25
f. Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki usia pensiun, g. Adanya pekerja yang meninggal dunia.
Dari pendapat di atas, maka disimpulkan tujuan dilakukannya rekrutmen adalah untuk menarik pegawai baru maupun pegawai lama untuk menduduki
posisi ataupun jabatan yang lowong. Hal ini juga bertujuan meningkatkan karier dan kompetensi pegawai lama dan pegawai baru yang merupakan kesempatan
mendapatkan pekerjaan
serta dapat
menyumbangkan kreativitas,
tenaga, pikiranide, keterampilan yang dimiliki kepada organisasi atai lembaga yang
bersangkutan.
4. Seleksi
Proses seleksi dilakukan oleh perusahaan atau organisasi supaya benar- benar mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan jabatan yang
dipangkunya. M. Manullang 2006:122 menyatakan bahwa pada umumnya proses seleksi pegawai adalah pengisian formulir-formulir, tes psikologi,
wawancara, dan referensi.
a. Pengisian Formulir-formulir Lamaran
Hadari Nawawi 2005:195 menyatakan bahwa penggunaan metode seleksi ini sebagai cara melakukan skrening yang merupakan cara paling
sederhana dalam memperkirakan atau memprediksikan kesesuaian kemampuan calon pelamar dengan syarat-syarat dan karakteristik pekerjaanjabatan yang akan
diisi. Metode ini banyak digunakan untuk memperkecil jumlah calon yang akan diikutsertakan dalam tahap skrening dan atau seleks berikutnya, apabila jumlah
26
pelamarnya cukup banyak. Selain itu, metode ini juga digunakan untuk menyusun urutan dalam memprediksi calon yang memenuhi persyaratan, dari yang
diperkirakan peluangnya tertinggi sampai yang terendah yang akan diketahui kebenarannya setelah dilakukan tahap-tahap seleksi berikutnya.
M.Manullang 2006:122-123 menyatakan bahwa formulir isian itu memuat keterangan-keterangan mengenai hal-hal sebagai berikut:
1 Keterangan pengenal, seperti nama, alamat, dan nomor telepon.
2 Keterangan perorangan, seperti kawin, belum kawin, umur, tanggungan,
jumlah saudara, tempat, dan alamat orang tua. 3
Keterangan fisik, seperti tinggi, berat, kesehatan, cacat, dan sebagainya. 4
Pendidikan 5
Pengalaman 6
Keterangan lain-lain seperti hobi, keanggotaaan dalam organisasi, dan sebagainya.
b. Tes Psikologi
Hadari Nawawi 2005:198 mengemukakan bahwa tes psikologi perlu dilakukan dalam seleksi calon pegawai karena untuk mendapatkan pegawai yang
tidak akan menyalahgunakan jabatan atau pekerjaannya. Disamping itu juga digunakan untuk mengukur apakah calon pegawai memiliki etika kerja yang kuat,
motivasi yang tinggi atau mudah menyerah menghadapi tantangan dalam bekerja. Tes ini difokuskan pada aspek-aspek psikologis yang berhubungan dengan
pekerjaan, bukan tentang kehidupan pribadi sehari-hari.