R 2 sangat tinggi

3.6.2. Auto Korelasi

Terjadi bila Error term μ dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa Error term berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila : Variabel ei.ej ≠ 0 untuk I ≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki masalah autokorelasi. Adapun cara yang digunakan untuk mengetahui keberadaan autokorelasi, yaitu : 1. Dengan Durbin-watson Uji D-W Test Uji Durbin-Watson Uji D-W digunakan untuk mengetahui apakah didalam model yang digunakan terdapat autocorelasi diantara variabel-variabel yang diamati. Uji Durbin -Watson dirumuskan sebagai berikut : Σe 2 t Σet-et-l 2 Dengan hipotesis sebagai berikut : Ho : p = 0, artinya tidak ada autokorelasi Ha : p ≠ 0, artinya ada autokorelasi Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu diperoleh nilai kritis di dan du dalam tabel distribusi durbin - watson untuk berbagai nilai. Nilai hitung statistik d dibandingkan dengan nilai d tabel, yaitu D-hit = Universitas Sumatera Utara dengan batas bawah dL dan batas atas dU. Hasil perbandingan akan menghasilkan kesimpulan seperti sebagai berikut: 1. Tolak Ho yang mengatakan tidak ada autokorelasi positif, bila nilai DW statistik terletak antara 0 d d l . 2. Tolak Ho yang mengatakan tidak ada autokorelasi negatif, bila nilai DW statistik terletak antara 4- d l d 4. 3. Terima Ho yang mengatakan tidak ada autokorelasi positif atau autokorelasi negatif, bila nilai DW statistik terletak antara d u d 4 - d u . 4. Tidak ada kesimpulan bila d l ≤ d ≤ d u . 5. Tidak ada kesimpulan bila 4 - d u ≤ d ≤ 4 – d l .

3.6.3. Uji Normalitas

Asumsi model regresi linier klasik adalah bahwa faktor pengganggu μ mempuyai nilai rata-rata yang sama dengan nol, tidak berkorelasi dan mempunyai nilai yang konstan. Dengan dasar asumsi ini OLS sebagai estimator atau penaksir akan memenuhi sifat-sifat statistik yang diinginkan seperti ketidakbiasan dan mempunyai varians yang minimum. Untuk dapat mengetahui normal atau tidaknya faktor pengganggu μ dilakukan dengan J.B Test Jarque – Bera test. Uji menggunakan hasil estimasi residual dan chisquare probability distribution, adalah dengan membandingkan nilai JB hitung dengan nilai X 2 tabel , dengan kriteria keputusan sebagai berikut : a. Bila nilai JB test hitung nilai X 2 tabel , maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual μ adalah berdistribusi normal ditolak. Universitas Sumatera Utara b. Bila nilai JB test hitung nilai X 2 tabel , maka yang menyatakan bahwa residual μ adalah berdistribusi normal diterima.

3.7. Defenisi Operasional