Gambaran Umum SKB Bantul

66 sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan membahas tentang dampak dari pembelajaran keaksaraan fungsional. 2. Hasil penelitian Galih Jatmiko 2009 yang berjudul Upaya Tutor dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Wrga Belajar Keaksaraan Fungsional di PKBM Mandiri Kretek Bantul menunjukan bahwa : 1 pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional di PKBM mandiri meliputi : a persiapan, tutor diverifikasi oleh pihak penyelenggara, tutor menyusun silabus dan RPP, b tutuor menyiapkan materi dan media yang digunakan serta melaksanakan proses pembelajaran seminggu sekali selama 2 jam pembelajaran. c penilaian hasil pembelajaran, tutor memberikan penilaian hasil belajar berupa tes dan non tes, d motivasi belajar warga belajar sebelum dilakukan upaya tutor cukup rendah; 2 upaya-upaya yang dilakukan tutor dalam menumbuhkan motivasi belajar warga belajar keaksaraan fungsional yaitu a tutor memberikan motivasi secara pribadi kepada warga belajar, b pemberian reword kepada warga belajar berupa dana 50 untuk pembelian kacamata c penggunaan multimedia pembelajaran sebagai media menumbuhkan motivasi belajar; 3 dampak tumbuhnya motivasi belajar terhadap keberlanjutan program adalah : a mtovasi belajar warga belajar keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri sangat tinggi, dari lima indikator motivasi belajar secara keseluruhan dapat dikatakan baik b peningkatan jumlah warga belajar, namun tidak ada dikarenakan warga belajar merupakan undangan dari pihak PKBM, c keadaan warga belajar setelah lulus adalah sudah mengenal huruf, lancar 67 membaca dan menulis, mengenal IT, ilmu teknologi, serta dapat menggunakan alat komunikasi sendiri, d keadaan kelompok belajar setelah program selesai adalah tetap berjalan dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya, warga belajar dapat melanjutkan kekesetaraan paket A untuk mendapat ijazah setara SD. Penelitian ” Upaya Tutor dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Wrga Belajar Keaksaraan Fungsional di PKBM Mandiri Kretek Bantul” dengan penelitian ini berkesinambungan, keduanya sama-sama fokus pada pembelajaran keaksaraan fungsional, namun penelitian yang dilakukan oleh Galih Jatmiko membahas upayaperan tutor dalam pembelajaran keaksaraan fungsional, penelitian yang akan dilakukan membahas tentang dampak dari pembelajaran keaksaraan fungsional.

3. Kerangka Berpikir

Program pendidikan keaksaraan fungsional merupakan program pendidikan nonformal yang bertujuan untuk memberi pelayanan pembelajaran bagi masyarakat penyandang buta aksara agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung dan juga keterampilan. Pendidikan keaksaraan adalah pendidikan tentang pengetahuan dan keterampilan dasar yang fungsional sehingga individu dapat berfungsi secara efektif baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsanya. Kegiatan tersebut juga akan menjadi efektif apabila dikaitkan dengan kondisi lingkungan, pekerjaan dan situasi kehiduoan warga belajarnya.