13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Karakter Disiplin
1. Hakikat Pendidikan Karakter
Karakter atau
character
secara etimologis berasal dari bahasa Yunani “
charassein
”, yang berarti barang atau alat yang digunakan untuk menggores. Menurut F.W. Foerster Sutarjo Adisusilo, 2011: 77, karakter
merupakan sesuatu yang mengkualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadi suatu identitas atau ciri khas dari seseorang yang menjadi sifat
tetap dan menjadi kebiasaan hidup sehari-hari seperti kerja keras, pantang menyerah, jujur, sederhana, dan lain-lain. Daryanto dan Suryatri
Darmiatun 2013: 9, menyebutkan bahwa karakter sama dengan watak yang dimiliki oleh seseorang atau watak yang menjadi suatu kepribadian
seseorang. Watak atau karakter merupakan perpaduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda khusus untuk
membedakan orang yang satu dengan yang lain. Watak yang juga disebut dengan karakter merupakan suatu komponen kepribadian dari seseorang
yang dapat menjadi ciri khas atau jati diri yang dimiliki oleh masing- masing manusia.
Pendidikan karakter yang dilaksanakan di sekolah-sekolah dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi merupakan representasi
dari Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang berdasarkan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar UUD 1945. Undang-
14 undang yang menjadi landasan yuridis dalam pelaksanaan pendidikan
mengamanatkan bahwa pendidikan nasional bangsa Indonesia berfungsi untuk mengembangkan watak atau karakter untuk menjadi warga negara
yang baik dan berakhlak mulia. Hal tersebut dipertegas dengan adanya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJPN yang
menempatkan pendidikan karakter sebagai landasan dalam upaya-upaya untuk mewujudkan visi pembangunan nasional Daryanto dan Suryatri
Darmiatun, 2013: 41. Pendidikan karakter yang dilaksanakan di sekolah dapat membentuk generasi penerus bangsa Indonesia yang memiliki watak
dan karakter yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Pendidikan karakter yang telah dilaksanakan juga merupakan
wujud yang nyata dari upaya-upaya untuk menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan pandapat dari
Daryanto dan Suryatri Darmiatun 2013: 41 yang mengatakan bahwa pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat
Pancasila dan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan yang berkembang saat ini. Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia memerlukan penanganan yang komperhensif dan kontinyu. Salah satu untuk menangani permasalahan tersebut adalah melalui jalur
pendidikan yang diwujudkan dengan pendidikan karakter yang dipraktekkan secara langsung baik dengan pembelajaran yang bersifat
eksplisit atau dimasukan dikemas dalam suatu pembelajaran dengan
hidden curriculum
.
15 Pendidikan karakter dilaksanakan untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara
utuh, terpadu, dan seimbang sesuai standar kompetensi lulusan Daryanto dan Suryatri Darmiatun, 2013: 45. Peningkatan hasil belajar dan hasil
pendidikan di sekolah dapat dilakukan melalui pembentukan akhlak mulia peserta didik yang diwujudkan dalam pendidikan karakter. Melalui
pendidikan karakter akan tercapai standar kompetensi lulusan yang memiliki akhlak mulia.
Hakikat dari pelaksanaan pendidikan karakter adalah sebagai perwujudan amanat dari dasar negara Pancasila dan UUD 1945 yang
bertujuan untuk membentuk generasi penerus bangsa Indonesia yang memiliki karakter watak untuk menjadi warga negara yang baik dan
berakhlak mulia. Pelaksanaan pendidikan karakter juga merupakan upaya konkret untuk menghadapi persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia
pada saat ini serta tantangan yang akan datang. Pelaksanaan pendidikan karakter melalui jalur pendidikan dapat membentuk pribadi-pribadi peserta
didik yang tidak hanya memiliki kemampuan kompetensi yang baik, namun juga memiliki akhlak mulia dan karakter yang mampu digunakan
sebagai penyeimbang dalam mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh melalui jalur pendidikan. Keseimbangan antara kemampuan
standar kompetensi lulusan dengan karakter watak yang baik dapat membentuk generasi penerus bangsa yang mampu menghadapi tantangan.
16
2. Kaitan Pendidikan Karakter dengan Disiplin