BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Sampel
Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI
Bogor dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara menunjukkan bahwa sampel adalah Oryza sativa L. var Kuku Balam Merah, suku Poaceae.
4.2 Hasil Pemasakan Beras Merah
Hasil pemasakan beras merah yang dilakukan dengan cara pengetiman, pemasakan di rice cooker dan cara pengukusan dapat dilihat pada Tabel 4.1
berikut ini.
Tabel 4.1 Hasil pemasakan beras merah
Cara pemasakan beras merah Pengetiman
Pemasakan di rice cooker
Pengukusan Lama waktu pemasakan
50 menit 50 menit
50 menit Suhu air mendidih
100
O
C 100
O
C 100
O
C Massa nasi yang diperoleh
545 gram 543 gram
432 gram
Massa nasi yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan massa beras merah yang digunakan sebelum proses pemasakan. Hal ini disebabkan oleh
adanya proses penyerapan air pada granula pati sehingga menyebabkan granula pati pada beras membengkak. Proses penyerapan air ini terjadi karena adanya
energi kinetik molekul-molekul air yang lebih kuat daripada daya tarik-menarik
Universitas Sumatera Utara
antarmolekul pati di dalam granula sehingga air dapat masuk ke dalam butir-butir pati Winarno, 1984.
4.3 Hasil Karakteristik Sampel Uji
Hasil pemeriksaaan makroskopik dari beras merah yaitu berbentuk lonjong dan memanjang, panjang 5-6 mm, diameter 1,2 mm, permukaan merah gelap,
keras, tidak berbau dan berasa sedikit manis. Hasil pemeriksaan mikroskopik pada serbuk beras merah menunjukkan adanya amilum berbentuk poligonal dalam
bentuk tunggal dan majemuk serta mempunyai hilus berupa titik. Hasil penetapan kadar air yang diperoleh dari beras merah, nasi tim, nasi
hasil pemasakan di rice cooker dan nasi kukus berturut-turut 7,98, 57,78, 59,85 dan 59,84. Penetapan kadar sari larut air dilakukan untuk mengetahui
kadar sari yang larut dalam air yang terkandung di dalam beras merah, nasi tim, nasi hasil pemasakan di rice cooker dan nasi kukus yang hasilnya diperoleh
berturut-turut 2,11, 0,38, 3,99 dan 0,81. Penetapan kadar sari larut dalam etanol dilakukan untuk mengetahui kadar sari larut dalam etanol yang hasilnya
berturut-turut 2,45 , 0,44 , 3,90 dan 1,01. Penetapan kadar abu total dilakukan untuk mengetahui kadar zat anorganik
dalam beras merah, nasi tim, nasi hasil pemasakan di rice cooker dan nasi kukus yang hasilnya diperoleh berturut-turut 0,99 , 0,99, 1,02 dan 0,99.
Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam dilakukan untuk mengetahui kadar zat anorganik yang tidak larut dalam asam yang hasilnya berturut-turut 0,37,
0,14, 0,14 dan 0,16. Monografi dari sampel uji tidak ditemukan di buku Materia Medika Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Hasil Skrining Fitokimia