Perkembangan Ekspor Kopi Indonesia ke Eropa

Produksi kopi pada perkebunan rakyat meningkat lebih dua kali lipat dalam kurun waktu 1982-2002. Apabila pada tahun 1982 produksi kopi pada perkebunan rakyat sebesar 262.247 ton, maka pada tahun 2002 produksi kopi pada perkebunan rakyat meningkat menjadi 654.281 ton. Setelah itu produksi kopi mengalami penurunan, pada tahun 2003 produksi kopi Indonesia menjadi sebesar 644.657 ton. Pada kurun waktu 1981-1996 terjadi fluktuasi produksi kopi pada perkebunan besar negara. Kemudian perkembangan produksi kopi pada perkebunan besar negara berjalan lambat bahkan terjadi penurunan produksi kopi setelah mencapai produksi tertinggi sebesar 29.754 ton pada tahun 2000. Pada perkebunan besar swasta fluktuasi produksi kopi juga terjadi. Berdasarkan Tabel 4.1. terlihat bahwa pada tahun 1999 produksi kopi terbesar tercapai sebesar 19.021 ton. Kemudian perkembangan produksi kopi pada perkebunan besar swasta mengalami penurunan, pada tahun 2005 tercatat produksi kopi pada perkebunan besar swasta sebesar 7.775 ton. Ditinjau dari perkembangan pangsa produksi kopi Indonesia, maka pangsa produksi kopi pada perkebunan rakyat lebih besar dibandingkan dengan produksi kopi pada perkebunan besar negara dan perkebunan besar swasta.

4.2. Perkembangan Ekspor Kopi Indonesia ke Eropa

Sampai saat ini, Eropa masih merupakan salah satu kawasan yang cukup potensial untuk ekspor kopi Indonesia. Selama periode tahun 1981- 2010 volume ekspor kopi Indonesia ke Eropa rata-rata sebesar 76.21 ribu ton tiap tahunnya dengan nilai ekspor rata-rata sebesar USD 103.02 juta. Volume ekspor Universitas Sumatera Utara kopi Indonesia tertinggi ke Eropa terjadi pada tahun 1990 sebesar 158.3 ribu ton dan volume ekspor terendah terjadi pada tahun 1981 sebesar 18.9 ribu ton. Sementara nilai ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar USD 263.6 juta dan nilai ekspor terendah terjadi pada tahun 2001 sebesar USD 30.0 juta Tabel 4.2.. Berdasarkan Tabel 4.2., perkembangan volume dan nilai ekspor kopi Indonesia ke Eropa selama periode 1981-2010 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, tetapi secara rata-rata mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selama periode tahun 1981-2010 pertumbuhan volume ekspor kopi Indonesia ke Eropa rata-rata meningkat sebesar 13.86 persen tiap tahunnya dengan pertumbuhan nilai ekspor rata-rata sebesar 103.0 persen. Pertumbuhan volume ekspor dan nilai ekspor tertinggi terjadi pada periode tahun 1985-1986 masin-masing sebesar 122.18 persen dan 187.35persen. Sedangkan pertumbuhan volume dan nilai ekspor terendah terjadi pada periode 2000-2001 masing-masing sebesar -40.36 persen dan -52.23 persen penurunan. Pada Tabel 4.2. terlihat pula bahwa perkembangan harga ekspor kopi Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, namun secara rata-rata meningkat tiap tahunnya sebesar 3.82 persen. Pertumbuhan harga ekspor tertinggi terjadi pada periode tahun 1993-1994 sebesar 123.19 persen sedangkan pertumbuhan harga ekspor terendah terjadi pada periode tahun 1995-1996 sebesar -37.72 persen penurunan. Sementara itu, selama Indonesia mengekspor kopi ke Eropa pada periode tahun 1981-2010 harga tertinggi ekspor kopi indonesia adalah Universitas Sumatera Utara sebesar 2738.2 USD ton pada tahun 1986 dan harga terendah sebesar 545.6 USDton pada tahun 2002. Tabel 4.2. Perkembangan Ekspor Kopi Indonesia ke Eropa Tahun 1981-2010 Tahun Ekspor Perkembangan Volume ribu ton Nilai US juta Harga USton Volume Nilai Harga 1981 18.9 36.3 1920.6 - - - 1982 21.0 44.9 2138.1 11.11 23.69 11.32 1983 21.7 46.8 2156.7 3.33 4.23 0.87 1984 26.3 63.5 2414.4 21.20 35.68 11.95 Universitas Sumatera Utara Sumber : Badan Pusat Statistik data diolah.

4.3. Interpretasi Data