56
pria maupun wanita, sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuannya masing – masing. Dengan demikian hal ini dapat
berdampak positif terhadap keberhasilan pembelajaran orang dewasa yang tampak pada adanya perubahan perilaku ke arah
pemenuhan pencapaian kemampuanketerampilan yang memadai. Di sini, setiap individu yang berhadapan dengan individu lain akan
dapat belajar bersama dengan penuh keyakinan. Kegiatan pembelajaran ini sebagai upaya dalam
mewujudkan pengembangan sumber daya manusia human resources development. Menurut Noeng Muhajir dalam Yoyon
Suryono 2008:16, dideskripsikan bahwa sumber daya manusia sebagai peningkatan kualitas manusia dalam makna fisik maupun
mental yang dilatarbelakangi oleh beberapa kajian mendasar tentang pentingnya keselarasan antara sumber daya alam dengan
sumber daya manusia. Konsep selanjutnya adalah pendidikan dan pembangunan, pendidikan dikatakan sebagai proses sadar
pengembangan kecakapan manusia. Dasar pengertian ini pendidikan berfungsi untuk mengembangkan semua potensi
manusia yang dimilikinya secara individual. Prinsip pembelajaran sepanjang hayat lifelong learning
telah diterima secara luas, pembelajaran orang dewasa semakin memperoleh perhatian dan diminati oleh sebagian besar
masyarakat, terutama orang-orang dewasa yang memerlukan
57
pelayanan pendidikan maupun pelatihan. Pembelajaran orang dewasa mulai diorganisasikan secara sistematik dan sistemik.
Sistematik mengandung implikasi pembelajaran dikelola secara berjenjang, urut dan berkesinambungan menurut tuntutan dan
kebutuhan masyarakat. Belajar bagi orang dewasa digambarkan sebagai upaya memberdayakan dirinya untuk mengembangkan
kemampuan yang dimiliki, meningkatkan pengalaman dan kualitas hidupnya Sujarwo, 2013.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran orang dewasa merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara sadar untuk
menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri, baik pengetahuan maupun keterampilannya dalam bentuk dan sikap
yang positif dengan suasana humanis agar kemampuannya dapat berkembang secara optimal.
b. Metode Pembelajaran Orang Dewasa
Metode pembelajaran memegang peran penting dalam penyusunan strategi dan pelaksanaan kegiatan belajar. Metode
dapat diartikan sebagai cara yang berkaitan dengan pengorganisasian kegiatan belajar bagi warga belajar, seperti
kegiatan belajar individual, kegiatan belajar kelompok, atau kegiatan belajar massal Syamsu, dkk., 2011:158
Banyak metode yang dapat diterapkan untuk keberhasilan pembelajaran orang dewasa. Apapun metode yang diterapkan
58
seharusnya mempertimbangkan faktor sarana dan prasarana yang tersedia untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran, yakni agar
peserta dapat memiliki suatu pengalaman belajar yang bermutu. Dalam modul panduan Diklat Jempol Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal, dan Informal, Regional II Semarang acuan dalam
penetapan pemilihan metode belajar mempertimbangkan aspek tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1 Rancangan proses untuk mendorong orang dewasa mampu menata dan mengisi pengalaman baru dengan
mempedomani masa lampau yang pernah dialami. 2 Proses pembelajaran yang dirancang untuk tujuan
meningkatkan transfer pengetahuan baru, keterampilan baru, untuk mendorong masing – masing individu orang
dewasa dapat meraih semaksimal mungkin ilmu pengetahuan yang diinginkan, yang menjadi kebutuhannya,
dan keterampilan yang diperlukannya.
Ajaran inti dari pendidikan orang dewasa adalah bahwa pendidikan bukanlah sekedar pengalihan informasi baku dari guru
kepada murid namun disesuaikan dengan sifat – sifat dasar yang dimiliki orang dewasa sebagai insan mandiri, berpengetahuan
tentang dunia nyata yang menjadi lingkungannya dan berpengalaman dalam memecahkan permasalahan dalam
kehidupannya sehari – hari sehingga pengalaman dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar yang sangat
berharga dalam pengembangan dirinya.
59
Menurut Sujarwo 2013 metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran orang dewasa antara lain :
1 Metode Ceramah Metode ceramah merupakan metode pembelajaran yang bersifat
satu arah dalam menyampaikan informasi dari pendidik kepada warga belajar dengan cara memberikan penjelasan atau memberi
deskripsi lisan secara sepihak oleh seorang fasiltator tentang suatu materi pembelajaran tertentu.
Tujuan dari metode ini adalah agar warga belajar mengetahui dan memahami materi pembelajaran tertentu dengan cara menyimak
dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh tutor. Peranan fasilitator dalam metode ini sangat dominan, sedangkan warga
belajar hanya duduk dan mendengarkan saja. 2 Metode Curah Pendapat
Metode ini memberikan kesempatan dan kebebasan pada warga dalam mengungkapkan atau menyampaikan keinginan,
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki secara optimal. Dalam metode ini peserta didorong untuk mencurahkan
seluruh idenya, mereka bebas menyampaikan apapun berkenaan dengan beberapa masalah yang dihadapinya.
3 Metode Diskusi Metode ini digunakan untuk melibatkan warga belajar untuk dapat
berpartisipasi aktif untuk mengembangkan pikiran, gagasan dalam
60
kegiatan diskusi yang berlangsung. Dalam metode ini warga belajar dihadapkan pada sejumlah masalah dengan topik permasalahan
yang ditentukan oleh warga belajar itu sendiri kemudian dilakukan pemecahan masalah bersama.
4 Metode Tanya Jawab Dalam metode ini warga belajar diberi kesempatan untuk bertanya
dan menggali informasi, mengkonfirmasikan sesuatu yang telah diketahui sebelumnya dan pengarahkan perhatian pada aspek yang
belum diketahui. 5 Metode bermain peran
“Morgan mengungkapkan bahwa permainan peran adalah akting yang spontan dari suatu situasi atau peristiwa yang
dilakukan oleh anggota kelompok yang terpilih untuk menggambarkan masalah hubungan manusia yang bisa
dihadapi oleh anggota kelompok Suprijanto, 2007:118.”
6 Metode permainan Tujuan dari metode ini adalah melatih warga belajat dalam
memerankan peran yang nantinya membiasakan warga belajat untuk bisa mengemukakan pendapatnya agar tercipta suasana kerja
sama untuk mencari solusi atas memecahkan suatu permasalahan. 7 Simulasi
Simulasi merupakan cuplikan suatu kehidupan nyata yang diangkat ke dalam kegiatan pembelajaran. Ada dua hal yang menjadi
pertimbangan, yaitu simulasi disusun secara sederhana sehingga