Prinsip Pembelajaran Keaksaraan Fungsional

29 ditentukan maka siswa harus dijadikan sebagai pusat dari segala kegiatan. Menurut Wina Sanjaya 2011 tujuan merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, persoalan tujuan merupakan persoalan tentang misi dan visi suatu lembaga pendidikan itu sendiri. Artinya tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari visi dan misi lembaga pendidikan itu sendiri. Tujuan- tujuan tersebut sebenarnya merupakan arah yang harus dijadikan rujukan dalam proses pembelajaran, tujuan khusus yang dirumuskan harus berorientasi pada pencapaian tujuan umum tersebut. Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang dirancang agar siswa dapat mencapai tujuan khusus seperti yang telah dirumuskan. Pengalaman belajar harus mendorong agar siswa aktif belajar baik secara fisik maupun nonfisik. Sumber belajar berkaitan dengan segala sesuatu yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar. Di dalamnya meliputi lingkungan fisik seperti tempat belajar, bahan dan alat yang dapat digunakan, personal seperti pengajar, petugas perpusatakaan dan ahli media, dan siapa saja yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan dalam pengalaman belajar. Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan 30 demikian, tugas utama pengajar dalam kegiatan ini adalah merancang instrument yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana 2009: 3 mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam S Yulia 2012 juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar http:eprints.uny.ac.id Dalam buku pedoman Kemendikbud, 2014 “Keaksaraan dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa komponen sebagai berikut: a lembaga penyelenggara, b peserta didik, c pendidiktutor, d sarana dan prasarana, e standar kompetensi lulusan dan kompetensi dasar, f bahan ajar, g proses pembelajaran, h penilaian”. Program keaksaraan fungsional dapat diselenggarakan oleh berbagai lembaga yang bergerak di bidang pendidikan seperti Sanggar Kegiatan Belajar SKB, Pusat Kegiatan Belajar Mengajar PKBM, Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP, dan lembaga-lembaga lainnya. 31 Peserta didik dalam program pendidikan keaksaraan adalah masyarakat yang mengalami buta aksara atau berkeaksaraan rendah usia 15 tahun ke atas, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memprioritaskan usia 15-59 tahun. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. UU No.20 tahun 2003, pasal 39 2. Tenaga Kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. UU No. 20 tahun 2003 pasal1 https:wakhinuddin.wordpress.com20100123pengertian-pendidik- dan-tenaga-kependidikan. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan