Penarikan Sumber Daya Manusia

27

c. Wawancara

M. Manullang 2006:124 menyatakan bahwa wawancara atau interview adalah suatu teknik seleksi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu dengan maksud untuk mengetahui apakah calon pegawai memiliki kualifikasi-kualifikasi yang tercantum dalam analisis jabatan. Dalam mengadakan wawancara hal utama yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh dari calon pegawai sehingga sungguh-sungguh terjamin obyektivitasnya. Hadari Nawawi 2005:205 mengungkapkan bahwa tujuan dari diadakannya wawancara adalah: 1 Untuk menetapkan tingkat reliabilitas konsistensi dan validitas keakuratan metode interviu, melalui usaha menilai berbagai keputusan mengenai pekerjaan, yang penetapannya didasarkan pada hasil perkiraan prediksi dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari interviu. 2 Untuk menemukan berbagai faktor psikologis yang dapat mempengaruhi penginterviu dalam membuat kesimpulan atau keputusan.

d. Referensi

Hadari Nawawi 2005:196 mengemukakan bahwa surat-surat referensi pada dasarnya merupakan satu kesatuan dengan surat lamaran, karena sebagian besar membuktikan kebenaran keterangan yang dituliskan, terutama yang berkenaan dengan biodata. Surat-surat tersebut merupakan informasi yang paling sederhana, jika akan digunakan untuk memprediksi kesesuaian calon dengan 28 pekerjaan atau jabatan yang akan diisinya. Data atau informasi tersebut antara lain: 1 Riwayat dan pendidikan pelamarcalon pegawai. 2 Gambaran kasar tentang karakter dan kompetensi kemampuan pelamar. 3 Aspek-aspek khusus dalam kemampuan yang dimiliki yang diperkirakan berhubungan dengan jabatan yang akan diisi. 4 Untuk pelamar yang sudah pernah bekerja, terdapat juga pengalaman masa lalu, yang mungkin relevan apabila dipekerjakan kembali dalam jabatanpekerjaan yang akan diisi.

5. Pengembangan Profesi

M. Manullang 2006:202-203 mengemukakan berbagai aktivitas yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi dalam rangka pengembangan profesi tenaga kerja adalah : 1 pelatihanpendidikan, 2 rotasi jabatan, 3 delegasi tugas, 4 promosi, 5 pemindahan, 6 konseling, 7 penugasan dalam keanggotaan sesuatu panitia, 8 konferensi. Suryosubroto 2007:41 pembinaan atau pengembangan profesi adalah semua upaya yang dilakukan oleh lembaga untuk mempertahankan para personel dan mengupayakan kedinamisan, keterampilan, pengetahuan, serta sikapnya agar mutu kerjanya dapat tetap dipertahankan. Pengembangan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan pekerjaan oleh guru agar semakin memberikan kontribusi terbaik bagi pencapaian tujuan pendidikan.