Latar Belakang Analisis Prospek Ekspor Kopi Indonesia ke Eropa

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Globalisasi yang terjadi saat ini telah meningkatkan hubungan antar negara dalam bidang ekonomi. Perdagangan antar negara tidak dapat dihindari karena tidak ada negara yang mampu memproduksi seluruh kebutuhan dalam negeri. Hal ini terjadi karena setiap negara dengan negara partner dagangnya mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya perbedaan kandungan sumber daya alam, iklim, penduduk, sumber daya manusia, spesifikasi tenaga kerja, konfigurasi geografis, teknologi, tingkat harga, struktur ekonomi, sosial dan politik, dan sebagainya Halwani, 2002. Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan ekspor sektor pertanian dikarenakan kondisi wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Nilai ekspor pertanian Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, namun dari tahun 2010 hingga tahun 2012 terus mengalami kenaikan. Tabel 1.1. Ekspor Indonesia dalam US Dollar Tahun Total Oil and Gas Non Oil and GAs Sektor Agriculture Industry Mining Others 2008 137.020,38 29.126,25 107.894,23 4.584,63 88.393,48 14.906,16 24,46 2009 116.510,00 19.018,30 97.491,70 4.352,8 73.435,80 19.692,30 37,80 2010 157.778,80 28.039,60 129.739,50 5.002,1 98.033,10 26.655,50 9,90 2011 203.496,60 41.477,00 162.019,50 5.165,9 122.188,60 34.652,00 12,90 2012 190.031,83 36.977,25 153.054,65 5.570,73 116.135,14 31.329,94 18,70 Sumber : http:www.kemendag.go.id data diolah. Universitas Sumatera Utara Sektor pertanian Indonesia memiliki banyak sub-sektor, salah satu sub- sektor potensial adalah perkebunan. Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa kontribusi tanaman perkebunan selalu meningkat setiap tahunnya. Pada 2009 tanaman perkebunan memberikan kontribusi sebesar 1,84, lalu meningkat menjadi 2,51 pada tahun 2010 dan akhirnya mencapai 6,06 pada tahun 2011. Tabel 1.2. Pertumbuhan dan Kontribusi PDB Sektor Pertanian diluar Perikanan dan Kehutanan Tahun 2009-2011 SektorSub-sektor Tahun 2009 2010 2011 Pertumbuhan PDB 3,98 2,86 3,07 - Tanaman Bahan Makanan 4,97 1,81 1,93 - Tanaman Perkebunan 1,84 2,51 6,06 - Peternakan dan hasilnya 3,45 4,06 4,23 Kontribusi Terhadap PDB Nasional 11,34 11,49 11,88 Sumber : Laporan Kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2011. sampai Triwulan III 2011. Sub-sektor perkebunan Indonesia memiliki beragam tanaman, salah satunya adalah kopi. Komoditi kopi sebagai salah satu jenis tanaman subsektor perkebunan merupakan tanaman yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Kopi menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan sub-sektor perkebunan ke berbagai negara, selain beberapa komoditi ekspor lainnya seperti kelapa sawit, karet dan kakao. Tercatat bahwa dari tahun ke tahun nilai ekspor kopi Indonesia terus mengalami pertambahan nilai ekspor walaupun tetap mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008-2012, pertumbuhan ekspor kopi Indonesia terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa komoditi kopi Indonesia memiliki potensi untuk menjadi komoditi ekspor unggulan. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.3. Pertumbuhan Ekspor Sektor Pertanian Indonesia Tahun 2008- 2012 dalam US Dollar Tahun Total Sektor Coffee, Tea And Spices Others 2008 4584,6 1.397,60 3187,0 2009 4352,7 1.206,30 3146,4 2010 5001,8 1.369,60 3632,2 2011 5165,8 1.602,30 3563,5 2012 5570,6 2.002,40 3568,2 Sumber : http:www.kemendag.go.id data diolah. Negara tujuan ekspor kopi Indonesia adalah negara-negara yang berada di kawasan Eropa, Asia dan Amerika. Pada tabel 1.4 dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 negara yang menjadi tujuan ekpor terbesar adalah Jerman 63.688,4 ton, Amerika Serikat 63.048,0 ton, Jepang 59.170,9 ton, Italia 26.770,7 ton, Malaysia 26.200,1 ton, Inggris 24.343,1 ton, dan disusul negara lainnya. Tabel 1.4. Ekspor Kopi Indonesia Menurut Negara Tujuan Utama, 2007 2010 dalam ton Negara Tujuan 2007 2008 2009 2010 Jepang 51.725,3 5.299,2 53.678,5 59.170,9 Singapura 12.630,6 7.237,0 7.305,8 6.079,0 Malaysia 12.407,5 17.370,4 17.803,2 26.200,1 India 8.294,9 12.085,0 9.950,7 9.733,3 Mesir 5.469,0 10.109,0 10.079,8 12.024,7 Maroko 6.247,8 6.860,4 7.900,2 8.369,1 Aljazair 8.379,6 23.205,6 26.531,9 10.303,2 Amerika Serikat 66.222,5 65.646,0 71.603,7 63.048,0 Inggris 8.822,6 15.125,3 16.425,5 24.343,1 Jerman 43.074,1 89.600,9 78.876,0 63.688,4 Italia 19.529,4 30.213,4 36.188,4 26.770,7 Rumania 4.613,4 4.565,9 4.816,9 2.219,4 Georgia 6.455,6 9.238,4 11.486,7 9.077,4 Lainnya 66.559,2 123.602,8 157.383,1 111.693,8 Total 320.431,5 467.852,3 510.030,4 432.721,1 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012. Universitas Sumatera Utara Perkembangan ekspor kopi Indonesia ke negara-negara yang berada di kawasan Asia, Amerika dan Eropa memeiliki potensi yang menjanjikan khususnya negara-negara yang berada di kawasan Eropa. Berdasarkan data dari International Cofee Organization , kawasan Eropa merupakan kawasan yang paling besar dalam mengimpor kopi. Pada tahun 2011, total kopi yang diimpor oleh dunia adalah 72.355.000 ton dan impor Eropa sebesar 40.428.000 ton atau 55 dari impor dunia. Negara Eropa yang paling besar mengimpor kopi adalah Jerman 23, Perancis 14, Italia 14, Spanyol 7, Ingrris 7 dan negara lainnya 35. Hal ini merupakan prospek cerah bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan ekspor kopi ke kawasan Eropa. Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Analisis Prospek Ekspor Kopi Indonesia Ke Eropa”.

1.2. Perumusan Masalah