Faktor Penghambat Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Siswa dalam

81 sekolah adalah guru, peraturan tata tertib, dan adanya penerapan hukuman.

b. Faktor Penghambat

Data yang terkait dengan faktor-faktor yang menghambat kedisiplinan siswa ketika mengikuti kegiatan intrakurikuler diperoleh dengan menggunkan triangulasi sumber, yaitu siswa, guru, dan kepala sekolah. Faktor penghambat kedisiplinan terkait hal yang menyebabkan siswa tidak disiplin. Berdasarkan wawancara dengan siswa pada tanggal 16 dan 17 Februari 2016 diperoleh hasil jawaban yang sejalan dan saling mendukung. Za, Ir, Si, Vi, Ha, dan Fa mengatakan bahwa pengaruh dari teman dapat menyebabkan tidak disiplin ketika mengikuti kegiatan intrakurikuler. Hasil jawaban dari guru terkait dengan faktor-faktor yang menghambat kedisiplinan siswa ketika mengikuti kegiatan intrakurikuler sejalan dengan jawaban dari siswa. Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang menghambat kedisiplinan siswa ketika mengikuti kegiatan intrakurikuler. Ibu De mengatakan bahwa siswa tidak disiplin disebabkan karena ikut teman-temannya yang tidak disiplin dan terpengaruh oleh tindakan temannya yang tidak disiplin. Sejalan dengan jawaban Ibu De, Bapak Al mengatakan bahwa pembiasaan di rumah, pembawaan dari kelas sebelumnya, pembisaan dari keluarga, dan pengaruh teman merupakan faktor yang berpengaruh ketika siswa 82 tidak disiplin, namun faktor yang utama adalah ikut-ikutan teman yang tidak disiplin. Wawancara dengan kepala sekolah juga menunjukkan hasil yang sejalan dengan jawaban dari siswa dan guru terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa ketika tidak disiplin pada waktu pembelajaran di kelas. Pada wawancara tanggal 23 Februari 2016 kepala sekolah menyatakan bahwa pengaruh teman-teman merupakan faktor yang mempengaruhi siswa bertindak tidak disiplin ketika kegiatan intrakurikuler. Menurut kepala sekolah, teman yang biasa mempengaruhi untuk tidak disiplin adalah teman yang sering tidak naik kelas. Berkaitan dengan siswa yang tidak disiplin ada hal yang menarik menyangkut hal yang dilakukan oleh siswa apabila tidak disiplin pada waktu mengikuti pembelajaran. Ketika wawancara pada tanggal 16 dan 17 Februari 2016 siswa memberikan jawaban yang saling mendukung dan menguatkan pada waktu diberikan pertanyaan terkait dengan apa yang dilakukan oleh siswa ketika tidak disiplin. Za mengatakan bahwa contoh tidak disiplin adalah menakali temannnya, kemudian kalau tidak disiplin akan jujur, mengakui, dan sadar karena diri sendiri. Ir mengatakan bahwa jujur dan sadar apabila tidak disiplin karena guru, kata guru siswa tidak boleh berbohong. Si mengatakan bahwa mengakui apabila tidak disiplin supaya disiplin, kalau tidak mengakui akan membuat susah. Kemudian Vi menjawab bahwa akan 83 memperbaiki, mengaku, dan jujur kepada guru biar tidak dihukuman ketika tidak disiplin. Ha menjawab bahwa tindakan yang dilakukan ketika tidak disiplin adalah merenung dan menyadari karena dorongan guru dan pengaruh hukuman, jika tidak disiplin akan mendapatkan hukuman. Fa menjawab bahwa mengakui dan menyadari kalau tidak mengerjakan tugas kepada guru, agar tidak dimarahi. Para siswa mengatakan bahwa menyadari apabila tidak disiplin yang ditunjukkan dengan berani mengakui secara jujur kepada guru sebagai orang tua di sekolah. Berdasarkan