Proantosianidin Antosianin Vitamin C

Antioksidan digunakan untuk melindungi komponen makanan yang bersifat tidak jenuh mempunyai ikatan rangkap, terutama lemak dan minyak. Mekanisme kerja antioksidan secara umum adalah menghambat oksidasi lemak. Tahapannya menurut Almatsier 2004 adalah: I. Inisiasi RH + initiator → R• + H II. Propagasi R• + O 2 → ROO• ROO•+ RH → ROOH + R• III. Terminasi R• + R• → RR ROO• + R• → ROOR

2.4.1 Proantosianidin

Proantosianidin merupakan senyawa golongan tanin terkondensasi, polimer dari 2 sampai 50 unit flavonoid yang dihubungkan oleh rantai karbon sehingga tidak mudah terhidrolisis. Tanin jenis ini dapat terhidrolisis membentuk antosianidin. Tanin terkondensasi ada dua jenis yaitu prosianidin dan prodelfinidin. Proantosianidin banyak ditemukan dalam bentuk prosianidin. Prosianidin terdiri dari epikatekin dan katekin sedangkan prodelfinidin terdiri dari epigalokatekin dan galokatekin. Senyawa-senyawa ini memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi Handaya, 2008. Rumus bangun proantosianidin dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Rumus bangun proantosianidin

2.4.2 Antosianin

Antosianin merupakan pigmen yang tersebar luas pada tanaman, berbentuk struktur aromatik tunggal sianidin dan berfungsi sebagai antioksidan Metaliri, 2007. Kemampuan antioksidatif antosianin timbul dari reaktifitasnya yang tinggi sebagai pendonor hidrogen atau elektron. Antosianin juga memiliki kemampuan radikal turunan polifenol untuk menstabilkan dan mendelokalisasi elektron tidak berpasangan serta memiliki kemampuan untuk mengkhelat ion logam Ariviani, 2010. Pigmen antosianin dapat rusak dengan perlakuan panas pada suhu 60 O C selama 30-60 menit dimana proses tersebut mengakibatkan antosianin kehilangan warna Isnaini, 2010. Suhu pasteurisasi yang tinggi yaitu 75 O C, 85 O C, 95 O C selama 12 menit dapat merusak senyawa antosianin dan menurunkan bioaktivitasnya Gupita dan Rahayuni, 2012. Rumus bangun antosianin dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Rumus bangun antosianin

2.4.3 Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 176,13 dengan rumus bangun C 6 H 8 O 6 dan titik lebur lebih kurang 190°C. Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99,0 dan tidak lebih dari 100,5 C 6 H 8 O 6. Pemerian: hablur atau serbuk putih atau agak kuning, oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap, dalam keadaan kering stabil di udara, dalam larutan cepat teroksidasi. Kelarutan: mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzena. Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya Depkes 1 , 1995. Rumus bangun vitamin C dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini. Gambar 2.3 Rumus bangun vitamin C Vitamin C berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner dan mencegah kanker. Vitamin ini juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi virus dan bakteri serta berperan dalam regenerasi vitamin E Silalahi, 2006. Universitas Sumatera Utara Pada semua percobaan baik untuk menggunakan standar atau kontrol positif di samping sampel utama yang sedang dipelajari. Sesuai standar yang secara luas digunakan adalah asam askorbat vitamin C Molyneux, 2004.

2.5 Spektrofotometri UV-Visibel