Kuliah PSIKOLOGI OLAHRAGA. PJKR, FIK, UNY 15
Hubungan antar a Kecemasan dan Penampilan a. Model Catastr ophe
Model ini mer upakan penyempur naan dar i hipotesis U-ter balik. Menur ut teor i ini, ter kadang seor ang atlet mengalami penur unan secar a dr astis dalam penampilannya
meskipun tingkat ar ousalnya masih cukup tinggi. Penur unan dr astis inilah yang disebut dengan catastr ophe.
b. Zone of Optimal Functioning
Teor i lain yang mer upakan pengembangan dar i teor i Hipotesis U-ter balik adalah teor i Zone of Optimal Functioning ZOF. Menur ut teor i ini, masing-masing individu
mempunyai zona optimal ter sendir i yang mengakibat kan masing-masing individu mempunyai dampak atas anxi ety yang ber beda-beda.
Menur ut gambar di atas, atlet A mempunyai level kecemasan yang r endah, atlet B mempunyai level kecemasan menengah dan atlet C mempunyai level kecemasan yang
tinggi. Teor i ini membaw a dampak bahw a seor ang pelatih har us benar -benar memahami kondisi mental par a atletnya untuk menentukan pr ogr am yang sesuai dengan dir inya.
E. Penyebab Kecemasan
Ber ikut ini beber apa hal yang bisa mempengar uhi tingkat kecemasan seor ang atlet menjelang per tandingan atau pada saat latihan. Faktor yang menjadi penyebab ini dibagi
menjadi dua, yakni yang ber asal dar i lingkungan dan yang ber asal dar i dir i sendir i.
Kuliah PSIKOLOGI OLAHRAGA. PJKR, FIK, UNY 16
A. Faktor Lingkungan 1. Jenis per tandingan yang diikuti
Jenis per tandingan akan sangat menentukan bagaimana kecemasan seor ang atlet muncul. Sebagai contoh, seor ang pemain sepakbola tentu saja akan lebih mer asa cemas
dibandingkan dengan per tandingan per sahabatan. Hal ini dikar enakan tekanan ter hadap par a pemain untuk level piala dunia lebih ber at dibandingkan dengan per tandingan
per sahabatan. Namun, level kompetisi ini juga ditentukan oleh per sepsi individual dar i par a atlet. Ada atlet yang menganggap penting untuk satu level kompetisi, tapi ada pula
yang menganggapnya kur ang penting. 2. Har apan atas penampilan
Har apan bisa datang dar i dir i sendir i maupun or ang lain. Har apan menjadi sumber kecemasan ketika seor ang atlet tidak mer asa mampu atau siap dalam menghadapi
per tandingan. Har apan ini juga ditentukan oleh level per tandingan dan law an yang dihadapi. Har apan yang ter lalu besar dengan l aw an yang ber at ser ta ber tanding di level
kompetisi yang ketat, maka atlet akan sangat mungkin mengalami r asa cemas. 3. Ketidakpastian
Ketidakpastian disini bisa diar tikan sebagai ketidaktahuan atlet ter hadap apa yang akan dihadapi dalam per tandingan. Hal ini bi sa disebabkan oleh kekuatan law an yang tidak
ter deteksi at au kondisi lapangan atau bahkan situasi penonton yang akan menyaksikan. Ketidakpastian cender ung membuat seor ang atlet menjadi r agu-r agu dan tidak mempunyai
dasar untuk memper siapkan dir i. B. Faktor Individu
1. Tr ait Anxiety
Faktor individu per tama yang sangat mempengar uhi tingkat kecemasan seor ang atlet adalah kondisi tr ait anxiety-nya. Tr ait anxiety adalah kecender ungan level kecemasan
yang mer upakan bagian dar i kepr ibadian seor ang atlet. Jika atlet ter sebut mempunyai tr ait anxiety yang tinggi, maka sangat mungkin atlet ter sebut akan lebih mudah mer asa cemas
ketimbang atlet yang mempunyai tingkat tr ait anxiety yang r endah.
Tr ait anxiety mer upakan hasil belajar dalam jangka w aktu yang sangat lama. Faktor keluar ga dan lingkungan ter dekat sangat mempengar uhi level tr ait anxiety dar i seor ang
atlet. Jika dar i kecil atlet ter sebut mendapat contoh yang membuat dia takut, r agu-r agu, cemas atau kuatir , maka atlet ter sebut r elatif akan menir u dan mencontoh yang akhir nya
per lahan akan masuk menjadi bagian dar i cir i kepr ibadian. 2. Self esteem dan self Efficacy keper cayaan dir i
Self Esteem adalah bagaimana per asaan kit a ter hadap dir i kita sendir i. Sedangkan self efficacy adalah keyakinan tent ang kemampuan yang kita miliki. Self efficacy sangat
dengan dengan keper cayaan dir i seor ang atlet. Tingkat keper cyaan dir i yang tinggi cender ung akan membuat seor ang atlet lebih mudah mengatasi kecemasan yang muncul
dibandingkan atlet yang tingkat keper cayaan dir inya r endah. Keper cayaan dir i adalah bagaimana seseor ang memandang kemampuannya yang ber hubungan dengan tugas yang
akan dihadapi. Jika seor ang atlet mer asa mampu dan bisa mengatasi law an, maka tingkat kecemasannya cender ung akan r endah.
Kuliah PSIKOLOGI OLAHRAGA. PJKR, FIK, UNY 17
F. Mengatasi Kecemasan