jawaban siswa tersebut juga diketahui bahwa kesadaran siswa apabila tidak disiplin dipengaruhi oleh faktor guru yang membisakan disiplin dan adanya penerapan hukuman. Hasil wawancara dengan guru pada tanggal tanggal 18 dan 20 Februari 2016 juga menujukkan hasil yang sama dengan jawaban wawancara dengan siswa. Jawaban guru saling mendukung dan menguatkan terkait dengan hal yang dilakukan oleh siswa apabila tidak disiplin pada waktu mengikuti pembelajaran di kelas. Ibu De mengatakan bahwa siswa mengakui dan jujur ketika tidak mengerjakan tugas atau PR dari guru, kemudian guru memberikan hukuman dengan mengerjakan soal atau PR yang tidak dikerjakan tadi untuk dikerjakan di luar kelas. Menurut Ibu De, siswa sadar dan jujur mengakui karena guru selalu membiasakan tata tertib untuk disiplin, menegur kepada siswa yang tidak disiplin, adanya hukuman yang mendidik. Selanjutnya jawaban dari Bapak Al adalah siswa diberikan hukuman 84 apabila tidak mengerjakan PR, hukuman akan dilipatgandakan jika masih melanggar. Menurut Bapak Al, siswa menyadari dan mengakui kalau tidak disiplin, kalau ditanyakan alasannya apa, maka nanti juga mengakui. Bapak Al menambahkan bahwa siswa menyadari dan berani mengakui dengan jujur karena siswa dibiasakan disiplin dan harus berani menanggung resiko jika tidak disiplin. Faktor guru dan penerapan hukuman yang mendidik akan membuat siswa sadar. Jawaban dari guru tersebut memperkuat jawaban dari siswa yang mengatakan akan menyadari apabila tidak disiplin ketika mengikuti pembelajaran di kelas. Siswa menyadari dan mengakui dengan jujur apabila tidak disiplin di dalam kelas seperti tidak mengerjakan tugas atau PR. Siswa menyadari dan mengakui dengan jujur apabila tidak disiplin disebabkan guru membiasakan tata tertib dan disiplin, serta penerapan hukuman yang mendidik. Hasil jawaban wawancara dengan kepala sekolah juga sejalan dengan hasil wawancara dengan guru dan siswa. Terkait dengan apa yang dilakukan siswa ketika tidak disiplin, pada wawancara tanggal 23 Februari 2016 kepala sekolah mengatakan bahwa biasanya siswa akan mengakui jujur jika melanggar kedisiplinan. Kepala sekolah menambahkan bahwa siswa bersikap jujur dan berani mengakui dikarenakan guru selalu membisakan tata tertib, menjadi contoh untuk siswa untuk disiplin, selalu menegur kepada siswa yang tidak disiplin, serta adanya hukuman yang mendidik. Menurut kepala sekolah 85 kesadaran siswa ketika tidak disiplin ditunjukkan dengan sikap jujur dan berani mengakui. Kesadaran siswa ketika tidak disiplin disebabkan oleh pembiasaan tata tertib oleh guru, guru yang dapat menjadi contoh untuk siswa untuk disiplin, guru yang selalu menegur kepada siswa yang tidak disiplin, serta adanya penerapan hukuman yang mendidik. Berdasarkan wawancara dengan tiga narasumber tersebut dapat diperoleh hasil bahwa penyebab siswa tidak disiplin ketika mengikuti kegiatan intrakurikuler adalah karena pengaruh teman. Teman yang tidak disiplin akan dapat mempengaruhi siswa lain. Selanjutnya siswa memiliki kesadaran ketika tidak disiplin dalam mengikuti kegiatan intrakurikuler yang dibuktikan dengan jujur dan berani mengakui. Kesadaran siswa disebabkan karena guru yang membisakan tata tertib dan disiplin, serta adanya penerapan hukuman yang mendidik.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Siswa dalam